Sepulang sekolah, hari sudah mulai gelap. Heejin pulang sendirian karena dia akan ke tempat les dulu. Saat ini Heejin sedang berjalan di jalan sepi yang biasa dia lewati.
Kini, lagi-lagi Heejin merasa ada yang mengikuti nya dari belakang.
Heejin santai-santai saja, karena menyangka mungkin itu Jihoon biasanya.
Namun ternyata bukan, ada empat cowok yang mengepung Heejin sekarang. Mereka tersenyum nakal ke arah nya.
Heejin langsung ancang-ancang untuk lari, walaupun itu tidak mungkin dia bisa. "Mau apa kalian?!" tanya Heejin sengit.
Salah satu dari mereka maju, dan melipat tangannya di depan dada. Cowok itu tersenyum miring ke arah Heejin, "ikut kita." ucap nya to the poin.
"Gak mau!" jawab ketus Heejin.
Mereka semua pun langsung tertawa, dan membuat Heejin ketakutan sekarang.
"Ikut kita atau lo bakal kita sakitin, asal lo tau. Disini lo cewek sendirian dan kita ber empat, kita bisa ngapa-ngapain lo!" ucap mereka dengan sinis.
Tiba-tiba saja, dari belakang salah satu cowok itu menempelkan kain yang sudah di beri obat bius dan Heejin pun langsung berontak kuat, namun semua nya sia-sia, tenaga mereka jauh lebih kuat. Kini pandangan Heejin mulai membuyar, kepala nya juga mulai pusing hingga akhirnya Heejin pun tidak sadarkan diri lagi.
Cowok-cowok itu pun langsung ada kesempatan untuk mereka membawa Heejin pergi dari sana.
.
"Udah?"
"....."
"Oke, nanti bayaran nya gue transfer ya?"
"....."
"Tapi awas, kalian jangan apa-apain dia. Kalo sampe dia lecet gara-gara kalian, gue tandain lo semua!"
"....."
"Yaudah, udah dulu!"
Tut!
.
.
.
Suji sedang berjalan menuju rumah Jihoon, malam ini dia harus menghabiskan waktu dengan cowok itu.
Suji langsung menekan bell rumah Jihoon ketika sudah di depan pintu rumah besar itu, wajah sumringah nya terpancar jelas. Kemenangan ada di depannya sekarang.
Pintu terbuka setelah beberapa detik kemudian.
"Suji?" itu Sohyun yang membuka pintunya, wanita itu tersenyum ke arah Suji.
Suji membalas senyuman wanita itu, "Jihoon nya ada nggak tante?" tanya nya basa-basi.
Sohyun mengangguk pelan, "ada. Ayo masuk." Sohyun berucap ramah lalu mempersilahkan Suji untuk masuk.
Kini Jihoon sedang ada di kamar nya, bersama Yoshi dan juga Junkyu. Mereka memang sering bermain di rumah Jihoon atas kemauan Jihoon sendiri.
Tok! Tok! Tok!
Mereka saling menoleh saat mendengar suara ketukan dari arah pintu.
"Bukain gih." titah Jihoon pada Junkyu.
Junkyu merengut sebal namun setelah nya dia tetap melakukan nya dan membuka pintu.
Saat membuka pintu, raut wajah Junkyu berubah menjadi datar.
KAMU SEDANG MEMBACA
You Are Mine || JIHOON✔
Fanfiction"Pipipip calon mantu!" "Heejin cantik siapa yang punya?" "Park Jihoon tentunya." "Berisik!" "Ih kok galak, aku ngambek nihh. " "Ya bodo amat." Jangan lupa follow juga akun nya, kalo mau. Kalo gak yaudah gapapa.