Typo di mana-mana
Mohon untuk di maklumi***
"Clara!" panggil seseorang dari ambang pintu kamar Clara.
Clara dan Evan refleks menoleh ke sana.
"Om Devan," gumam Clara, lalu ia berjalan mendekati Devan.
"Ada apa Om?" tanya Clara heran.
"Maafin, Om ya?!" tiba-tiba Devan memeluk tubuh Clara seraya meminta maaf.
Clara sedikit kebingungan, mengapa Om nya ini meminta maaf? Untuk apa dia meminta maaf?
Devan melepaskan pelukannya, dan menatap wajah keponakan nya, ahk padahal Clara masih muda tetapi mengapa pundak nya harus menanggung beban yang berat.
"Om kenapa minta maaf? Om gak salah." jawab Clara lembut.
Devan terdiam, apakah keputusan nya ini sudah tepat untuk memisahkan Clara dan ayahnya, pasalnya dia tidak tega melihat Clara yang terus menerus seperti ini.
"Clara, Om harap kamu menerima pernikahan kamu dan Al, Om tau itu sangat berat. Tapi percayalah keluarga Al sangat baik, jadi tidak mungkin mereka akan menindas kamu, karena Om tau betul bagaimana Angga dan keluarganya." Jelas Devan, ia tau betul bagaimana keluarga Angga, karena mereka bersahabat sejak masa kanak-kanak hingga sekarang mempunyai seorang anak.
Ahk, Clara pikir Om nya itu akan ikut andil membatalkan pernikahan nya, ehk ternyata di luar prediksi BMKG.
"Iya, Om." Hanya itu yang dapat Clara ucapkan.
Di kediaman Dirgantara.
Terlihat Angga, Mika, tengah di interogasi oleh kedua belah pihak keluarga nya.
"Angga, coba pikirkan lagi baik-baik. Tidak seharusnya kamu menjodohkan anak kamu, biarkan dia mencari kebahagiaan nya, Angga." Ucap Fika, ibu Angga.
"Iya, Nak. Mama harap kalian membatalkan perjodohannya." Sahut Sinta ibu Mika.
"Mika, Angga. Kalian tau sendiri bagaimana kalian dulu saat di jodohkan, rasanya tidak nyaman bukan?" timpal Abi ayahnya Angga.
"Bukankah, kamu dulu pernah berkata saat kelahirannya Al, bahwa tidak semua perjodohan berakhir seperti kalian yang saling mencintai?" Seru Wiliam ayahnya Mika.
Mereka tentu saja kaget dan tidak mau cucu semata wayangnya di jodohkan, apalagi penyebabnya sangat sepele.
"Papa, Mama. Angga menjodohkan Al dengan Clara ada tujuan nya, bukan semata-mata ingin mengorbankan masa depan Al." Jelas Angga.
"Terus apa tujuan kamu?" tanya mereka serentak, lama-lama mereka juga kesal dengan anak dan menantunya ini.
Angga menghela nafasnya dan menatap para orangtuanya.
"Nanti Angga kasih tau," jawab Angga santai.
"ANGGA!" pekik mereka secara bersamaan.
"Loh! Kenapa kalian jadi ngegas."
"Lah-loh, lah-loh. Kamu bener-bener ya! Minta di jewer sama mama, Hah?!" kata Fika geram.
"Mam, aku bukan anak kecil lagi," sarkas Angga, kenapa ibunya itu seka sekali memperlakukan Angga seperti anak kecil.
"Kamu di mata kita itu tetap seperti anak kecil yang tidak bisa apa-apa, Angga." Sahut Abi.
"Iya, walupun kamu sudah mempunyai cucu sekali pun. Kamu di mata kita hanyalah seorang bayi," ujar Fika.
•••
Kini Angga dan Mika sedang berada di kamar nya, tiba-tiba suara notifikasi handphone milik Angga berbunyi tanda Satu pesan masuk.
KAMU SEDANG MEMBACA
ALCLAR
Novela JuvenilAlvaro Keanu Dirgantara merupakan salah satu Siswa cerdas dan primadona sekolah, dia memiliki sifat yang dingin sehingga orang-orang menyebutnya es balok berjalan, ia juga memiliki paras yang tampan sehingga banyak di sukai oleh para kaum hawa, teta...