"Breaking news, telah terjadi kecelakaan beruntun yang mengakibatkan kebakaran hebat di tol cikupa km 20 yang menewaskan pengendara BMW karena mengalami luka bakar serius dan juga patah pulang di beberapa bagian, diduga mobil BMW mengalami rem blong yang mengakibatkan mobil yang dengan kecepatan tinggi itu menabrak beberapa mobil di depannya, jika ada yang akan keluar melalui pintu tol cikupa, harap berhati-hati, sekian dan terima kasih. "
Dengan latte di tangan kanannya, Freen tersenyum, berita yang Ia inginkan, membunuh tanpa menyentuh, akan selalu ada akhir baik dalam sebuah kisah yang Tuhan titipkan padanya, termasuk lelaki sialan itu.
Berulang kali gawainya berdering, namun Freen tidak peduli dengan semua itu, bahkan semua berita sudah heboh tentang ini semua, karena sejatinya, Ia menginginkan ini semua terjadi, lalu untuk apa menyesal.
"75 ribu Nona. "
"Ini, tidak usah kembalian. "
Berjalan dengan anggun menuju mobilnya, senyum yang sudah lama hilang mendadak penuh di wajahnya, Ia harus bersiap dengan drama pemakaman yang akan Mereka lakukan di waktu dekat, ah melelahkan.
"Hallo. Huh? Oke Saya ke rumah sakit sekarang. "
Freen panik seketika, satu-satunya manusia yang akan bisa membuatnya dalam rasa takut hanya Becky, dan semua kondisi yang terjadi kepada gadis itu, menekan pedal gasnya kuat, Ia tidak ingin hal bodoh apapun terjadi dengan gadisnya itu, apakah boleh Ia mengatakan itu?.
"Heng, selidiki siapa yang sudah memutus selang oksigen Becky. "
"Becky menghilang dari ruangannya Freen. " ucap Heng di seberang panggilan.
"Huh? Kenapa bisa?"
"Maaf tapi saat Kami memanggil dokter, Dia sudah menghilang. "
Baru saja mendapatkan pialanya, Freen harus kembali pusing dengan Becky yang menghilang begitu saja, Ia bersumpah jika itu bukan Becky sendiri yang melakukannya, Ia juga akan membunuh orang itu setelah ini.
"Sialan, siapa lagi sih. "
🔻🔺🔻
Gelap, pias cahaya sangat sedikit terlihat, sunyi, tidak terdengar suara apapun, Becky terbangun dengan rasa sakit yang luar biasa pada perutnya, kepalanya berat, berputar tidak karuan.
Pintu terbuka, lelaki tua dengan dua orang perempuan di belakangnya, tersenyum puas dan menatapnya dengan tajam, Becky memundurkan tubuhnya, Ia tau persis siapa laki-laki di hadapannya ini, rentenir gila yang meminjamkan uangnya kepada sang Ayah.
"Apakah calon istriku sudah sembuh?"
Calon istri?, dengan kekuatan yang ada Becky turun dari kasurnya dan menghindar, namun sayang, kekuatannya tidak cukup besar untuk itu, sakit di sekujur tubuhnya benar-benar membuatnya sulit.
"Mau kemana cantik?"
"Tolong, tolong lepaskan Saya. "
"Kamu sudah di jual oleh Ayahmu, dan Kamu itu milikku, Aku harap Kau bisa memuaskan ku. "
"Mohon Tuan, jangan. "
"Kenapa? Kau sudah tidak lagi perawan?, Kau hamil dan keguguran?, beruntung sekali Aku menemukanmu di rumah sakit itu, Aku tidak usah susah payah untuk mencari keberadaan Mu bahkan Ayahmu. "
"Tu...tuan, lepaskan Saya, Sa---saya janji akan melunasi hutang itu. "
"1 miliar rupiah? apa Kau yakin? belum bunga yang akan Aku berikan setiap harinya. "
Tubuhnya gemetar, saat lelaki itu mendekat dan tersenyum kepadanya, Ia tidak bisa berkutik, apa lagi melarikan diri dari tempat ini, Ia takut, jika harus berakhir di tempat ini, Ia tidak bisa membayangkan apapun.
