40. Visit

102 21 0
                                    

Paginya mereka sudah dalam perjalanan menuju rumah Shella. Ada Rafa Shella Tasya Reyhan Vano Bilqis Gibran serta Meisya.

Mereka berpasangan dengan mengendarai dua mobil, dimana Rafa Shella Vano dan Bilqis di mobil yang sama, dan Reyhan Tasya serta Gibran juga Meisya mereka di mobil yang satunya.

Perjalan itu memakan waktu 3 jam yang seharusnya hanya 1 jam 45 menit. Hal itu di sebabkan Bilqis dan Meisya yang tidak ingin datang dengan tangan kosong, alhasil mereka mampir untuk membeli sesuatu yang bisa dibawa oleh kerumah Shella.

Tidak sedikit yang mereka bawa, ada begitu banyak makanan serta minuman dan juga Snack yang begitu banyak.

"Kak ini terlalu banyak tau." Ucap Shella di dalam mobil kepada Bilqis.

"Banyak darimana? Orang dikit gini."

"Dikit apanya? Ini mah bisa buat buka warung."

"Ya gapapa."

"Tapi-"

"Sudah, dirumah mu banyak orang sayang." Kata Rafa.

"Nah tu Rafa aja tau." -Bilqis

"Lagian juga nanti kan dimakan dia lagi Shell." Yang di maksud dia oleh Vano ada Bilqis.

"Dih awas aja lo makan nanti."

"Ya kalau gue sih udah pasti makan."

"Makhluk gak jelas."

Setelah melalui perdebatan panjang akhirnya mereka sampai dirumah Shella. Ada ibu dan bapaknya.

"Bu pak." Shella mencium tangan orang tuanya dan di ikuti oleh yang lain.

"Eh ada nak Rafa." Ucap ibu Shella.

"Iya Bu, apa kabar Bu?."

"Baik nak, kamu apa kabar?."

"Baik Bu Rafa baik."

"Syukurlah."

"Oh ya Bu pak." Kata Shella.

"Kenalkan, ini kak Reyhan kak vano kak Gibran dan kak Tasya juga kak Meisya serta kak Bilqis."

"Halo Bu pak."

"Iya nak." Ramah Sindi.

"Yaudah Shell kamu ajak masuk aja, biarkan istirahat." Ucap Irwansyah.

"Iya pak. Ayo kak masuk."

"Masuk dulu ya Bu pak." -Gibran

"Iya nak silahkan." Kata kedua orang tua Shella.

Setelah itu mereka masuk dan melihat isi rumah Shella, rumah itu cukup luas dengan kondisi rumah yang tertata rapih, sangat nyaman.

"Nginap boleh gak sih." -Tasya

"Iya boleh gak sih, gue rasanya udah sumpek banget di kota." Timpal Bilqis

"Benar." -Meiysa

"Kalau kakak mau menginap silahkan." Ucap Shella.

"Gausah Shell mereka ngerepotin semua." -Vano

"Dih apaan si lo Van." -Meiysa

"Tau tuh vano dari tadi ngeselin banget." -Bilqis

Tiba-tiba Sindi datang dari arah dapur membawakan minum untuk mereka.

"Maaf ya nak cuma ada seadanya."

"Gapapa Bu gausah repot-repot." -Tasya

"Iya Bu gapapa." -Reyhan

"Enggak, ibu gak merasa di repotkan kok."

"Iya Bu makasih."

Sindi kembali masuk kearah dapur, Shella menyusul dengan membawa makanan yang tadi sempat mereka beli di jalan.

Beberapa menit Shella kembali dengan membawa makanan di bantu oleh Sindi.

"Eh Shell kok kamu jadi repot sih." -Meiysa

"Gapapa kak santai aja kali."

"Gausah repot-repot Bu." -Reyhan

"Gapapa, justru kalau gak gini ibu yang gak enak sama kalian."

"Udah di terima singgah juga sudah sangat berterimakasih Bu." Ucapan Gibran membuat semua menoleh kearahnya.

"Kenapa?." Tanya nya bingung.

"Lo. Lagi mencintai seseorang?." -Rafa

"Enggak."

"Terus?." -Vano

"Lah ya gaada apa-apa."

"Kok kata-kata lo barusan kayak ada sesuatunya." -Tasya

"Gak ada."

Semua tertawa dan Sindi kembali ke arah dapur, lalu tak lama dering telpon Shella berbunyi. Shella menjauh dan keluar rumah untuk mengangkat telpon.

____________

Rania is calling....

Halo

Shellaaaa i Miss you baby

I Miss you too honey

Mau nangis banget, gue mau kerumah lo sama dua kuda

Oh yaa sini lah kalian, gue sangat-sangat Miss you

Oke gue sudah mau dekat, nanti kalau sudah sampai gue kabari lagi

Okee sayang ku, di tunggu yaa

______________

Telepon itu terputus saat Shella berbalik hendak masuk, betapa terkejutnya ia melihat Rafa yang sudah berdiri di belakangnya, ntah sejak kapan.

"Aaa astaga."

"Sayang-sayangan sama siapa?." Tanya Rafa.

"Kak! Kenapa ngagetin?."

"Saya gak kagetkan kamu, kamu yang kaget sendiri."

"Ya siapa suruh kakak berdiri di situ."

"Kamu habis telepon siapa?."

"Lihat saja nanti juga kakak tahu."

"Sini handphone kamu." Ucap Rafa sambil mengulurkan tangan.

"Untuk apa?."

"Saya pegang."

Shella mengulurkan handphonenya kepada Rafa dan Rafa kembali masuk terlebih dahulu, di susul oleh Shella di belakang.

Mereka tertawa dan bercerita random bersama, jika kalian berpikir mereka duduk di sofa kalian salah. Karena mereka duduk di depan tv beralaskan karpet bulu. Hingga membuat diantaranya ribut akibat tak kebagian space untuk berbaring.

"Oh yaa si Aldi udah on the way bentar lagi sampai." Ucap Reyhan tiba-tiba.

"Loh bukannya dia lagi di luar kota." -Tasya

"Ya luar kotanya daerah sini ternyata, makannya pas tadi aku share lock dia bilang cuma setengah jam dari tempat dia." Jelas Reyhan.

"Oalah yaudah gapapa, sama siapa aja kak?."

"Sendirian sih dia bilang." -Reyhan

"Oke." -Rafa


Trust Issue  [Lengkap]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang