Bullying

121 7 0
                                    

Typo di mana-mana, mohon untuk di maklumi.

Part panjang guys!

***

"Alena."

Clara tertegun melihat Alena dan ketiga temannya menatap dirinya dengan tajam, apa yang akan mereka lakukan terhadap nya? Sehingga dirinya di seret ke rooftop.

"Lo apa-apaan sih, main nyeret gue gitu aja. Mabuk lo!" kata Clara, seraya bangkit dari posisi terjatuh nya.

"Oh, ternyata lo gak sadar diri ya?" ujar Alena, sambil melipat kedua tangannya di depan dada.

"Atau lo pura-pura lupa? Ok, biar gue ingetin. Kita bawa lo ke sini karena lo buat kesalahan sama gue!" jelas Alena, Clara hanya mengangkat satu alisnya menanggapi ucapan Alena.

"Gue gak ngerti kesalahan apa yang lo maksud, yang jelas lo harus minggir gue mau ke kelas, sebentar lagi masuk." Clara pun hendak pergi dari sana dan menuju ke pintu rooftop.

Ketika Clara membuka pintu, ternyata pintunya tidak bisa di buka dan di kunci, dan Clara pun berusaha untuk mencari kunci pintu tersebut.

"Lo cari ini?" tanya Alena, Clara pun menoleh ke belakang, di sana Alena tengah tersenyum dengan kunci yang ia genggam.

"Ck, lo apa-apaan sih! Sini gak kuncinya?!" pinta Clara sambil mendekat.

"Sini ambil kalo mau." Alena berlari ke tepi rooftop dan berbalik menatap Clara seraya tersenyum dengan posisi akan membuang kunci tersebut.

"Lo jangan macam-macam Alena, sini kuncinya!" tutur Clara yang berdiri sekitar lima langkah dari Alena berdiri.

"Yaudah, sini ambil. Lo mau kunci ini, kan?" balas Alena dengan tersenyum.

Clara pun melangkah mendekati Alena, tetapi tiba-tiba Alena menjatuhkan kunci tersebut ke lantai dasar.

"Yah, jatuh." Alena langsung membuang kunci itu, dan memasang wajah menyesal. Tetapi itu hanya pura-pura dan untuk meledak Clara.

"Alena!" pekik Clara dan melihat ke lantai dasar sekolah.

"Kenapa lo buang kuncinya! Ck, lo benar-benar bikin gue kesel sumpah, salah gue apa sih sama lo!?" seru Clara dengan kesal dan menatap Alena.

"Salah lo? Lo nanya salah lo di mana?" ulang Alena ia pun mendekati Clara dan mencengkram kuat tangan gadis tersebut.

"Salah lo itu banyak! Termasuk yang tadi pagi, kenapa lo deket-deket sama Al, hah?!" kesal Alena dirinya semakin mencengkram erat lengan Clara.

"Asal lo tau, Al itu pacar gue!" sambung Alena dengan tegas, seketika Clara tertawa mendengar nya. Apa katanya? Pacar? Ahk, ingin sekali Clara membangunkan Alena agar tidak bermimpi.

"Lo mimpi ya, Len? Sadar woy, Al itu mantan lo!" celetuk Clara menohok.

"Pacar konon, Al aja udah gak sudi liat lo."

"Jaga ya, ucapan lo!" kesal Alena, dirinya panas sekali mendengar fakta demikian.

"Kenapa gue harus menjaga ucapan gue? Lo takut denger fakta dari mulut gue? Hahaha. Kasian banget sih lo," kata Clara lagi dengan nada yang mengejek.

"Udah deh, Len. Al itu udah gak peduli sama lo, contoh nya kayak tadi pagi. Dia seneng-seneng aja tuh gue rangkul, dia gak protes. Karena dia tau, dia udah gak punya perasaan yang harus dia jaga lagi. Lo tau, kan. Apa maksud gue?" jelas Clara menyadarkan Alena.

"Ahk! Berisik lo!" Alena langsung mendorong tubuh Clara dengan kuat, sehingga si empu terhuyung ke belakang dan terjatuh.

Bukannya meringis, Clara malah tersenyum devil. Tidak di sangka-sangka Alena akan semarah ini dengan nya.

ALCLAR Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang