You Are Mine ; 17

465 37 1
                                    






Oke, mulai hari ini. Jihoon dan Heejin berpacaran. Heejin awalnya sempat malu-malu karena entah apa yang ada di pikiran nya, dia tiba-tiba mencium bibir Jihoon.

Seperti apa kata Jihoon sebelum nya, meskipun menurut Heejin tindakan nya memalukan tapi Jihoon tidak meledek nya, karena ya ... Jihoon kan juga menyukai dan mencintai Heejin. Jadi, itu tidak apa-apa lah.

Setelah dari rooftop itu, Jihoon memaksa Heejin untuk istirahat di Uks karena kondisi nya.

Heejin terus batuk, dan wajah nya terlihat begitu pucat. Tentu saja itu membuat Jihoon khawatir.

"Lo ke kelas sana." kata Heejin terkesan mengusir, memang faktanya Heejin mengusir Jihoon. Heejin sedang duduk di brankar.

Jihoon menggelengkan kepala nya, "gue ikut tidur di sini ya." Jihoon menepuk tempat di samping Heejin.
"Gue juga pengen tidur, capek banget tau nggak." lanjut nya.

Heejin tertawa pelan, "capek ngapain lo?"

"Iya capek, soalnya mikirin pengen nikahin lo. Tapi belum punya uang." tukas Jihoon dengan suara pelan.

"Bocil esema jangan pengen nikah dulu, sekolah dulu dan belajar dulu yang bener." balas Heejin lalu menguyel-uyel pipi chubby Jihoon.

Jihoon tidak terima di bilang bocil, emangnya Jihoon ini bocil apaan.
Jihoon langsung menatap Heejin dengan sorot mata tajam.

Namun Heejin tidak ada takutnya.

"Asal lo tau ya, bocil-bocil gini. Gue juga udah bisa bikin bocil!" celetuk nya lalu menyingkirkan tangan Heejin dari pipi nya.

"Tapi pipi lo gemes banget, chubby nya jangan sampe hilang ya. Awas aja, kalo nih pipi jadi tirus. Gue penyokin kepala lo." Heejin mengalihkan topik pembicaraan.

Jihoon hanya ngangguk-ngangguk.































.

.

.

Beberapa hari, Heejin tidak sekolah karena kondisi tubuh nya yang sempat menurun. Tadinya Heejin akan memaksa tetap sekolah namun Heejin sering di telpon mama nya dan bilang untuk istirahat saja untuk beberapa hari, begitu juga dengan Jihoon yang sering memarahi nya apalagi jika Heejin ketauan belum minum obat, Jihoon akan terus mengomel.

Di sekolah masih adem dan damai, seperti nya tidak ada yang tau jika Heejin dan Jihoon tengah menjalin hubungan. Kecuali Suji waktu itu, bisa jadi saja dia tau.


Hari ini, Heejin sudah kembali sekolah lagi.

Namun saat baru saja masuk ke kelas, semua orang yang di kelas menatap Heejin dengan tatapan tak suka.

Heejin acuh saja, dan saat dia akan duduk. Heejin terkejut dengan banyak nya coretan di meja nya. Seperti.

Heejin pelacur

Musnah lo anjing, munafik

Jalang gila

Selera nya om-om ternyata

PELACURRR

DASAR GAK TAU MALU

Dasar jalang sintiing

Heejin mengedarkan pandangannya ke seluruh penjuru ruangan kelas, siapa yang mencoret-coret meja nya ini.

Setelah itu, Suji bersama Soyoung pun datang.

Lalu, Suji melihat coretan itu lamat-lamat.

Suji mengerungkan halis nya lalu dia menatap Heejin dengan tatapan sinis.

"Ck ... Ck ... Miris banget hidup lo!" ucap Suji sinis, lalu Suji duduk di bangku nya.

Jika pikiran mereka Heejin akan menangis atau bagaimana, itu salah. Heejin masih terlihat tenang-tenang saja. Walaupun hati Heejin agak tertohok karena coretan-coretan itu.

Sementara di belakang, Suji mendengkus kesal.

Heejin menutupi coretan di meja itu dengan buku, namun beberapa saat kemudian. Heejin melihat Yoshi, Jihoon, Junkyu dan Hana masuk ke kelas.

