Typo di mana-mana mohon untuk di maklumi.
***
Pagi hari tepatnya hari Sabtu, kini semua murid kelas XII IPS dan IPA SMA Merah Putih tengah berkumpul di parkiran sekolah, karena sebentar lagi akan berangkat untuk berkemah.
Mereka semua berkemah selama tiga hari, jadi besar kemungkinan mereka akan pulang di hari Senin.
"Aduh, tolongin gue dong!" pinta Jessica kepada teman-temannya.
"Astaghfirullah halazim, Jessica. Lo mau pindahan?" tanya Clara.
"Lo kayak di usir dari rumah tau gak." Celetuk Vania.
"Azka! Tolongin si Jessica dong!" teriak Clara memanggil Azka, yang sedang berkumpul bersama Alvaro dkk.
"Buset, banyak bener bawaan lo." Kaget Azka.
"Ihk, kan kita mau pergi tiga hari, jadi wajib bawa perlengkapan banyak." Jawab Jessica, dia membawa sekitar tiga tas yang ukurannya lumayan besar.
"Ya, udah. Sini gue bantu." Azka membawa tas yang paling besar.
"Allahuakbar! Ini isinya apaan?" tanya Azka, pasalnya tas yang ia bawa sangat berat.
"Batu! Pake nanya lagi lo, itu isinya baju, selimut, dan lain-lain."
"Udah, bawa aja, Ka. Ibadah," sahut Kenzi seraya menepuk pundak sahabat nya.
"Ken, lo juga bantuin, nih satu lagi." Jessica memberikan satu tas nya lagi yang berukuran sedang.
"Loh? Ko gue sih, Jes?" protes Kenzi tidak terima.
"Udah, bawa aja, Ken. Ibadah!" seru mereka serentak.
"Tenang, nanti gue kasih imbalan." Ujar Jessica.
"Benar, ya?!" kata Kenzi dan Azka serentak.
"Iya!"
"Perhatikan kepada seluruh siswa siswi kelas XII IPA dan IPS, mohon untuk berkumpul di area yang sudah di tentukan, karena bus yang akan kita tumpangi sebentar lagi akan tiba, mohon untuk bersiap-siap!" pengumuman dari guru pembina pun sudah terdengar, mereka segera bersiap.
Tidak lama Bus yang akan mereka tumpangi pun tiba, terdapat empat Bus, kelas IPA dan IPS di pisah.
"Mohon untuk mengantri dengan tertib semuanya, ketua kelas ketika sudah masuk semua, mohon untuk di absen ulang. Karena takut ada yang ketinggalan!" teriak Pak Cahyo guru pembina mereka.
"Barang bawaannya awas ada yang ketinggalan, di cek lagi!" teriak Pak Cahyo lagi, dengan pengeras suara yang sendari tadi ia genggam.
Mereka satu persatu masuk dengan tertib, semuanya sudah mendapatkan tempat duduk, hanya Clara saja yang dari tadi clingak-clinguk mencari tempat duduk.
"Vania, gue sama ya?!"
"Gue sama Jessica." jawab Vania.
"Yah ... "
"Maaf, ya, Ra." kata Jessica.
"Iya, gak apa-apa."
Clara mulai mencari lagi.
"Evan ... " kata Clara dengan lirih.
"Yah, gue sama Reno." Ujar Evan.
"Noh sama Al, Ra. Dia sendiri tuh." Tunjuk Evan kerah Al yang tengah asik bermain ponsel.
"Ogah!" tolak Clara.
"Daripada lo berdiri."
"Iya, sih. Pegel juga, ya."
KAMU SEDANG MEMBACA
ALCLAR
Teen FictionAlvaro Keanu Dirgantara merupakan salah satu Siswa cerdas dan primadona sekolah, dia memiliki sifat yang dingin sehingga orang-orang menyebutnya es balok berjalan, ia juga memiliki paras yang tampan sehingga banyak di sukai oleh para kaum hawa, teta...