You Are Mine ; 22

404 33 0
                                    

"Papa!!" Heejin memekik ketika melihat Jihoon yang oleng ke belakang.

Heejin hendak mendekat pada Jihoon namun di tahan oleh Jaehwan.

"Masuk kamu!" bentak Jaehwan, lalu Jaehwan memberi kode pada Hyesun agar membawa Heejin masuk.

Hyesun lantas menarik tangan Heejin, dan membawa nya masuk. Heejin sudah menangis karena khawatir pada Jihoon.

Jaehwan menatap dengan sorot mata tajam pada Jihoon yang sekarang sedang menyeka darah yang tak kunjung berhenti menetes dari lubang hidung nya itu.

"Lemah!" maki Jaehwan.






.

.

.

Keesokan pagi nya, di kediaman keluarga Park.

Jihoon baru keluar dari kamar mandi, dan dia mendapati Yoshi yang sedang duduk di sofa yang ada di kamar nya itu. Jihoon menghampiri nya dan duduk di sebelah Yoshi, Jihoon juga menyenderkan tubuh nya di sofa itu.

"Kata papa, lo homeschooling mulai hari ini." ujar Yoshi sekilas menatap Jihoon.

Jihoon memijat pangkal hidungnya seraya memejamkan matanya, "kayak apa aja, gue harus homeschooling segala.

Yoshi tertawa pelan, "makanya jangan ngebantah kalo di bilangin, ambyar semua nya kan jadinya. Muka lo bonyok begini, di ceramahin bokap nya Heejin, di amuk papa juga."

Jihoon berdecak sebal lalu menegak kan tubuh nya, "Heejin juga gak bisa di hubungin sekarang, padahal tadi malam dia spam chat ke gue. Minta maaf mulu dia, padahal yang salah gue," tutur Jihoon lemas.

"Udah di kasih tau kan? Apa-apa tuh harus nurut, ja—"

"Iya, iya, emang lo yang paling bener di mata papa. Lo kebanggaan nya papa, lo kesayangan nya papa." potong Jihoon dengan bicara ketus.

Yoshi menghela nafasnya, "yaudah. Gue ke sekolah dulu, lo belajar di rumah yang bener jangan malah tidur." peringat nya.

Jihoon mengangguk, "iya, lo pergi sana. Kalo ayang Heejin gue sekolah, bilangin nanti sore kita ke pantai lagi." celetuk Jihoon tanpa beban.

"Lo mau di lempar dari rumah ha?!" sentak Yoshi namun masih dengan suara tenang nya.

"Bercanda elah, baperan amat lo kek cewek aja. Sana pergi!" usir Jihoon.

"Gue berangkat ya." Yoshi pun menghilang dari pandangan Jihoon.

Jihoon menghembuskan nafas berat, dia juga menyentuh sudut bibir nya yang masih terasa perih itu. Jihoon galau sekarang, Jaehwan memarahi nya habis-habisan tadi malam itu.

"Jihoon, ayo sarapan dulu." itu suara Sohyun yang ada di depan pintu kamar nya.

"Iya" jawab Jihoon seadanya.

.

"Emangnya harus banget homeschooling?" Jihoon bertanya pada papa nya itu.

Jiyoung melirik sebentar pada putra nya itu, "kalo kamu gak bikin masalah, gak harus," jawab nya.

Jihoon menggertakan gigi nya, menatap tajam pada pria itu.

"Kalo di bilangin itu nurut! Kamu udah punya tunangan, tapi kamu masih berani kabur cuman buat nemuin perempuan itu. Kamu juga pulang dengan wajah kamu yang babak belur, harus apa lagi papa biar kamu nurut. Kamu gak mau kan perempuan itu papa apa-apain, makanya nurut sama apa kata papa. Kamu itu anak kandung papa, Jihoon, tapi kenapa kamu kayak gini. Liat Yoshi, dia gak pernah ngebantah sama sekali sama papa..."

"Yoshi lagi, Yoshi lagi." Jihoon bergumam, lalu Jihoon pun pergi dari meja makan.

