"Kamu baik-baik aja kan di sana, mama sempet khawatir loh."
"Haha, aku baik-baik aja kok ma. Mama gak usah khawatir, tapi mama sama papa kapan pulang?"
"Gak tau sih, belum ada rencana. Tapi papa sama mama, bakal berusaha biar pulang cepet dan nanti kita ketemu. Mama kangen banget sama anak cantiknya mama."
"Aku juga, biasanya kan pagi-pagi pasti ada aja suara cempreng mama yang manggil-manggil nyuruh sarapan. Tapi sekarang di rumah sepi banget."
"Tapi mama seneng banget, kamu bisa mandiri gitu. Tabungan kamu masih banyak nggak. Kalo nggak, biar mama kirim lagi."
"Masih kok ma, dan gak usah ngirim sekarang. Takut nanti aku boros soalnya."
"Oh, yaudah deh."
"Aku masih kangen sama mama, tapi ini aku ada tugas dari sekolah dan aku juga belum masak buat makan malam. Gimana dong ma."
"Besok lagi aja kita ngobrol nya, kamu makan dulu, habis itu kamu belajar. Paham?"
"Oke, ma"
"Yaudah, udah dulu. Jangan begadang ya."
"Hem"
Heejin meletakan ponsel nya, dan segera pergi ke dapur untuk masak dan makan malam.
.
.
.
Jihoon sedang rebahan di kamar nya, dengan ponsel di kedua tangannya. Jihoon sedang bermain game sekarang.
Tok! Tok!
Seorang wanita menyembulkan kepala nya. "Mama boleh masuk?" tanya nya.
Jihoon lantas menoleh, dan meletakan ponsel nya di sebelah nya.
Wanita yang berstatus mama nya itu langsung menghampiri nya dan duduk di sebelah putra nya itu.
"Kenapa ma?" tanya Jihoon mengubah posisi duduknya, menjadi duduk tegak.
"Papa kamu, mau jodohin kamu. Sama anak partner kerja nya. Kamu mau?" tanya nya dengan suara lembut.
Jihoon mengedipkan matanya beberapa kali, apa katanya? Di jodohkan?
Mata sayu Jihoon menatap lamat pada wanita bernama Lee Sohyun itu.
"Emangnya harus banget di jodohin?" tanya Jihoon.
Sohyun mengusap rambut lembut Jihoon. "Mama gak tau, tapi ini kemauan Papa kamu. Kalo kamu nolak yang pasti Papa kamu bakalan marah nanti, kamu tau kan Papa kamu itu paling gak suka di bantah. Mama harap kamu terima aja ya, mama takut nanti papa kamu ngasarin kamu." tutur Sohyun dengan nada sendu.
Jihoon memang pembangkang dan keras kepala, tapi Jihoon tidak tau apa yang akan terjadi jika berhadapan dengan papa nya itu. Di sisi lain Jihoon malas jika harus di jodoh-jodoh kan, apalagi kan Jihoon tidak kenal dan tidak mungkin suka pada gadis nya itu. Namun, di sisi lain Jihoon juga akan di perlakukan kasar oleh Papa nya jika menolah, bahkan mama nya juga akan kena dampak.
Jihoon memejamkan matanya sebentar, lalu menghembuskan nafas nya perlahan.
"Jihoon nolak ma," ujar Jihoon.
Sohyun menatap manik terang putra nya itu, "Papa kamu marah nanti. Mama gak mau liat kamu di pukul atau di marahin sama Papa. Sayang." ucap nya.
Jihoon menggeleng pelan. "Gak akan kok ma, Jihoon kan biasanya juga ngelawan. Jihoon gak mau di jodohin,"
"Soalnya Jihoon udah suka sama seseorang."
Sohyun menghela nafas berat.
"Kapan emangnya?" tanya Jihoon.
"Besok malam, tapi mungkin gak langsung di jodohin paling kenalan dulu aja," jawab Sohyun.
Jihoon ngangguk-ngangguk, lalu Jihoon terdiam seraya memilin bibir.
"Mentang-mentang gue gak pernah pacaran dan gak punya pacar, pake di jodohin segala. Gimana kalo cewek nya macam jamet, maka tidak cocok lah dengan wajah ku yang mirip Jihwan Ikon ini. Muka ku terlalu tampan untuk di jodoh-jodohkan, asal kelean tau," hati Jihoon komat-kamit.
