Started to improve

115 7 2
                                    

Typo di mana-mana, mohon untuk di maklumi.

***

"Mam, Pap. maafin Clara ya, karena kemarin Clara pergi dariku rumah gak ngabarin Kalian dulu." Terlihat Clara dan Al sekarng tengah duduk di hadapan Mika dan Angga.

"Sudah, tidak apa-apa. Lain kali kalo mau pergi kabarin dulu kami, biar gak panik nyariin kamu, mengerti?" tanya Mika, sambil menatap menantunya.

"Mengerti, Mam." Clara pun mengangguk kan kepalanya, tanda mengerti.

"Ya, sudah. Silahkan kalian istirahat," sahut Angga, mengurus mereka istirahat. Karena sekarang jam sudah menunjukkan pukul 20:00

"Baik, kami ke kamar dulu. Pap, Mam." Mereka pun pergi dari sana dan menuju kamar mereka.

"Hufh! Akhirnya, gue gak di pepes sama mertua sendiri." Clara menghela nafas panjang nya, begitu lega akan hal itu. Terlihat Al hanya terkekeh mendengar ucapan istrinya.

"Mereka bukan monster yang akan memakan mu, sudah aku bilang orangtuaku baik." Al berjalan ke arah Clara dan duduk di sisinya.

"Ya, mereka memang baik. Tapi aku heran, mengapa anaknya tidak sebaik mereka?" ujar Clara sambil menatap Al.

"Jadi menurut mu aku jahat, sayang?"

"Mungkin."

Al menyipitkan matanya ke arah Clara, dia sedikit kesal dengan ucapannya. Padahal kan Al itu anak baik hati, Sholeh, tidak sombong, dan rajin menabung. Itu kata Al, bukan kata author.

"Kamu ko ngomong gitu sih, gak tau ah. Aku marah sama kamu!" ucap Al dengan cemberut, dia pun berbalik badan dan menyilangkan kedua tangannya di depan dada.

Clara yang baru pertama kali melihat sisi manja Al, hanya bisa terdiam. Sungguh ini Al? Si kadal gurun yang menyebalkan? Tapi mengapa sekarang sifatnya begitu berbeda.

Yang tadinya harimau menakutkan menurut Clara, kini berubah menjadi kucing anggora yang menggemaskan.

"Sayang, kamu marah?" tanya Clara, sambil memegang pundaknya.

Al tidak menjawab, ia hanya memalingkan wajahnya enggan menatap ke arah Clara.

"Ok, aku minta maaf. Kamu baik ko, sangat baik. Saking baiknya kamu mau membelikan ku kapal pesiar, iya kan?" tutur Clara, sambil mengode ingin di belikan kapal pesiar.

"Kamu gak salah ngomong? Membeli kapal pesiar?" tanya Al, sambil menoleh ke arah Clara yang tengah tersenyum.

"Iya," Clara terlihat mengangguk mantap.

"Jika aku membelikan mu kapal pesiar, maka nyawaku dalam bahaya, kamu tau?"

"Gak sampe ngorbanin nyawa ko, paling si coret dari daftar waris."

Al langsung merapatkan bibirnya, terlihat jelas sekali bahwa di sedikit tertekan. Saat itu juga Clara tertawa melihat wajah Al yang tertekan karena permintaan nya.

"Kenapa kamu ketawa?"

"Aku bercanda, sayang." Clara pun menghentikan tawanya.

"Tapi aku suka sekali melihat mu tertekan seperti tadi, itu sangat lucu." Clara pun tertawa kembali, namun tawanya tidak sekeras tadi.

Al menyipitkan matanya ke arah Clara yang sedang tertawa, "Oh, jadi kamu suka liat aku tertekan gitu? Benari juga kamu ya!"

Al langsung menarik Clara agar mendekati nya, ia pun langsung menggelitik perut Clara, hingga si empu tertawa cukup keras.

"Ampun!" teriak Clara meminta ampun, karena sudah puas menggelitik, Al pun menghentikan nya.

Clara sampai menangis akibat di gelitik seperti tadi, "Kamu jahat banget, aku jadi nangis kan."

ALCLAR Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang