Typo di mana-mana, mohon untuk di maklumi.
***
"Ck, lepas!" Al langsung menepis lengan Alena dengan kasar, ia pun pergi dari sana tanpa sepatah katapun.
"Al! Kamu jangan tinggalin aku!" teriak Alena, semua pengunjung cafe menatap kearah nya.
"Ra, Clara!" teriak Al, ia berlari keluar dari cafe. Terlihat di luar hujan turun begitu derasnya.
"Oh, jadi lo yang bikin Clara nangis, iya?!" tiba-tiba Brian menghampiri Alvaro, dan mencengkram kerah bajunya dengan kuat.
"Ck, lepas sialan!" Alvaro menipis lengan Brian, yang berada di kerah bajunya.
"Lo gak pantes buat Clara, lo cuma bisa nyakitin dia mulu!" seru Brian dengan suara yang meninggi, Al hanya Brian dengan tajam.
"Lo kalo gak tau apa-apa, jangan banyak bacot!" kata Al, dia langsung pergi dari sana sambil mendorong tubuh Brian agar memberikannya jalan.
"Ck, Sialan!" Brian menatap kepergian Al dengan tatapan yang tidak bersahabat.
"Al!" teriak Alena.
"Udah pergi!" sahut Brian yang mendengar teriakan Alena.
Alena terdiam, mereka menatap kepergian Al di depan cafe, Alena melirik Brian. Keduanya tersenyum, dan langsung melakukan tos.
"Berhasil!" ujar mereka berdua.
***
Di tengah guyuran hujan di kota Jakarta, terlihat seseorang yang terus berjalan menelusuri jalanan yang gelap, rintik hujan terus membasahi wajah hingga tubuhnya.
"Ahk! Kenapa rasanya sesakit ini, Tuhan." Clara mendongak kan kepalanya ke atas, membiarkan air hujan membasahi seluruh wajah nya.
"Gue benci sama lo, Al!" ujar Clara dengan pandangan yang menajam.
"Mama, Clara mau pulang." Air matanya mengalir dan bersatu dengan air hujan.
Clara terus menelusuri setiap jalanan yang ia lalui, tanpa tahu ke mana ia akan pulang.
"Gue harus pulang ke mana?" gumamnya, ia bingung. Jika pulang ke rumah mertuanya ia akan bertemu kembali dengan Al, untuk sekarang ini dirinya tidak mau bertemu dengan laki-laki itu.
Jika dia pulang ke rumah ibunya, pasti semuanya akan ketahuan. Dirinya memiliki masalah dengan Al, Clara mengusap dan mengacak rambutnya frustasi.
Dia terdiam, dan berfikir kemana ia akan pulang malam ini.
"Apartemen!"
"Ya, gue kan punya apartemen." Clara buru-buru memesan taksi online, dan menunggunya.
***
"Assalamualaikum, Mama!" teriak Al, ia berlari ke dalam rumah dengan pakaian yang basah kuyup.
"Waalaikumsalam, Al."
"Mama, Clara udah pulang belum?" tanya Al, ia menghampiri ibunya yang terlihat kebingungan.
"Loh, ko nanaya sama Mama, orang Clara sama kamu dari pagi, kan kalian sekolah."
"Jadi Clara belum pulang?" tanya Al, terlihat Mika berfikir sejenak lalau ia pun mengangkat bahunya tidak tahu.
"Mungkin di dalam kamarnya, Al."
Al langsung melirik ke arah lantai dua, dia berlari menaiki anak tangga dan langsung membuka pintu kamarnya.
Terlihat Mika terheran-heran dengan tingkah putranya, ia terus memperhatikan Al dari lantai satu.
KAMU SEDANG MEMBACA
ALCLAR
Fiksi RemajaAlvaro Keanu Dirgantara merupakan salah satu Siswa cerdas dan primadona sekolah, dia memiliki sifat yang dingin sehingga orang-orang menyebutnya es balok berjalan, ia juga memiliki paras yang tampan sehingga banyak di sukai oleh para kaum hawa, teta...