Karena Jihoon tidak mau, saat ini Jihoon sedang menyukai seseorang. Tidak apa, Jihoon bisa menolak apapun resiko yang akan menimpa nya dari sang Papa.
.
.
.
"Iya anjir jadi kayak di cerita-cerita aja, mentang-mentang gue gak pernah pacaran dan gak punya pacar. Dengan seenaknya bokap gue mau jodohin gue, kenal sama dia nya aja enggak. Cupu banget deh." cibir Jihoon.
Pagi ini Jihoon sudah curhat ke kedua teman nya, yaitu Junkyu dan Yoshi. Soal yang di bicarakan tadi malam dengan mama nya itu.
Junkyu menepuk pelan bahu Jihoon. "gak apa-apa lah, daripada lo jomblo mulu. Jomblo lejen kan lo mah, jadi yaudah terima aja apa susah nya." beo Junkyu dan di angguki antusias dari Yoshi.
Mata Jihoon seketika melebar mendengar jawaban dari sohib nya itu, dia pikir di jodohkan dengan orang yang tidak di kenal itu adalah hal yang mudah, tentu saja tidak. Jangan kan untuk cinta, suka saja belum tentu.
"Asal kalian tau ya," Jihoon menunjuk Junkyu dan Yoshi bergantian, "gue itu lagi suka sama seseorang, jadi jelas kalo gue gak mau di jodohin dan nolak dia secara sepihak, gue tuh masih bocil tau nggak. Emang boleh fi jodohin sama tante-tante, nanti yang ada jadi kayak gue di jual ke sugar mommy." celoteh Jihoon dramatis.
Junkyu dan Yoshi meringis mendengar nya, "emang lo yakin kalo dia tante-tante, lagian enak loh nikah sama sugar mommy, mau apa aja pasti di turutin. Apalagi rata-rata sugar mommy tuh seksi-seksi, beuhh." Junkyu berujar, seketika mereka lupa pembahasan utama nya.
"Kayak pernah aja lo di nikahin sama sugar mommy," kata Yoshi menatap Junkyu dengan ekor matanya, Junkyu menggaruk tengkuk leher nya yang tak gatal sambil cengengesan juga.
"Cuman nebak sih. Tapi, kayaknya emang gitu." tukas Junkyu.
Jihoon jadi diam, ini salah nya sendiri. Kenapa tadi harus bicarain soal sugar mommy, jadi nya kedua teman nya melupakan pembahasan pertama.
Beberapa saat, Junkyu dan Yoshi adu bicara pasal sugar mommy.
"Lo suka sama siapa btw?" tanya Junkyu yang inget lagi dengan apa yang mereka bicarakan awal nya.
"Ada deh." Jihoon menjawab seraya menaik-turunkan halis nya.
Yoshi menatap curiga pada Jihoon, "jangan bilang, lo suka sama murid baru itu. Em ... Namanya Yoon Heejin kan?"
Mendengar penuturan Yoshi, pipi Jihoon seketika memanas. Memang fakta nya, Jihoon menyukai gadis itu namun Jihoon tidak ingin kedua sahabat nya itu menebak jikalau Jihoon memang menyukai Heejin.
Menurutnya, Heejin itu tipe yang cocok untuknya. Walaupun Heejin nampak selalu risih padanya, tapi siapa tau saja itu hanya image wajah nya saja. Siapa tau hati nya berbunga-bunga kalau sedang di dekat nya, pede saja dulu kalo di tolak pun itu urusan belakangan.
Memang sepantas nya kan, laki-laki yang harus nya ngejar-ngejar perempuan. Bukan malah sebaliknya, yang harus beruang itu laki-laki bukan perempuan. Benar tidak? Benar dong.
.....
KAMU SEDANG MEMBACA
You Are Mine || JIHOON✔
Fanfiction"Pipipip calon mantu!" "Heejin cantik siapa yang punya?" "Park Jihoon tentunya." "Berisik!" "Ih kok galak, aku ngambek nihh. " "Ya bodo amat." Jangan lupa follow juga akun nya, kalo mau. Kalo gak yaudah gapapa.