Taruhan

192 13 0
                                    

       Typo bertebaran
   mohon untuk di maklumi

         ***

"Al." Gumam Clara pelan masih dengan mata yang membulat syok.

"Ahkk! Ganteng banget!"

"Pangeran cuy!"

"Aduh, meleleh hati dedek bang."

Begitulah kira-kira tanggapan cewek-cewek saat melihat wajah Alvaro.

"Ternyata benar ini lo." Ucap Alvaro dengan sedikit tersenyum meledek.

"E--ehk ... Maaf siapa ya?" tanya Clara gugup dan pura-pura tidak tau.

"Clara-clara, walupun lo di tutupi kardus sekali pun, gue bakal tetep tau itu lo," timpal Al santai sambil bersandar di jok motor nya.

"Clara? Siapa itu? Kenalin nama gue Sukinem." Sarkas Clara memperkenalkan dirinya.

Alvaro hanya menghembuskan nafas panjangnya.

"Evan!" panggil Al, Evan dan kedua kucrit nya pun langsung menghampiri Al.

"Apa sih Al teriak-teriak." bukan Evan yang menyahut tapi Kenzi.

"Yang di panggil tu Evan, bukan lo belatung nangka!" ujar Azka.

"Lah terus lo juga ngapain ikut?!" balas Kenzi.

"Demi kesejahteraan bersama, jujur gue kepo," jawab Azka jujur.

"Ada apa Al?" tanya Evan.

"Tuh," tunjuk Al dengan dagunya kerah Clara.

"Ya Allah, Neng. Lagi ngapain di sini, cewe jam segini gak baik keluyuran nanti di culik dedemit." Celetuk Azka sambil geleng-geleng kepala.

"Wah, parah nih sepupu lo, Van. Anak cewek di rumah aja Neng main boneka-boneka jangan kek gini gak baik." Kenzi pun ikut-ikutan memberikan kultum dadakan.

"Udah deh ahk, kalian berdua diem! jangan berisik!" Perintah Clara tegas.

"Clara lo lagi ngapain di sini?" tanya Evan, dia tidak habis pikir dengan sepupunya itu jam segini kelayapan.

"Mancing! Pake nanya lagi, ya balapan lah!" jawab Clara kesal, sudah tau pake nanya lagi merepotkan.

"Pulang!" Perintah Evan.

"Dih, lo siapa nyuruh gue pulang."

"Gue kakak lo, ayok pulang. Gue anterin," ajak Evan.

"Gak mau Evan!" Clara menepis tangan Evan dan menolaknya mentah-mentah.

"Nanti kalo mama lo tau gue yang di marahin sama papa."

"Nah, makanya lo harus jaga rahasia. Jangan sampai mama tau dan mengadu sama om Devan dan lo gak bakal di marahin simpel, kan?"

"Gak semudah itu Clara!" bisa abis dia di maki ayahnya kalo tau keponakan kesayangan nya ikut balapan.

"Mudah, hidup jangan di bikin sulit di permudah aja." Ucap Clara enteng.

"Ayok, Al. Kita balapan," ajak Clara seperti orang yang mengajak beli seblak enteng banget.

"Gak, Al. jangan!" larang Evan.

"Ihk, berisik deh lo!" kesal Clara.

"Ok kita balapan tapi dengan taruhan," ucap Al tiba-tiba.

"Gak! Gak bol--hfmm!" Clara buru-buru membekap mulut Evan ketika ingin menyela.

"Ok, gue terima tantangan lo. Kalo gue menang lo harus jadi babu gue selama satu minggu, gimana?"

"Gak masalah, tapi kalo gue menang. Lo harus nurutin semua permintaan gue,"

ALCLAR Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang