Typo di mana-mana mohon untuk di maklumi
***"Al!" panggil Angga, Al yang tengah mengobrol pun, berpaling ketika mendengar suara ayahnya.
"Iya," jawab Al, terlihat Angga mendekati nya.
"Ayok kita pulang, dan ajak istri mu, cepat!" perintah Angga.
"Papa tidak perlu menyuruh ku, karena sudah di wakilkan oleh mama." Angga langsung menoleh kearah belakang, melihat apa yang Al lihat sendari tadi.
Ternyata benar, istrinya sedang bersama Clara yang tengah membawa koper yang lumayan besar.
"Ayok, kita ke sana!" ajak Angga.
"Hmm," hanya deheman yang Al keluarkan, entahlah dia terlalu malas untuk berbicara.
"Mama jaga kesehatan ya, sekarang Clara gak bakal tinggal di sini, tapi tenang aja Clara akan sering-sering ke sini ko." Clara menatap sang ibu yang sendari tadi terus mengeluarkan air mata nya, entah karena Clara ingin pergi atau karena hal lain.
"Mama jangan nangis." Clara mengusap pipi ibunya yang basah terkena air mata.
"Kamu juga jaga kesehatan di sana, jangan merepotkan mertua dan suami mu nanti."
"Angga, Mika. Aku titip anak ku, ya. Dia anaknya bandel jadi kalian harus sabar dalam mendidiknya," sambung Laras.
"Iya, tenang aja, Mbak. Clara aman bersama kami." Ucap Mika dengan senyuman manis nya.
"Al, mama harap kamu menerima Clara sebagai istri kamu, dan itu berlaku untuk kamu juga Clara." Sanggah Laras seraya menatap Al dan Clara secara bergantian.
Tidak ada yang menyahut ucap Laras kali ini, mereka berdua sama-sama terdiam. Bingung, itu yang mereka rasakan.
Bagaimana mereka bisa menerima satu sama lain, jika pernikahan yang mereka jalani tidak di dasari dengan rasa cinta? Yang benar saja?
"Clara." Panggil Devan, terlihat Devan dan Krista mendekat.
"Om, Tante." Sahut Clara.
"Kamu udah mau pergi?" tanya Deva yang di angguki oleh Clara.
"Kamu jaga diri baik-baik di sana--"
"Jaga diri, lo kira mau perang harus jaga diri!" celetuk Angga, ucapan Devan pun jadi tergantung.
"Gue belum selesai ngomong!" ujar Devan, ahk dasar Angga si serangga kebiasaan suka memotong pembicaraan nya.
"Ingat Clara, kamu sekarang sudah menjadi seorang istri, jadi kamu harus mematuhi apa yang suami mu katakan nanti."
"Jadilah istri yang berbakti kepada suami." Sambung Devan.
"Bro, jagain keponakan gue, jangan sampai lecet." Sarkas Devan kepada Angga.
"Kak Devan tenang aja, Clara aman sama kami." Sahut Mika.
"Iya, yang dikatakan istri gue bener. Clara sekarang sudah menjadi anak kami juga, jadi sudah seharusnya orang tua harus menjaga anaknya, bukan?" timpal Angga.
"Iya, gue percaya sama kalian." Jawab Devan.
"Kamu yang betah ya di sana, sayang." Kata Krista sambil mengusap kepala Clara.
"Iya, doain aja Tante." Jawab Clara sambil tersenyum.
"Ya, udah. Ayok kita pulang," ajak Mika.
"Tapi aku belum berpamitan sama papa," sanggah Clara seraya celingak-celinguk mencari sosok ayahnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
ALCLAR
Teen FictionAlvaro Keanu Dirgantara merupakan salah satu Siswa cerdas dan primadona sekolah, dia memiliki sifat yang dingin sehingga orang-orang menyebutnya es balok berjalan, ia juga memiliki paras yang tampan sehingga banyak di sukai oleh para kaum hawa, teta...