You Are Mine ; 2

870 57 0
                                    

Haii

.

"Hari kita ke datangan murid baru, tolong perhatian nya." ucap tegas wali kelas itu.

"Ayo, perkenalkan nama kamu." titah wali kelas laki-laki itu, Heejin lantas mengangguk lalu mengedarkan pandangan nya ke seluruh penjuru ruangan itu. Tatapan nya langsung terhenti pada sosok bernama Park Jihoon yang tersenyum nakal ke arah nya.

"Halo semuanya, perkenalkan nama ku Yoon Heejin, semoga kita bisa berteman dengan baik, senang bertemu kalian semua." ucap Heejin lalu membungkuk kan badan nya sebentar.

Semua murid yang di kelas itu langsung bersorak, mereka menerima Heejin dengan senang hati berarti.

Wali kelas itu tersenyum simpul, "oke, sekarang, Heejin duduk di bangku kosong di sebelah Hana." ucapnya.

"Disini Heejin!" seorang perempuan mengangkat tangannya tinggi-tinggi.

"Nah, disana. Ayo." titah wali kelas itu.

Heejin membungkuk sebentar. "Makasih ya, pak," katanya.

Pak wali kelas itu hanya melontarkan senyum nya.

Heejin pun melangkah menuju bangku kosong, di samping perempuan bernama Hana.

"Halo." gadis itu melambaikan tangan nya pada Heejin, Heejin langsung duduk di sebelah nya.

"Hai juga," balas Heejin.

"Kenalin, nama gue Park Hana. Salam kenal ya," ucap nya dan Heejin mengangguk. "Eum, salam kenal."

Setelah itu, pelajaran pun berlangsung.






.

.

Beberapa jam kemudian, pelajaran pertama selesai. Semua murid langsung berhamburan keluar kelas dan pergi ke kantin untuk mengganjal rasa lapar di perut mereka, ada juga yang hanya santai dan ada juga yang pergi ke toilet.

Semntara, Hana mengajak Heejin untuk makan di kantin, tentu saja Heejin langsung mau.

"Setelah makan nanti kita keliling-keliling area sekolah, biar lo tau beberapa tempat di sekolah ini," kata Hana, Heejin sedang membereskan buku-buku nya ke tas.

"Boleh tuh," jawab Heejin.

Setelah selesai beres-beres buku, Hana langsung merangkul tangan Heejin kemudian mengajak nya untuk ke kantin.

Di perjalanan menuju ke kantin pun, ada beberapa murid yang mengajak Heejin untuk berkenalan.

Mereka sudah sampai di kantin, bahkan sekarang Hana dan Heejin sedang melahap makanan yang mereka pesan beberapa menit lalu.

"Disini kantin nya nyaman banget ya, gue suka. Bahkan orang-orang disini ramah-ramah, gue makin suka." ucap Heejin lalu memasukan makanan ke mulut nya.

Hana mengangguk. "Emang, gue juga suka banget karena guru sama murid disini bisa di ajak kerja sama," jawab Hana.

"Lo tau, di belakang sekolah ada kantin juga loh. Tapi disana jarang ada yang datang kecuali buat cowok-cowok yang bisa di sebut nakal-nakal, mereka bakal nongkrong disana. Pokonya jarang sih yang kesana, paling mereka cuman nongkrong aja disana." tutur Hana.

Heejin mengangguk-ngangguk, dengan mulut nya yang berbentuk O.

Mereka pun melanjutkan makan nya, di tengah-tengah makan. Tiba-tiba.

Jihoon datang lalu menghampiri mereka berdua, Jihoon duduk di bangku kosong di samping Heejin.

Heejin mengedipkan matanya beberapa kali, dan menatap cowok itu.

Tanpa bicara apapun, Jihoon merebut sendok yang sedang di pakai Heejin. Jihoon pun langsung menyendok makanan milik Heejin itu dan langsung melahap nya dengan nikmat.

Hana mendelik tajam pada cowok bermarga Park itu, "lo apa-apaan Park Jihoon!" pekik Hana, "itu makanan punya Heejin!" lanjut nya.

Jihoon tidak peduli pekikan Hana, namun Jihoon langsung menatap Heejin yang masih menunjukan ekspresi wajah heran.

"Cewek cantik jangan marah ya? Minta dikit," Jihoon berucap seraya menganggukan kepala nya, mulut Jihoon masih penuh dengan makanannya.