Jiyoung meraup wajah kasar, putra nya itu memang keras kepala.

Sementara Sohyun, dia hanya diam. Entah bagaimana jalan pikir suaminya itu, saat ini Jihoon masih suka kebebasan namun yang terjadi Jiyoung malah mengekang Jihoon semau nya.

Ternyata, Jihoon dan Yoshi itu saudara angkat. Jiyoung mengadopsi Yoshi saat dulu masih kecil, Jiyoung harus tanggung jawab karena Jiyoung yang membuat orangtua Yoshi tewas.
Saat itu Yoshi masih belum mengerti apa-apa, jadi dengan senang hati Yoshi itu bersama Jiyoung.

Padahal usia Jihoon dan Yoshi hanya beda beberapa bulan saja, namun sering ada kesetaraan di antara mereka. Ketika Yoshi yang pintar dan penurut selalu di bangga kan oleh Jiyoung, sementara Jihoon yang nakal dan keras kepala selalu di atur-atur.

Dulu, Jihoon tidak menyukai Yoshi sama sekali di rumah ini. Namun seiring berjalan nya waktu, Jihoon mulai menerima Yoshi walaupun dia sering merasa iri pada Yoshi.






.

.

.

Siang ini Jihoon merasa gila karena dia mendapat banyak tugas dari bapak gurunya itu, awalnya Jihoon malas dan menolak untuk mengerjakan tugas-tugas nya itu. Namun karena dirinya di ancam, mau bagaimana lagi.

Saat di ambang ke depresian nya itu, tiba-tiba hp nya bergetar.

Jihoon langsung meraih benda gepeng itu, ternyata itu Heejin yang menelpon nya. Seketika senyum Jihoon pun mekar.

"Kenapa sayang?"

"Ji, bisa kita ketemu sekarang. Besok kita gak bakal ketemu lagi."

"Wait, wait! Kenapa? Kok tiba-tiba, emang besok mau kemana?" Jihoon bertanya secara bertubi-tubi.

"Ke Jepang"

Mata Jihoon terbelak mendengar ucapan Heejin itu, "o-oke, ayo kita ketemuan. Mau di mana?"

"Di pantai waktu itu aja, bisa kan?"

"Bisa, mau di jemput—"

"Langsung kesana aja."

"Yaudah" Jihoon langsung memutuskan telepon nya, Jihoon bergegas mengambil jaket nya. Jihoon tidak akan di izinkan pergi naik motor nya, maka dari itu yang di pikirkan Jihoon sekarang. Bagaimana caranya agar bisa keluar dari rumahnya.





Di tempat lain, Heejin meremat hp nya. Air matanya tiba-tiba turun dan membasahi pipi nya.

Iya, karena Heejin yang tak kunjung dapat izin dari papa nya untuk berpacaran, papa nya memutuskan untuk membawa Heejin lagi ke Jepang. Heejin ingin bertemu Jihoon untuk yang terakhir kali nya, besok dia akan pergi subuh-subuh.

Pandangan Heejin lurus ke depan, matanya terpejam kala menikmati semilir angin yang menerpa permukaan kulit wajah nya. Heejin menatap luas nya lautan di depan nya.

"Gue cinta sama lo Jihoon.. " lirih Heejin.

Hingga beberapa jam kemudian, Heejin menunggu Jihoon, cowok itu tak kunjung datang juga. Heejin sudah mencoba menghubungi nya lagi namun tidak di jawab oleh Jihoon.

Heejin semakin khawatir, matahari juga kini perlahan terbenam. Hari mulai gelap, sedangkan Jihoon masih belum ada kesana.

"Jihoon ... Lo dimana, jangan kayak gini Jihoon." Heejin terus menghubungi Jihoon, namun tetap tidak di balas oleh cowok itu.

Heejin pun langsung berjongkok, menutup wajah nya dengan kedua telapak tangan nya. Lalu Heejin kembali menangis.

"Jihoon... "












.....
Eldeer cerita nya

You Are Mine || JIHOON✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang