Salsa berhasil menghabiskan semua makanan dan segelas susu meski sebenarnya tak berselera, ada buah hati yang harus dijaga asupan nutrisinya.
Dua hari kemudian, bu Rumi dimintai video call menantu perempuannya oleh pak Hamdi beliau ingin mengetahui kabar Salsa yang sedang berduka dan mengajaknya pulang ke rumah.
"Sa gak pulang ke sini saja kah Nak? Ibu Ayah kangen Nduk."
"Salsa di sini saja Bu nunggu Faiz pulang" tolak Salsa tanpa adanya senyuman sedikit pun.
Dulu sejak kejadian pelecehan atas dirinya suaminya tidak lagi mengizinkan berlama-lama di rumah orang tuanya bukan egois tapi lebih menjaganya.
Apalagi kini suaminya tidak sedang di rumah meski Bima tidak lagi di rumah tapi hatinya tetap berkata tidak tanpa izin Faiz.
Suaminya sebelum hilang sempat berpesan agar menunggunya di rumah mertuanya saja.
Lagi pula ia masih terus berharap Faiz sebentar lagi akan pulang menjemput mengajak kembali tinggal di rumah mereka sendiri.
Wajahnya terlihat murung tidak seceria dulu meski di mata tidak tampak lagi air mata hanya ada tatapan kosong.
Dengan berat hati keluarganya mengalah jika rindu dan rasa khawatir berlebih datang, mereka yang akan menemui sendiri putri mereka di rumah besan.
Aris tidak tahan menahan kesedihan Salsa sedalam ini dengan terburu ia memasuki kamar, jangan sampai kesedihannya diketahui keluarga apalagi adiknya yang ia sayang.
Dia akan terus berusaha menemukan belahan hati adiknya secepatnya jangan sampai Salsa kehilangan orang penting dalam hidup setelah kepergian sang ibu.
Di tengah kepedihan Aris terdengar tangisan keras adiknya meraung-meraung mengamuk memanggil nama ipar.
Dia langsung berlari kembali menghampiri di sana sudah ada kedua orang tuanya yang panik memanggil Salsa.
Bu Fani yang tidak kuat mendengar tangisan histeris Salsa menekan telinganya di dada pak Hamdi.
Tubuh Aris membeku, seandainya adiknya di sini pasti akan ia rengkuh dalam-dalam menenangkan sang adik mengatakan semua akan baik-baik saja.
Sedangkan, di seberang sana Salsa tubuhnya memberontak menolak pelu*kan ipar dan mertua yang mencoba menenangkannya.
"Fakhri cepat ambilkan air minum, cepat!" perintah pak Wisnu tidak tega melihat kondisi menantunya gara-gara ulah anak lelakinya yang tiba-tiba menghilang begitu saja.
"Faiz....! A....!."
"Ya Allah Salsa, iya ya habis ini Kita cari Faiz sama-sama! Sabar Nak!."
Bu Rumi kualahan menenangkan menantunya di usia yang tak lagi muda.
"Istigfar Salsa, kasihan adik bayinya Salsa. Tenang ya!" Dibujuk terus menantunya yang meronta-ronta meluapkan emosi yang terus meluap.
Setelah mendapatkan air pak Wisnu mendoakan air tersebut lantas diusapkan tangan yang sudah dibasahi ke ubun-ubun Salsa.
Tidak beberapa lama Salsa sudah tidak lagi memberontak, tangisnya pun sudah kembali tenang. Setelah tangan kanan terlepas langsung meme*luk tubuh iparnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Jodoh Pengganti END ✅
Fiksi RemajaSalsabila, gadis berwajah ayu harus menggantikan kakak tirinya dijodohkan dengan pria pilihan orang tua. Dan tanpa diduga lelaki yang akan dijodohkan dengannya tak lain tidak bukan adalah sahabat karibnya sendiri. Akankah keduanya menerima perjodoha...