"Kau mau apa dariku Tu--tuan?"
"Menikah denganku, jadi pemuas nafsuku. "
"Tu-an maafkan A--ku. "
"Kau mencintai Ayah dari anakmu? siapa namanya?"
"Aku tidak...
"Siapa yang menghamili mu?" Bentakan itu terdengar menggelegar, Becky tidak bisa berbohong, lelaki tua ini akan terus memaksanya, tanpa peduli apapun.
"Matt, Mattew. "
"Siapa Dia?"
"A--aku juga ti--tidak mengenalnya Tuan, Aku di--diperkosa. "
Wajah tegang itu berubah, tatapannya tidak setajam tadi, namun rasa takut itu juga tidak berubah darinya, Becky masih bergetar.
"Bersihkan tubuhmu, istirahat, Aku akan mengurus pernikahan Ki...
"Tuan, Aku--aku mohon, A--ku akan membayarnya. "
"Dengan apa? dengan menjual tubuhmu untuk orang lain? kenapa Kau tidak menjual tubuhmu padaku? sama saja bukan? Aku tidak ingin mendengar apapun, istirahatlah, Aku memberimu waktu seminggu untuk mempersiapkan diri. "
Runtuh sudah, semua masa depannya hancur lebur, apa salahnya di masa lalu, harus memiliki seorang Ayah yang dengan tega menjual putrinya demi uang, kenapa tidak sekalipun terpikir olehnya untuk menjadi orang yang bisa menjadi rumah untuk anak-anaknya, kenapa harus sebegitu gencar mengejar dunia, dan mengorbankan surganya.
Sementara Freen, Ia kehilangan jejak tentang Becky, baru saja ingin merayakan kemenangannya, Ia malah harus di hadapkan dengan kehilangan yang tak terduga.
"Acting Mu cukup bagus Freen, semua orang menyangka Kau benar-benar sedang bersedih tentang kehilangan Matt. "
Bahkan tidak sekalipun Matt dan mayat busuknya terlintas dalam ingatan Freen, pikirannya jauh berkelana tentang Becky, Becky dan Becky.
Pemakaman akan di laksanakan besok, mayat penuh luka bakar itu sudah ada di hadapannya, berdandan dengan rapi di dalam peti matinya, Freen mengabulkan sendiri impiannya, mengantar lelaki itu ke liang lahatnya.
"Rekaman CCTV memperlihatkan ada dua orang suster yang mendorong kursi roda Becky, namun saat Kami tanyakan langsung tidak ada satupun perawat yang memasuki ruangan Becky pada saat jam tersebut, dan sialnya CCTV pada parkiran hanya berhenti di lobby saja, kemungkinan di retas atau memang sudah lama tidak aktif. " Freen meremas gawainya setelah membaca pesan itu, kenapa menjadi serumit ini, dan siapa yang menculik Becky, jika Matt sudah terbujur kaku seperti ini.
"Ayah Becky, iya tua bangka sialan itu. " gumamnya.
Nam mengerutkan keningnya, Freen lebih fokus kepada gawainya, kemana Dia saat semua orang sibuk menangisi suaminya, Ia malah sibuk dengan yang lain.
"Hey Nona, suamimu terbujur kaku Kau tau, kenapa malah memikirkan yang lain. "
"Kau cari tau Ayah Becky, berikan padaku semua datanya. "
"Tsk, bersimpati lah sedikit Freen. "
"Atau Kau ku pecat Nam. "
KAMU SEDANG MEMBACA
HEAL ME (Freenbecky)
Cerita Pendek(GXG⚠️) Sometimes peace comes with a lot of goodbye.