Ada hati yang patah namun enggan untuk sembuh, ada hari yang hancur namun tidak lagi ada yang mampu menyatukannya, kadang takdir terlalu abu-abu untuknya, tentang bagaimana Dia dengan semua luka yang ada di dalam hatinya bekerja.
Setiap hal tidak semuanya mudah untuk dimengerti, kadang ada kalanya pertanyaan tidak memiliki jawaban, dan Ia percaya, semua emosi yang bergejolak di dalam dirinya, adalah hal yang harusnya Ia syukuri, setidaknya Ia masih mampu merasakannya.
"Saya di suruh untuk datang ke sini oleh Ibu Nam. "
"Becky?"
"Iya. "
"Mari ikut Saya. "
Perusahaan yang besar, pakaian yang rapi dan wangi, berbeda dengan penampilannya yang cenderung lusuh ini, Ia merasa tidak pantas untuk berada di sini, di antara Mereka.
"Maaf, apa penampilan seperti Saya boleh masuk?"
"Kamu tamu penting, bagaimanapun penampilanmu, tidak ada yang peduli, silahkan. "
Lift itu terbuka, langsung tertuju pada pintu yang bertuliskan Freenky Jovanka Alba sebagai Chief Executive Officer.
"Duduk di sini dulu. "
Becky menunggu dengan gugup, kakinya tidak bergerak, Ia takut memikirkan apa yang selanjutnya terjadi kepada dirinya.
"Silahkan masuk, Bos sudah menunggu. "
"Ibu Nam?"
"Tidak, Ibu Freenky. "
"Tapi Saya datang untuk Ibu Nam. "
"Kamu tamu penting Ibu Freenky, dan Ibu Nam adalah perantaranya, silahkan masuk. "
Dalam kebingungannya, Becky beranjak melangkahkan kakinya menuju ruangan yang megah itu, di mana wangi vanilla dan coklat menyeruak di seisi ruangan, lilin dan musik klasik terdengar menenangkan.
"Kau menyukainya?"
"Huh?"
"Duduk lah. "
Memilih untuk duduk di lantai, karena Becky sadar diri jika Ia tidak pantas untuk meletakan tubuhnya di sofa mahal itu.
"Di sofa itu, Kau tamuku. "
"Maaf Bu, Saya. "
"Nona, Aku tidak suka panggilan tua itu. "
"Baik, Nona. "
"Kau siap dengan kontrak kerjanya?"
Nam tidak menjelaskan apapun, pekerjaan apa yang dimaksudkan Dia juga tidak tau.
"Kau menjadi sugar baby untukku, semua kehidupanmu Aku yang tanggung, yang harus Kau lakukan hanya menemaniku, "
Sugar baby? sebuah hal yang tidak asing baginya, Irin sering mengatakan itu kepadanya, bagaimana enaknya mendapatkan uang tampa perlu kerja keras, bagaimana menjadi simpanan seseorang, bagaimana memanjakan, bagaimana memuaskan, tapi Ia tidak menyangka jika hari ini, Ia ada pada situasi yang sama dengan sahabatnya itu.
"Maaf?"
"Akan ada uang bulanan, tapi Kau harus 24 jam stand by kalau Saya perlukan. "
Hatinya bergejolak ribut, Ia bingung harus berbuat apa dan melakukan apa sekarang, Ia membutuhkan uang, pekerjaan yang mungkin saja tidak sulit untuknya, namun kenapa hatinya berat sekali untuk menjawab.
"Tapi Nona, "
"Hanya ada jawaban iya atau tidak. "
"Bolehkah Saya memikirkannya terlebih dahulu?"
KAMU SEDANG MEMBACA
HEAL ME (Freenbecky)
Nouvelles(GXG⚠️) Sometimes peace comes with a lot of goodbye.