Typo di mana-mana mohon untuk di maklumi.
***
"SEMUA KUMPUL!" teriak Pak Cahyo dengan menggunakan pengeras suaranya.
Semua murid-murid seketika berhamburan kecuali Clara dan Al, mereka langsung ke tendanya masing-masing dan di beri penanganan yang lebih lanjut.
Siswa siswi, berbondong-bondong pergi ke tengah-tengah lapangan yang di mana di sana tempat api unggun akan di laksanakan, tetapi tidak terjadi karena ada masalah.
"SEMUANYA SUDAH BERKUMPUL?" tanya Pak Cahyo, masih dengan pengeras suara.
"Sudah, Pak!" teriak mereka serentak.
"Ok, baik. Karena ada sedikit masalah yang mengharuskan kita untuk segera pulang sekarang, perkemahan tidak jadi di laksanakan tiga hari karena bapak takut ada yang hilang lagi, atau lain sebagainya." Jelas Pak Cahyo.
"Di tambah lagi cuaca yang tidak mendukung, kita tidak mungkin berkemah di bawah guyuran hujan, jadi untuk semua segera bersiap-siap." Kata Bu Hani menambahkan.
Semua pun langsung bubar dan pergi ke tendanya masing-masing, dan segera bersiap-siap untuk pulang.
"INGAT, JANGAN SANPAI ADA SAMPAH SATU PUN! DAN JANGAN SAMPAI BARANG BAWAAN KALIAN KELINGGALAN!" teriak Bu Hani dengan pengeras suara, seraya berkeliling melihat murid-murid yang mengemas barang-barang nya.
"SIAP, BU!" teriak mereka serentak.
•••
"Ra, lo kuat jalan gak?" tanya Jessica yang sudah berada di dalam tenda, sedangkan Vania ia mengemasi barang dirinya dan barang milik Clara.
"Bisa, kan tadi udah di kasih obat juga. Lagi pula gigitan ular nya tidak berbahaya ko karena ular nya gak berbisa," jelas Clara.
"Tapi, lo yakin?" tanya Vania yang khawatir dengan sahabatnya.
"Iya, gue yakin! Udah deh ahk, kalian jangan berlebihan gitu."
"Woy!"
"Ahk!" pekik mereka serentak dan terlonjak kaget, kita seseorang membuka tenda mereka.
"Azka!" teriak mereka kesal seraya mengusap dadanya.
Si empu yang di tatap oleh mereka hanya nyengir tanpa dosa, dan entah kenapa mereka ingin sekali memberi pemuda itu bogem mentah nya.
"Apaan sih! Kenapa lo ke sini? Main buka gitu aja lagi, gimana kalo tadi kita lagi ganti baju, hah?!" Jessica pun langsung memakai kelakuan Azka yang membuat dirinya naik darah.
"Ya, bagus dong. Gue bisa cuci mata," celetuk Azka tanpa beban.
"Astaghfirullah halazim, ihk! Azka dasar lo Mesum!" Jessica langsung memukul Azka menggunakan tasnya.
"Ahk! Sakit anjir!" Azka mengusap-usap lengannya, "lagian gue cuma bercanda, ya kali begitu." Sambungnya, lagi pula tadi ia sengaja mengagetkan mereka karena Azka tau mereka sedang berbincang, dan itu terdengar sampai luar.
"Gue ke sini tu di suruh sama Pak Cahyo, ngecek keadaan nya Clara. Dan kita harus cepat-cepat kumpul, karena Bis yang kita tumpangi sebentar lagi tiba." Jelas Azka.
"Kalian udah siap kan? Jadi ayok tunggu apa lagi?" tanya Azka.
"Sebentar, kita mau lipat tenda dulu," tutu Vania.
Mereka pun langsung keluar dan bergegas merapikan tenda mereka dengan di bantu oleh Azka.
"Ok, beres kan. Gak ada yang ketinggalan?" tanya Azka, dan mereka semua menggelengkan kepalanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
ALCLAR
Teen FictionAlvaro Keanu Dirgantara merupakan salah satu Siswa cerdas dan primadona sekolah, dia memiliki sifat yang dingin sehingga orang-orang menyebutnya es balok berjalan, ia juga memiliki paras yang tampan sehingga banyak di sukai oleh para kaum hawa, teta...