Jodoh Pengganti END ✅

Salsa Menyerah.

"Tahu gak, kenapa Salsa seperti itu? Karena Salsa syok lihat asli wajahmu. Bahkan, bukan Salsa saja yang syok seluruh keluarganya termasuk pak Hamdi ayahnya Salsa sampai Kau buat pingsan," antusiasnya bercerita.

"Beliau kira salah menikahkan anaknya," sambung Faiz mulai ingat sedikit-sedikit hanya sedikit, tawa Mahya kembali menggema.

Berhasil, Mahya berhasil menarik sedikit ingatan iparnya keluar hingga Faiz menyeletuk tersenyum untuk pertama kali.

"Sampai om Har tidak mengenali."

"Serius Kamu ingat, Iz?," tanya Mahya mendekatkan wajah dengan mata membulat tidak percaya.

Badan Faiz tiba-tiba tersentak ke atas merasakan sensasi cubitan sahabatnya di lengan bagian atas.

Lantas dibuka kancing kemeja untuk melihat lengan kanannya mencari bekas yang sudah lama menghilang.

"Kenapa?," tanya Mahya bingung.

"Dicubit Salsa si serigala betina."

[Serigala betina?,] Dua kata di ingatannya muncul dia terus mengingat lagi kata-kata yang barusan keluar dari mulutnya tapi kapan? Di mana?.

"Kapan?," Tanya wanita berkerudung itu antusias.

Iparnya tidak menjawab justru memu*kul-muk*ul lagi kepala yang tak kunjung membocorkan kejadian yang barusan melintas dengan kedua tangan.

"Sudah, jangan dipaksa! Alhamdulillah Kamu sudah banyak perubahan."

"Kalau Kamu ingat sesuatu atau butuh sesuatu Kamu bisa menghubungiku. Ingat, jangan sampai Fanya tahu!."

Diambil paksa foto-foto tersebut dari tangan adik iparnya sebelum meninggalkan seorang diri.

"Ini sedikit uang, jangan sampai tahu istrimu!."

Setelah lama mengingat akhirnya dia berhasil, dia ingat kejadian tersebut.

Dirinya mengolok mantan istri dengan sebutan serigala betina, Salsa marah karena salah mengartikan.

[Pantas diselingkuhi ternyata serigala betina,] oloknya saat itu.

"Wanita itu diselingkuhi? Bukannya?."

***

Enam bulan silam setelah Faiz mengirimkan pesan suara tiba-tiba ia diserempet dari belakang hingga terjatuh ke samping mengakibatkan kepalanya terbentur barrier beton.

Padahal saat itu sudah menepi entah memang apes atau sengaja sehingga kecelakaan tersebut tidak lagi bisa dihindari.

Pengemudi pick up yang menabrak ingin bertanggung jawab membawa ke rumah sakit dengan meminta pengguna jalan lain membantu mengangkat Faiz dan juga motornya ke bak belakang mobil.

Namun, setelahnya sadar bukannya di rumah sakit Faiz mendapati dirinya sudah terbaring di atas alas karpet di rumah asing yang tidak dikenal.

Ditekan kepala yang terasa berdenyut menguasai diri sebelum berusaha duduk cepat-cepat ingin keluar dari kamar ini.

"Sudah sadar Kamu? Ini, minum!."

Suara itu, ia kenal dia langsung menoleh ke arah asal suara "Fanya?," panggilnya tidak percaya.

"Tidak usah! Aku mau pulang!."

"Kamu tidak boleh pulang, kondisi Kamu belum stabil!."

Ditepis tangan Fanya yang hendak menghalanginya berdiri, ia harus segera pulang jam di dinding sudah menunjukkan pukul lima sore pasti Salsa cemas menunggunya di rumah sendirian.

Faiz berjalan sempoyongan ke luar kamar tapi langkahnya dihadang oleh lelaki paruh baya.

Mata memandang sekilas pria di depannya langsung ditabrak tidak peduli, ia benar-benar tidak bisa berpikir kepalanya masih terasa sakit.