Heejin langsung terpaku.

Jihoon tertawa pelan, lalu menepuk pelan pucuk kepala Heejin. "Gemes banget sih." celetuk nya, membuat pipi Heejin merah merona seketika.

Hana masih menatap sebal pada cowok itu.

Jihoon beranjak dari duduk nya. "Cabut bro." Jihoon merangkul teman nya kemudian, mereka pun pergi meninggal kan area kantin.

"Jihoon anjing!" umpat Hana menatapi ke pergian Jihoon.

Heejin mengusap pipi nya yang terasa memanas dan merah itu.

Hana menatap Heejin, "jangan baper! Dia tuh cowok nakal, jangan baper sama dia." ketus Hana.

Heejin hanya tertawa pelan, apa salah nya. Lagipula Heejin baru bertemu dengan Jihoon, walaupun tadi pagi Heejin sempat risih dengan cowok itu.

Saat Heejin akan memakai sendok tadi, "jangan di pake lagi, nanti lo kena virus rabies. Ganti aja, atau pake sumpit nya, sendok nya jangan di pake." Hana merebut sendok itu dari tangan Heejin.

"Virus rabies, emang lo pikir dia anjing apa," ujar Heejin.

"Emang, Jihoon tuh saudara nya anjing. Jadi lo hati-hati aja, gue tuh sebel banget sama tuh cowok, pokonya dia tuh cowok paling nyebelin di sekolah ini. Tapi ... Temen nya cakep." ucap Hana lalu nyengir setelah nya.

"Teman nya yang mana?" tanya Heejin sengaja mengalihkan pembicaraan.

"Itu yang barusan bareng sama Jihoon, nama nya Kim Junkyu. Badan nya keren apalagi muka nya, walaupun dia agak pecicilan sih. Soalnya dia temenan sama Jihoon." tutur nya.

Heejin memasang ekspresi wajah datar, "sama aja lo, " balas nya.

Hana langsung tertawa, "Udah lah, lanjut makan. Katanya mau keliling nanti keburu masuk." Hana langsung melanjutkan makan nya.

Sebelum Heejin lanjut, Heejin tiba-tiba tersenyum, dia masih merasakan tepukan tangan Jihoon di kepala nya.





.

.

"Lo bikin anak orang jantungan anjir," kata Junkyu pada Jihoon, mereka sedang nongkrong di kantin yang ada di belakang sekolah itu.

Jihoon yang duduk dengan posisi kaki di tumpangkan di atas meja, Jihoon tersenyum miring. "Sengaja, mumpung dia anak baru. Gue baperin," ucap santai Jihoon.

Junkyu tertawa, lalu menampol bahu Jihoon. "Di baperin doang, di traktir kagak." oceh Junkyu.

Jihoon menatap sinis pada Junkyu, "lo mau di traktir berapa? Mau se kantin nya juga, ambil aja," ucap Jihoon.

"Bukan gitu maksud nya, lo tiap ada anak baru di sekolah pasti di godain. Padahal gue sama lo gantengan gue juga, seharusnya gue yang nempatin posisi sebagai playboy." tutur Junkyu lalu menepuk dada nya.

Jihoon memutar bola mata malas, " modal baju masih di kancingin sama emak juga, bangga!" cibir Jihoon.

Junkyu tentu tidak terima dengan ucapan Jihoon barusan, "tau apa lo tentang emak gue, hah?! Ngajak ribut lo!" tantang Junkyu, lalu melipat lengan kemeja nya hingga sampai siku.

"Emang gitu fakta nya!" balas Jihoon tidak mau kalah.

Ya, mereka memang sering meributkan hal tidak berguna seperti barusan contoh nya. Keduanya tidak pernah ada yang mengalah, namun jangan salah. Jihoon cerewet-cerewet begini, beberapa siswa/i di sekolah segan pada Jihoon. Karena mereka tau, bagaimana sikap Jihoon jika sedang tidak ada Junkyu.

Ngomong-ngomong soal anak nakal, mereka memang berdua bisa di bilang agak berandal di sekolah. Tapi, mereka juga berteman dengan ketua Osis bernama Kanemoto Yoshi.








...

Makasih buat yang udah mampir🙏

Vote dan komen ya juga boleh😁

You Are Mine || JIHOON✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang