Aku Mendengarkanmu
Revan yang juga sebenarnya masih dalam masa pemulihan dari rumah sakit pun hanya bisa terbaring di kamarnya. Dengan matanya yang mengerjap ia pun seperti menangkap kedatangan seseorang yang mana tak lain dan tak bukan adalah Genda.
Ia pun merasa punggungnya kembali sakit padahal sebelumnya sudah mendingan.
"Kenapa? Aku sudah mendengar semuanya dari adikmu. Jadi, kau memang menyembunyikannya selama ini?"
"Maaf, seharusnya aku lebih terbuka padamu." Revan pun kini merubah posisinya menjadi duduk.
"Ayo, sehat lagi. Aku suka denganmu yang kalau ngomong ngegas. Jangan begini ...."
"Kau berlebihan, aku hanya istirahat saja. Lagian, ini masih sangat pagi."
"Lihat! bahkan aku takut kalau kau gila karena menyembunyikan masalah ini sendirian!"
"Kau bercanda? Oke, aku punya kabar baru dan kuharap kau cemburu padaku."
"Apa?"
"Aku akan kuliah bersama Rio."
"Kau!"
"Kan? Hahaha"
"Oh, di jurusan yang sama, kah?"
"Tidak."
"Syukurlah. Terus, apa?"
"Aku kaya kamu. Kalau Rio sudah pasti jurusan bisnis."
"Apa? kukira dia akan mengambil seni."
"Tidak, katanya seni sudah bagian dari hidupnya selama ini dan ia akan membawanya secara santai. Kalau dikaitkan dengan kuliah menurutnya itu hanya akan nampak aneh."
"Ya, ampun anak itu. Oh, kau tahu banyak ya tentang dia ternyata."
"Gak juga sih."
"Awas saja kalau malah kau yang aneh-aneh."
"Kan, aku berhasil membuatmu cemburu, haha."
"Cemburu?"
"Tidak."
"Kau selalu begitu .... "
"Ya sudah, nanti sekalian kursus yang meng-handle bisa gantian entah aku atau kamu. Aku capek jika harus mengurus dua bisnis di umurku yang semakin menua ini."
"Kau cape? Menua? Kau masih muda sialan. Kukira, kau ini superman karena memang langka."
"Kau memujiku? Oh, satu lagi, ternyata kau juga tidak peka padaku."
"Tidak, pd sekali kau?"
Apa aku akan dijadikan isteri olehnya? batin Genda tak menyangka atas penuturan Revan barusan. Tapi, ia pun tak bisa berkata banyak karena seperti tak mungkin dan sampai detik ini Revan pun masih setia menggantungkan perasaan gadis itu.
__
5 Desember, 2025
Genda POV.
Sejak dibuang oleh ayah enam tahun yang lalu, aku merasa hidupku memang amburadul. Benar-benar kecewa memang, misalkan aku ini disembunyikan demi keselamatan kenapa dia malah membiarkanku hidup sebatang kara dan bahkan untuk makan pun aku harus bekerja menjadi asisten rumah tangga? Dan yang lebih menyakitkannya, kenapa harus ada Kayla juga di rumahku kala itu? Kenapa dia yang bertahan di rumah itu bukannya aku? Sungguh menyakitkan. Tapi, di sisi lain aku juga harus lebih memahami kenapa ayah melakukannya sebagaimana demi melindungiku—alias supaya tak berhubungan dengan si keluarga John.

KAMU SEDANG MEMBACA
Fall on Deaf Ears (COMPLETED)
FanfictionHujan bukanlah bencana, melainkan secuplik kisah pahit yang sekian lama tidak dilihat ataupun didengarkan. ◉ Revisi setelah selesai. ✓ ◉ Dilarang plagiat, apalagi report ⚠. Belajar menghargai sesama penulis. Menulis cerita itu tak semudah membalikka...