Typo di mana-mana, mohon untuk di maklumi.
***
"Hai, Ra." Terlihat Jessica dan Vania sudah tiba di kelasnya dan mulai menyapa Clara yang tengah duduk manis.
"Halo juga, tumben datang nya agak siang."
"Iya, soalnya kita santai di jalannya, iya gak, Nia?" ujar Jessica.
"Iya."
"Ehk, kita udah lama gak balapan, Ra. Kuy balapan yuk nanti malam," ajak Jessica.
"Hmm, gue sih ayok-ayok aja. Gimana, Nia. Lo setuju?" tanya Clara melirik Vania.
"Ayok, kayaknya waktu gue malam ini senggang."
"Iya, deh. Si paling sibuk," sindir Clara, lalu di susul dengan cengengesan Vania.
***
"Ra, kantin yuk!" ajak Vania.
"Lo duluan aja sama Jessica, nanti gue nyusul." Terlihat Clara masih mengerjakan tugasnya yang ketinggalan.
"Ok, bener ya nyusul?" tanya Jessica, dan angguki oleh Clara.
"Iya, bawel!" jawab Clara yang masih sibuk menulis.
"Ok, bye." Mereka berdua pun pergi dari sana dan meninggalkan Clara sendiri di kelas.
"Hai, Ra."
"Astaghfirullah!" kaget Clara, ia sedikit terlonjak.
Terlihat Brian hanya terkekeh melihat Clara yang terlonjak kaget, di buatnya.
"Lo lagi ngapain?" tanya Brian.
"Mata lo buta? Udah tau gue lagi nulis." Clara menyahut dengan jutek.
'Makin cuek, semakin tertantang buat dapetin lo, Ra.' batin Brian tersenyum menatap Clara.
"Ngapain lo senyum-senyum, gila lo?" tanya Clara menohok.
"Mungkin."
Clara langsung menatap Brian, dengan ekspresi wajah datarnya.
"Aneh, lo!" timpal Clara, lalu ia bergegas pergi dari sana meninggalkan Brian.
"Ehk, Ra. Tunggu!" Brian menyusul Clara yang keluar dari kelas.
"Apaan sih, kenapa lo ngikutin gue?!" Clara langsung memberhentikan langkahnya, dan menatap Brian dengan kesal.
"Gue gak punya temen, jadi gue ikut sama lo, ya?"
"Gak! Sama cari temen sendiri. Gue gak mau temenan sama lo!" tegas Clara menolak mentah-mentah.
"Ra, tunggu!" Brian menarik lengan Clara sedikit kuat, sehingga si empu tertarik ke belakang dan hampir terjatuh.
Brian dengan gesit menangkap tubuh Clara, yang terhuyung akibat dirinya.
Mereka pun dalam hitungan detik saling bertatapan, tetapi tidak lama Clara mendorong tubuh Brian, dan pelukannya pun langsung terlepas.
"Ck, lo apa-apaan sih!" kesal Clara, akibat Brian dirinya tadi akan terjatuh.
"Maaf, Ra. Gue gak sengaja," tutur Brian dengan menyesal.
"Halah, bacot lo!" Clara langsung pergi dari sana meninggalkan Brian yang mematung.
"Hmm, menarik." Senyuman nya pun terbit di sudut bibirnya, sambil menatap punggung Clara yang semakin menjauh.
Tanpa mereka sadari terlihat seseorang tengah memperhatikan Clara dan Brian dari jauh, di genggaman nya terdapat botol air mineral yang sudah hancur.
KAMU SEDANG MEMBACA
ALCLAR
Teen FictionAlvaro Keanu Dirgantara merupakan salah satu Siswa cerdas dan primadona sekolah, dia memiliki sifat yang dingin sehingga orang-orang menyebutnya es balok berjalan, ia juga memiliki paras yang tampan sehingga banyak di sukai oleh para kaum hawa, teta...