42. Dumpstruck? •

30 4 0
                                    

Tercengang?

"Rev, kau membawaku ke sini?" tanya Kayla dan seketika ia menelan saliva-nya sukar.

"Ya, memangnya kenapa?" Revan pun lantas tersenyum miring.

"..." Wanita itu pun terdiam mendapati sebuah perkomplekan kumuh yang mana dulunya ia tinggal.

Revan yang tak peduli pun kini segera bergegas dan menarik tangan Kayla paksa karena memang sangat dongkol dengannya tapi ia tahan-tahan selama ini. Bahkan, dalam hatinya pun sudah mengumpat berbagai macam kalimat kotor tapi tetap saja Revan tak ingin mengutarakannya.

"Ini benar rumahmu, kan?" tanya Revan dengan tatapan penuh intimidasi.

"Rev ...."

"Kau lupa atau sengaja tak ingin tahu, Kay."

"Aku akan meminta maaf."

"Lihatlah ibumu dan adikmu itu. Bahkan, mereka sangat sulit untuk sekadar makan. Dan kau! kau enak-enak an tinggal di rumah Genda kala itu. Baiklah, karena sekarang kau juga sudah sukses, kau hanya perlu berbagi gajimu pada orang tuamu itu. Tenang saja untuk adikmu, si Diandra, dia memang sangat pintar dan bisa dapat beasiswa di tempat kursusku sesaat kau cabut dari jabatan pengajar di sana."

"Baik, Rev."

"Ya, sudah, ketuk sana pintunya. Minta maaf lah yang tulus pada ibumu dan adikmu itu dan jelaskan apa yang terjadi pada kakakmu Dion. Aku dan Genda menunggumu di dalam mobil."

"I-iya, Rev."

Tokk tokk tokkk

Pintu pun lantas terbuka dan menampilkan wanita berumur kepala lima dan juga gadis remaja berusia 18 tahun di depannya. Dua orang itu pun lantas terkejut dengan kedatangan Kayla.

"Siapa? Oh, sebentar ..."

"Aku Kayla, kakakmu."

"Kakak?"

"Ya ...."

"Jangan-jangan. Bu! Ada tamu."

"Kayla?" gumam Lina mendapati anak keduanya itu. Saat itu juga Kayla pun langsung bersimpuh di hadapan Lina sambil meminta maaf.

"Bu, maafkan aku, hiks."

"Kau? Setelah sekian lama?"

"Kau tak perlu meminta maaf, Nak. Tak apa, ini juga salah ibu karena dulu tak bisa membiayai kuliahmu."

"Nanti apapun yang ibu mau aku belikan. Aku hanya ingin meminta maaf. Ngomong-omong, ibu ikut sama aku, ya. Aku sudah menikah."

"Kau memang biadab, tapi ya sudah lah karena sudah kejadian. Mau bagaimana lagi. Yang terpenting pesanku kau jangan seenaknya merenggut kebahagiaan orang lain."

"Aku benar-benar salah dalam hal ini."

"Oh, ibu dan Diandra tak akan ikut denganmu. Kami akan tetap di sini."

"Tapi, Bu. Sejenak saja."

"Ck, ibu agak malu sebenarnya punya anak sepertimu."

"Bu, kak Dion masuk penjara."

"Cih, dia memang pantas mendapatkan itu. Lagian, kenapa dia harus balas dendam atas kematian ayahmu itu?"

"Bu, tapi yang dibunuh itu orang tuanya Revan, bukan John."

"Apa?"

"Iya, hiks."

"Pak Revan?" kaget Diandara, karena bagaimana pun juga selama ini Revan sudah baik padanya dan memberikan kursus gratis padanya.

Fall on Deaf Ears (COMPLETED)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang