Ular piton

134 7 0
                                    

Typo di mana-mana, mohon untuk di maklumi.

***

"Dah ahk, awas gue mau mandi!" ucap Clara turun dari kasurnya.

"Ehk! Gak bisa, pokonya gue dulu," sarkas Al dan dirinya pun bangkit dari duduknya.

"Gak, gue dulu! Pokoknya gue dulu titik!" tegas Clara.

Clara langsung berlari kerah kamar mandi dan menutup pintu tersebut, lalu menguncinya.

"Ck! Dasar cewek, gak mau ngalah!" kesal Al, seraya menatap kamar mandi yang tertutup rapat. Dirinya pun kembali duduk dengan perasaan dongkol.

Terdengar gemericik air dari dalam kamar mandi, mungkin Clara baru memulai ritual mandinya.

Hingga sepuluh menit berlalu, Clara pun selesai dengan rutinitas bersih-bersih, saat dirinya menoleh kearah di mana handuk tergantung dan berniat ingin mengambil nya.

Clara langsung tertegun handuk yang ia cari-cari tidak ada, ia pun baru ingat bahwa dirinya masuk kedalam kamar mandi tidak membawa handuk, dirinya pun semakin bingung.

Jika ia memakai bajunya yang tadi tidak mungkin, karena bajunya sudah basah kuyup dan dirinya pun sudah memasukan kedalam keranjang baju yang kotor.

"Mampus, kalo sudah begini bagaimana?" bingung Clara di dalam kamar mandi.

"Masa gue harus minta tolong sama si kadal gurun sih?" sambung nya dan menatap pintu kamar mandi.

"CLARA! BURUAN!" terdengar teriakan Al yang sudah memekik karena kesal, Clara berlama-lama di kamar mandi.

"Clara buruan!" ujar Clara menirukan Al dengan nada bicara meledek, tetapi hanya dirinya saja yang mendengar nya.

"Mata lo buruan, gue gak bawa handuk anjay!" kesal Clara dengan bermonolog.

"Sabar! Ada kesalahan teknis!" teriak Clara, dari dalam kamar mandi.

Al yang mendengar penuturan Clara pun seketika kebingungan, kesalahan teknis macam apa yang Clara maksud? Apakah dirinya itu tidak bisa menyalakan air hingga di sebut kesalahan teknis?

"Ck! Clara, lo jangan bikin gue kesel ya!" teriak Al dari luar.

Ceklek!

Tiba-tiba pintu terbuka setengah, dan memunculkan kepala Clara saja, dirinya tersenyum kikuk menatap Al yang duduk di atas sofa.

"Kenapa lo?" tanya Al heran.

"Ehkm!" Clara berdehem untuk memulai pembicaraan nya.

"Jadi begini, Tuan Alvaro yang terhormat. Saya selaku Clara Veronica yang paling cantik membahana, meminta tolong kepada anda agar mengambil handuk saya yang tertinggal, berkenan kah anda mengambilkan nya?" ucap Clara dengan tutur kata yang formal namun sedikit narsis.

"Gak!" tolak Al dengan mentah-mentah nan singkat padat dan mengesalkan bagi Clara.

Senyumnya yang terukir di bibirnya pun langsung luntur, berganti dengan tatapan nya yang tajam menatap Al.

"Ck, tinggal ambil doang apa susahnya!" protes Clara, sambil berdecak sebal.

"Ya udah, sih. Tinggal ambil sendiri, punya kaki dan tangan, kan?"

"Al! Masalahnya gue gak pake baju!"

"Ya terus?" sahut Al menatap Clara dengan ekspresi wajah datarnya, dan sungguh itu membuat Clara ingin sekali menonjoknya.

Clara menghela nafasnya dan mengatur emosi nya agar tidak memakai, dirinya harus memiliki kesabaran ekstra untuk meminta tolong kepada si kadal gurun ini.

ALCLAR Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang