Lelah

124 6 0
                                    

Typo di mana-mana, mohon untuk di maklumi.

Part panjang 😊

***

Laras langsung mengepalkan tangannya erat, Samapi kuku-kukunya memutih kerena menahan emosi, kesal, dan sakit hati secara bersamaan.

Dia memejamkan mata sejenak, meresapi perkataan Arthur barusan yang terlihat begitu santai. Tuhan, cobaan apa lagi ini?

Dada nya serasa dihujani beribu anak panah yang berhasil menggores dan meninggalkan luka di sana, rasanya begitu sakit.

"Kenapa harus Hellena? Dia sahabat aku, Mas!" kata Laras sambil menatap Arthur dengan tajam, tidak di sangka suaminya berselingkuh dengan sahabatnya sendiri.

"Terus kalo dia sahabat kamu, memang kenapa?" tanya Arthur, sambil melipat laptopnya dan fokus menatap Laras.

Laras menggelengkan kepalanya, berengsek! Itu yang pantas untuk Arthur. "Kamu bilang kenapa? Mas, dia sahabat aku!"

"Dari sekian ribu wanita yang berada di muka bumi ini, kenapa kamu harus sama dia?! Tega kamu, Mas!" sambung Laras, kini dada nya naik turun karena emosi, dia berusaha menahan tangisnya sekuat tenaga.

"Ya, mau bagaimana lagi. Aku mencintai nya," jawab Arthur, sambil melipat kedua tangannya di depan dada dan menyenderkan punggungnya di kursi yang ia duduki.

"Sudahlah, Laras. Kamu tahun sendiri, aku tidak mencintaimu." Laras langsung membeku saat mendengar ucapan Arthur barusan, dia terdiam seribu bahasa, apakah tidak ada rasa cinta sedikit saja di hati Arthur untuk nya?

Laras tahu Arthur tidak mencintai nya, tapi mendengar kalimat tersebut terucap langsung dari mulut Arthur, rasanya sakit sekali, apakah ini adalah akhir dari perjuangan nya? Apa dia harus menyerah saja?

Ya, Tuhan. Rasanya Laras lelah sekali berjuang selama tujuh belas tahun ini, dia lelah mengejar cinta Arthur yang sama sekali tidak pernah menatapnya.

"Ok, jika itu yang kamu mau. Silahkan kejar cinta mu itu, aku sudah lelah, Mas. Batin maupun fisik aku begitu di guncang selama ini," ucap Laras, seraya menatap mata Arthur.

Entah mengapa hati Arthur tiba-tiba sakit sekali ketika melihat luka dan kesedihan yang tersimpan di mata Laras.

"Aku minta cerai."

Kalimat yang selama ini Laras tidak mau mengucapkan nya, kini lolos dari mulutnya tanpa ragu dan mungkin akan menjadi akhir dari semuanya.

Ia akan melepaskan Arthur untuk selama-lamanya, selama ini dirinya bertahan demi Clara yang masih membutuhkan kasih sayang seorang ayah, namun sekarang Clara sudah menikah dan Laras yakin putrinya itu akan mendapatkan kasih sayang yang berlimpah dari mertua nya.

Toh selama ini Arthur tidak begitu banyak memerankan sosok ayah bagi Clara, jadi untuk apa dia bertahan lagi.

"Tidak, aku tidak akan menceraikan mu!" jawab Arthur dengan tegas, seketika Laras tercengang saat mendengar jawaban Arthur.

"Apa?! Kamu gila, Mas?"

"Kamu sendiri yang bilang tidak mencintai ku, lantas mengapa kamu tidak mau bercerai dengan ku?!" sambung Laras dengan kesal, apakah suaminya ini sudah tidak waras? Bagaimana bisa dia berkata seperti itu.

"Jika aku menceritakan mu, aku tidak akan mendapat warisan dari ayahku. Semua harta keluarga ku pasti akan jatuh ke tangan Devan, adikku." Laras langsung terdiam, apa-apaan ini! Dia tidak mau menceritakan nya hanya karena harta, yang benar saja? Dasar serakah!

ALCLAR Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang