Typo di mana-mana, mohon untuk di maklumi.
***
"Terus aja suap-suapan!" sindir Jessica.
Kini mereka sedang berada di dalam kantin, dan melaksanakan makan siangnya di jam istirahat.
"Kenapa, lo iri?" tanya Kenzi, semua sahabat-sahabatnya sudah tahu perihal Clara dan Al, yang sekarang begitu lengket seperti permen karet.
"Nggak, siapa yang iri!" bantah Jessica.
"Sini, biar gue suapin juga." Terlihat Azka mengambil somay miliknya dan di berikannya pada Jessica.
"Nggak, itu bekas jigong lo!"
"Ehk, asal lo tau, ya. Jinggo gue ini pembawa keberkahan," kata Azka dengan bangga.
"Udahlah, Jess. Terima aja," sahut Clara dan di angguki oleh semu orang.
"Nggak, mau!"
"Katanya tadi mau di suapin." Tiba-tiba Natasha ikut menimpali.
"Wih, makan-makan nih." Terlihat Zayn dan Zayden datang, dan duduk bergabung bersama mereka.
"Kemana aja lo pada?" tanya Jessica.
"Biasa, kita sibuk di mintain tanda tangan sama foto," jawab Zayden.
"Emang ada yang mau foto sama simpanse kembar?" celetuk Azka.
"Sialan lo!" pekik mereka berdua secara bersamaan.
"Asal lo tau, kita ini Zayn dan Zayden. Si kembar dan si tampan," sahut Zayn, sedangkan Zayden hanya tersenyum dan melipat kedua tangannya di depan dada begitu bangga.
Mereka hanya memperhatikan tingkah si kembar dengan seksama, di mana-mana orang tampan itu di akui bukan mengakui.
"Gue heran, ibu kalian dulu ngidam apa sih? Ko anaknya modelan ubur-ubur Citayam gini." Kenzi menatap mereka dari ujung kaki sampai ujung rambut, ya memang tampan tapi ko rada-rada?
Dan di sinilah Kenzi pun tidak menyadari bahwa dirinya pun sama halnya dengan mereka, yaitu rada-rada.
"Ngidam beton sama clurit!" kata mereka berdua serentak.
Di tengah-tengah aslinya mereka mengobrol, terlihat dua sejoli yang tengah memperhatikan mereka semua.
"Sialan!" pekik seorang perempuan sambil mengepalkan tangannya.
"Kenapa mereka menjadi semakin dekat, Brian?"
"Gue juga gak tau, Len."
"Ahk! Sia-sia gue minta bantuan sama nyokap gue!" kesal Alena, sia-sia sudah usahanya.
Alena kemarin menyuruh ibunya untuk menuruti kemauannya, yaitu menyuruh Al untuk pulang bersama nya, perihal mobil Alena yang mogok itu hanyalah bulan semata.
"Kita harus bikin rencana baru, Len." Terlihat Brian mulai mengusulkan sesuatu.
"Rencana apa?" tanya Alena, menatap Brian.
"Nanti kita pikirkan, untuk sekarang ini kita pantau dulu mereka." Alena pun mengangguk saat mendengar usual dari Brian.
"Itu punya gue!" tunjuk Azka pada semangkuk bakso yang baru saja datang, tetapi bakso tersebut di ambil oleh Kenzi.
"No, no. Siapa cepat dia dapat!" ucap Kenzi sambil tersenyum, dan itu sangat menyebalkan di mata Azka.
"Balikin gak? Lo pesan sendiri sana!"
"Gak mau," jawab Kenzi dengan santai sambil menyuapkan bakso tersebut.
"Hmm, enak." Terlihat Kenzi menyuapkan bakso tersebut, dengan sengaja meledek Azka.
KAMU SEDANG MEMBACA
ALCLAR
Teen FictionAlvaro Keanu Dirgantara merupakan salah satu Siswa cerdas dan primadona sekolah, dia memiliki sifat yang dingin sehingga orang-orang menyebutnya es balok berjalan, ia juga memiliki paras yang tampan sehingga banyak di sukai oleh para kaum hawa, teta...