.
.
Di sekolah, Heejin hanya termenung dan memikirkan bagaimana caranya dia agar tidak terus di tempeli Jihoon. Jihoon itu keras kepala jadi sangat sulit untuk menegur nya.
Lagipula sekarang Jihoon itu pacar nya, mana bisa Jihoon menghindar dari nya.
"Heh!" suara Hana langsung membuat Heejin kaget, dan langsung membuyarkan lamunan nya.
"Kenapa melamun?" tanya Hana seraya duduk di bangku nya.
Heejin hanya menggeleng kan kepala nya, dan bertindak seperti tidak terjadi apa-apa.
"Jangan bilang lo kepikiran sama coretan-coretan yang kemarin itu, itu urusan nya Jihoon biarin aja," kata Hana menyenggol lengan Heejin.
Ngomong-ngomong soal meja itu, Yoshi sudah mengganti nya dengan yang baru.
"Han, fakta ya. Kalo misalnya kita bahagia terlalu berlebihan terus akhirnya kita bakal dapat kesedihan atau dapat kesialan?" Heejin menatap Hana.
Dahi Hana mengerut, Hana sedikit heran kenapa Heejin bertanya soal itu. "Emangnya kenapa?" tanya Hana.
"Gak, cuman mastiin aja. Bener nggak?" tanya Heejin tidak ingin berdebat.
"Iya, gue pernah ngalamin kok." jawab Hana sambil menganggukan kepala nya.
Mendengar itu, Heejin diam lagi dan memilin bibir.
.
Sesuai dengan permintaan Jaehwan agar Heejin tidak terlalu ramah dengan laki-laki, Heejin melakukan nya namun masalah nya dia tidak bisa menghindari Jihoon yang sedari tadi terus mengikuti nya. Padahal kemana-mana Heejin selalu bersama Hana.
Jihoon itu terlalu berlebihan, Junkyu pada Hana saja tidak begitu.
Kini Hana dan Heejin akan mengganti seragam, karena akan ada jam olahraga. Namun Jihoon terus saja mengikuti mereka.
"Heh! Anak biyawak, pergi lo! Kita mau ganti seragam. Jangan ngintilin mulu, nanti orang-orang nanggepin nya gimana. Lo tuh berlebihan Jihoon, yang ada Heejin malah makin risih sama lo. Pergi sana, lo juga harus ganti seragam lo kan?" kata Hana sengit, Hana saja sudah muak dan risih dengan cowok satu ini.
"Yaudah ganti seragam bareng aja." celetuk Jihoon.
Hana langsung memukul Jihoon secara bertubi-tubi bahkan Hana tidak peduli, Jihoon terus meringis karena pukulan Hana itu sangat kuat.
"Gila ya lo! Pak, ini Jihoon nya mesum mau ngikutin kita yang mau ganti seragam." adu Hana pada guru olahraga yang kebetulan lewat kesana.
Si guru olahraga itu menatap tajam pada Jihoon, "pergi ke tempat yang seharusnya, kamu mau. Mata kamu bintitan karena ngintipin anak perempuan!" ucap tegas guru olahraga itu.
Jihoon mendelik malas, "iya, bapak jahat ih! Kok nge doa in yang gak baik." Jihoon mengusap pundak nya, lalu Jihoon pun langsung bergegas ke tempat anak laki-laki.
Namun sebelum pergi, "pak, ayo ganti baju bareng!" teriak Jihoon di lorong itu, dan Jihoon pun langsung berlari secepatnya.
"PARK JIHOON!" amuk guru olahraga itu, sementara Hana dan Heejin langsung ke tempat mereka mengambil baju olahraga aka loker.
.
.
Pelajaran olahraga, adalah pelajaran yang paling Jihoon benci mulai saat ini. Bagaimana tidak, guru olahraga yang lebih akrab di panggil pak Choi itu mengajarkan tentang shirt up.
KAMU SEDANG MEMBACA
You Are Mine || JIHOON✔
Fanfiction"Pipipip calon mantu!" "Heejin cantik siapa yang punya?" "Park Jihoon tentunya." "Berisik!" "Ih kok galak, aku ngambek nihh. " "Ya bodo amat." Jangan lupa follow juga akun nya, kalo mau. Kalo gak yaudah gapapa.