Typo di mana-mana
mohon untuk di maklumi***
Kini Evan telah memberhentikan motor nya di pinggir taman, Clara sekarng tengah duduk di kursi taman panjang di sana.
"Nih, minum dulu." Evan menyodorkan air mineral kerah Clara, dan Clara pun menerimanya dengan senang hati.
"Thanks." Ucap Clara dan di angguki oleh Evan.
Ia pun langsung meneguk air mineral tersebut, karena sendari tadi tenggorokan Clara terasa kering.
"Jadi, om Arthur baru pulang setelah satu bulan?" tanya Evan tiba-tiba, Clara melirik Evan sekilas lalu pandangan nya fokus lagi ke depan.
Clara sudah mengatakan semuanya kepada Evan tadi, karena peria itu terus mendesak Clara agar bercerita.
"Hmm, biasalah. Papa kan emang gitu orangnya," jawab Clara.
"Tapi gue heran, Van. Kenapa sikap papa selalu seperti itu dari dulu."
"Apa mungkin gue bukan anak kandung nya kali, ya?" terka Clara, seketika Evan pun tertawa mendengarnya.
"Ihk! Apaan sih lo, malah ketawa lagi. Emangnya ada yang lucu?"
"Haha, hadeh. Lo ada-ada aja deh," sarkas Evan di tengah-tengah tawanya.
"Udah jelas-jelas lo itu anak kandung om Arthur sama tante Laras, orang papa gue yang jadi saksinya gimana sih, lo." Sambung Evan, ada-ada saja pikiran Clara ini.
"Ya, abisnya. Gue heran, Van."
"Hmm, mungkin om Arthur tadi lagi cape, Ra. Jadi gak mau di ganggu,"
"Emang gue salah ya kangen sama ayah sendiri? Apa bener tingkah gue ini kekanak-kanakan?" tanya Clara sambil menatap Evan penuh dengan tanda tanya.
Evan diam dalam sesaat, dia bingung mau menjawab apa.
"Ehk, udah malem ayok kita pulang." Evan lebih memilih untuk mengalihkan pembicaraan dan mengajak Clara untuk pulang.
***
Di kediaman Leonard, atau bisa di sebut kediaman keluarga Evan.
"Assalamualaikum." Ucap Clara dengan suara melengking nya, dia lupa bahwa ini adalah malam hari.
"Woy, kecilin volume suara lo! Ini sudah malam!" tegur Evan, Clara hanya bisa menyengir ketika di tegur, ahk dia lupa kalau ini sudah malam.
"Nih baju lo, sana masuk kamar." Evan memberikan baju Clara yang sudah berada di dalam tas.
"Ck! Iya-iya, bawel!"
"Bawel mata lo, ini udah malem buruan sana masuk kamar."
"Ehkm!"
Suara deheman langsung menggagalkan mereka yang ingin berdebat kecil, mereka pun menoleh kearah suara itu.
"Papa."
"Om Devan."
"Bagus, jam segini baru pulang. Dari mana aja?!" tanya Devan yang baru keluar dari ruangan kerjanya, tidak lupa dengan berkacak pinggang dan menatap mereka dengan tatapan geram.
"Om, hiks ... Aku tadi di pukul sama Evan, katanya gak boleh ngasih tau Om sama tante kalo Evan nongkrong malem-malem." Ujar Clara seraya mendekat dan mengadu.
Evan tercengang mendengar nya, what? Yang benar saja padahal tadi dia sendiri yang bilang tidak boleh mengadu kepada sang ibu perihal dia balapan, dan sekarang apa? Cih dasar wanita!
KAMU SEDANG MEMBACA
ALCLAR
Teen FictionAlvaro Keanu Dirgantara merupakan salah satu Siswa cerdas dan primadona sekolah, dia memiliki sifat yang dingin sehingga orang-orang menyebutnya es balok berjalan, ia juga memiliki paras yang tampan sehingga banyak di sukai oleh para kaum hawa, teta...