Menikah?

177 12 3
                                    

Typo di mana-mana
Mohon untuk di maklumi

***

"Kamu lebih baik keluar masuk ruang BK, daripada seperti ini!" Ucap Arthur.

"Foto kamu tersebar di mana-mana, itu pengaruh besar bagi perusahaan Papa, banyak kolega-kolega Papa yang sempat ragu ingin menjalin kerjasama, untung aja ada Pak Angga yang grecep menghapus semua foto-foto itu dari media sosial." Sambung Arthur.

'Lagi dan lagi tentang perusahaan.' Batin Clara memelas.

"Papa malu, Clara. Papa malu!" kata Arthur.

"Mas," ucap Laras syok.

"Papa malu punya anak seperti Clara?" tanya Clara, matanya sudah mulai berkaca-kaca.

"Bukan seperti itu Clara!"

"Pokoknya Papa dan Pak Angga sudah sepakat untuk menikahkan kalian!" Sambung Arthur.

"APA! MENIKAH?!" Pekik mereka dengan serentak sampai-sampai keduanya berdiri.

"Pap! Papa bohong kan?" tanya Al kepada Angga.

"Kenapa harus di nikahkan sih, Pap. Itu kan salah paham! Kita juga masih sekolah!" ucap Clara.

"Kalo soal kalian masih Sekolah itu bukan hambatan, pernikahan kalian akan di rahasiakan. Biar tidak terjadi fitnah lagi di antara kalian makanya Papa nikahkan." Ucap Angga.

"Pap, gak bisa gitu dong!" ucap Al kesal.

"Mama, aku gak mau nikah! Apalagi sama si matahari Teletubbies ini!" Sambung Al menunjuk Clara.

"Ehk! Gue juga gak mau kali nikah sama kadal gurun kayak lo!" celetuk Clara.

"Mama, aku gak mau!" seru Clara memelas.

"Sabar dulu sayang, ayok duduk dulu," jawab Laras.

"Gak, mau! Papa aku gak mau nikah, kita janji bakal nemuin pelakunya tapi tolong kasih kita waktu."

"Gak bisa Clara!" Jawab Arthur tanpa bisa di ganggu gugat.

"Papa gak mikirin kebahagiaan aku apa?"

"Kalian ikut Papa!" Arthur mengajak Clara dan Laras ke halaman belakang.

"Pak Angga, Bu Fika sebentar saya tinggal dulu." Kata Arthur, dan di angguki oleh Mika dan Angga.

"Papa, mama. Kalian ini kenapa sih! Al gak mau nikah lagi pula Al masih kecil!" timpal Al.

"Sayang, mama harap kamu ikutin apa kata kita. Ini yang terbaik buat kamu," balas Mika dengan lembut seraya mengusap lengan Alvaro.

"Kalian gak memikirkan kebahagiaan Al." Seru Al.

Di halaman belakang rumah.

"Apa sih, Pap. Aku gak mau nikah sama Al," ujar Clara kekeuh.

"Kamu harus nikah sama dia Clara, bisa tidak kamu menurut sama Papa, sejak dulu kamu itu selalu saja tidak menuruti perkataan Papa!" kata Arthur.

Apa katanya tidak menurut? Padahal sejak dulu Clara selalu mendengar kan ucapan ayahnya, harus ini lah harus itu lah. Dan sekarang mengapa itu semua tidak pernah dianggap oleh Ayahnya.

"Tapi Clara gak mau nikah, Pap. Clara gak mau!"

"Kamu harus mau!"

"Sudah Clara bilang itu salah paham, Pap." Sambung Clara.

"Papa, tau. Tapi tidak ada kemungkinan kamu nanti mau melakukan hal lebih,  sama Al, kan."

Clara langsung terdiam, secara tidak langsung ayahnya menyebut Clara wanita yang tidak benar.

ALCLAR Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang