Typo di mana-mana, mohon untuk di maklumi.
***
"Clara!" teriak Al.
"Astaga, Clara!" teriak yang lainnya serentak.
Seketika Alena dan teman-temannya melotot ke arah pintu, dan dengan buru-buru membuang balok kayu yang mereka genggam.
Al dan yang lainnya langsung berlari ke arah mereka, dengan tergesa.
"Lo gila!" Jessica langsung mendorong tubuh Alena dengan kuat, sehingga si empu mundur satu langkah ke belakang.
"Lo yang gila!" balas Alena dengan suara yang tinggi.
"Lo apa-apaan sih, Len!" kata Vania, seraya menatap Alena tajam.
Plak!
Jessica menampar pipi Alena dengan keras, sehingga Alena tertoleh ke samping.
"Berani lo nampar gue?!" pekik Alena marah, seraya mengepalkan tangannya.
"Itu bayaran atas ulah lo!"
"Sialan lo!" kata Alena sambil mengusap wajahnya.
"Lo sialan! Dasar cewek gila!" Jessica meringsek ke arah Alena, berniat ingin menjambaknya. Tetapi ia langsung di tahan oleh Azka.
"Ihk lepas!" teriak Jessica.
"Lo jangan gila, nanti lo ikut masuk ruang BK, mau lo?!" timpal Azka, Jessica pun langsung menepis lengan Azka yang menahan nya dan berlalu mendekati Clara.
"Kalian semua gila! Kenapa kalian ngebully Clara, hah?!" ucap Al dan menatap mereka dengan tajam, sambil mengecek keadaan Clara yang sudah babak belur.
"I--ini tidak s--seperti yang kamu kira, Al. A--aku hanya membela diri." Alena pun memberikan alasan dengan suara yang terbata.
"Membela diri? Kalo membela diri kenapa mereka ikut andil?!" tunjuk Al kepada ke tiga teman Alena.
"Jelas-jelas, ini tidak pembullyan. Lo harus di laporkan!" tegas Evan sambil menunjuk ke arah Alena.
"Berani ko keroyokan, Cemen banget lo!" sahut Azka menatap mereka tak kalah tajam.
"Ahk, sakit, Al!" pekik Clara kala Al tidak sengaja menekan wajahnya yang lebam.
"Ayok, kita ke UKS." Al langsung menggendong Clara dan segera membawanya dari sana.
"Gak waras lo pada, gue saranin jangan terlalu banyak makan kangkung, biar otak kalian gak geser." Kenzi pun ikut bersuara, setelah itu pergi dari sana menyusul Al.
"Ahk! Sial!" teriak Alena, setelah kepergian mereka.
"Kenapa jadi seperti ini? Ahkkk!" teriak Alena lagi, emosinya kini meluap-luap dadanya pun naik turun menahan api amarah yang berkobar.
"Sabar, Len." kata teman-teman nya serentak.
"Sabar?! Kalian gila! Semuanya sudah kacau, Al udah benci sama gue!"
Mereka langsung menunduk mendengar ucapan Alena yang meninggi, apalagi matanya yang menyorot tajam itu sangat mengerikan, pikir mereka.
"Bukannya lo gak peduli tentang Al mau benci atau kecewa sama lo? Kan, lo sendari yang bilang. Bakal rebut hati Al lagi bagaimana pun caranya, bukan begitu?!" tanya Desi, hanya dia yang dapat berbicara dengan Alena yang lainnya hanya menunduk takut.
Alena terdiam beberapa saat, lalu sedetik kemudian ia menggagalkan kepalanya mengerti.
"Ya, yang lo katakan ada benarnya. Tunggu aja, Al. Lo bakal kembali ke pelukan gue lagi, bagaimana pun caranya." Alena bergumam lalu menatap pintu yang terbuka sambil tersenyum miring.
KAMU SEDANG MEMBACA
ALCLAR
Teen FictionAlvaro Keanu Dirgantara merupakan salah satu Siswa cerdas dan primadona sekolah, dia memiliki sifat yang dingin sehingga orang-orang menyebutnya es balok berjalan, ia juga memiliki paras yang tampan sehingga banyak di sukai oleh para kaum hawa, teta...