Hana berlari kecil menghampiri, Heejin namun Heejin tidak peduli. Heejin menghampiri Yoshi.

Jihoon yang berdiri di sebelah Yoshi kaget, kenapa Heejin malah menghampiri Yoshi.

"Lo, ketua Osis kan?" tanya Heejin dan Yoshi mengangguk spontan.

"Ada yang coret-coret meja gue, bisa di urus siapa pelaku nya?" tambah Heejin dengan suara pelan namun di tekan.

Mendengar itu, Yoshi dan Junkyu mengerutkan dahi bingung.

Jihoon langsung melihat meja milik Heejin, sedetik kemudian. Wajah Jihoon memerah menahan emosi, rahang nya mengeras dan tangan nya terkepal kuat.

Di bangku nya, Suji mulai gelisah.

Brak!!

Jihoon menggebrak meja itu hingga semua orang yang ada di kelas terlonjak kaget, termasuk Suji yang sekarang hampir menangis karena melihat Jihoon dengan emosi nya yang menggebu-gebu.

"Siapa yang nyoret-nyoret meja Heejin! Jujur sama gue!" teriak Jihoon keras, semua orang langsung menciut mendengar bentakan itu. Mereka tidak bisa melakukan apa-apa dan ya, inilah yang membuat siswa/i segan pada Jihoon. Mereka tau, bagaimana Jihoon yang sedang emosi dan marah.

Jihoon langsung menatap semua nya satu-persatu, lalu Jihoon berdecih, "cih! Tidak ada yang mau mengaku!" teriak nya lagi. Bahkan beberapa orang dari kelas sebelah juga berdatangan karena mendengar teriakan Jihoon itu.

"Gue tau ini bukan masalah besar, tapi yang di tulis disini. Bukan kata-kata baik, kalian punya dendam apa sama Heejin hm? Sampe segitu nya kalian, Heejin pernah ngapain sampe di hadiahi kata-kata tidak senonoh!" ucap tegas Jihoon.

Arkh!

Mendengar suara ringisan itu, semuanya langsung tertuju pada cewek bernama Kang Soyoung, yaitu teman nya Suji.

"Dia." Hana menunjuk Soyoung, Hana langsung menghempas tubuh Soyoung hingga terjatuh di lantai.

Suji terbelak, pasalnya Suji tidak tau jika pelaku nya adalah Kang Soyoung.

"Daritadi dia senyum-senyum terus, dia mencurigakan." ucap dingin Hana.

Jihoon mendekat pada Soyoung. "Maksud lo apa, hem?" tanya Jihoon dengan suara dingin dan ekspresi wajah datar.

Mata Soyoung yang berkaca-kaca itu mulai menatap wajah Jihoon, "gue suka sama lo Jihoon."

Duarrrr!!!

Seluruh orang yang mendengar terkejut bukan main, bahkan Heejin sekali pun.

"Sebelum ada Heejin, sebelum ada Suji pun. Gue udah suka duluan sama lo Jihoon! Lo sendiri juga mungkin tau, kalo yang sering menyimpan makanan, minuman atau surat di loker lo itu dari gue semua. Gue suka dan cinta sama lo, tapi apa, sekarang lo malah suka sama Heejin. Gue sengaja temenan sama Suji biar gue bisa dapetin lo sebab gue tau lo itu gak suka sama Suji ... Tapi semuanya sia-sia, lo malah suka sama cewek sialan itu... " lirih Soyoung lalu menundukan kepala nya dalam-dalam.

Jihoon mengusap wajah nya kasar, ternyata brandalan macam dia pun banyak yang suka.

"Heh! bell udah bunyi daritadi ngapain masih pada belum duduk rapih. Duduk-duduk, aduh kalian ini ya." itu suara wali kelas mereka.

Mereka langsung bubar dan duduk di bangku di masing-masing.

Heejin menghela nafas berat, ternyata saingan nya sangat banyak.

Heejin mulai bingung, apa yang akan terjadi selanjutnya. Banyak yang membenci nya, karena dirinya berpacaran dengan seorang Park Jihoon.

Apa Jihoon akan setia padanya.

Atau justru berpaling darinya.












.....
Seperti nya alur nya makin ngawur

You Are Mine || JIHOON✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang