"Bukan lupa,tapi terbiasa.bukan tidak marah,tapi memang sudah lelah."~AMEL~
Amel pov!!
Lagi-lagi aku terbangun di Ruangan bernuansa putih dengan bau obat-obatan yang menyeruak masuk ke indra penciumanku.
Ceklek!
"Kamu sudah sadar?ini obat kamu dan juga biaya pengobatan selanjutnya jika kamu masih merasa ada yang sakit." Ucap seorang lelaki berpenampilan rapi dengan setelan jas dan kacamata hitam.
Siapa lagi ini?kemarin lelaki bertubuh kekar sekarang pria berpenampilan Rapi..
"Ini ambil! Dan ayo saya antar kamu pulang." Ucapnya lagi
"Tidak usah,saya bisa pulang sendiri." Ucapku menepis tangannya yang mencoba membantuku.
"Tidak bisa begitu,saya sudah di kasih tanggung jawab untuk mengantarkanmu pulang."
"Di kasi tanggung jawab sama siapa?Sebenarnya kamu siapa,kenapa kamu bisa bawa saya kesini,perasaan tadi saya berada di sekolah."
"Kamu tidak usah tau,Yang penting sekarang kamu saya antar pulang dengan selamat.setelah itu tugas saya selesai,terserah kamu mau melakukan apa lagi setelah sampai di rumahmu." Ucapnya lagi,
Aku menatapnya lama sekali,Lalu Aku beranjak dari brankar dan duduk di kursi roda yang di bawanya.dia membawaku ke sebuah mobil mewah dan di sambut beberapa orang yang berpakaian sama dengannya.
Telihat seperti seorang pengawal saja,dan lagi salah satu dari mereka membawa pistol.sebenarnya siapa sih yang suruh mereka,kenapa bisa aku di bawa kesini..dan siapa orang yang mengangkatku tadi?
Saat di perjalanan kerumahku Aku terus saja bertanya-tanya dalam benakku,sebenarnya siapa yang menyuruh mereka.apakah waktu itu juga orang suruhannya,Tapi orangnya siapa?.
"Halo..iya Non sudah.ia ini kami akan mengantarkannya pulang.dia sudah terlihat baik-baik saja,Oke non siap."
Non?Apakah dia orang yang menyuruhnya?berarti dia seorang perempuan...
"Sebenarnya siapa yang menyuruh kalian,Aku mohon kasih tau aku.Aku ingin berterimah kasih padanya." Ucapku memelas.
"Sudalah,Nanti kami sampaikan Ucapan terimah kasihmu itu kepadanya." Ucap salah satu dari mereka.
Aku melirik amplop coklat serta obat-obatan yang mereka berikan kepadaku,Aku membuka amplop coklat dan mendapati segepok uang di dalamnya.mataku seketika melotot melihat uang sebanyak ini,Ini sih bisa buat aku makan setahun...
Aku akan sangat berterimah kasih padanya yang sudah mau menolongku,siapa pun kamu semoga kamu Selalu dalam lindungan tuhan...
Aku sudah sampai di depan rumahku,Mereka membantu memapahku turun dari mobil dan membawaku masuk ke rumah.
"Mm..sampai sini saja,sekali lagi terimah kasih sudah mau membantu.dan tolong sampaikan ucapan terimah kasihku pada orang yang menyuruh kalian." Ucapku dan mereka hanya membalas anggukan.
Mereka meninggalkan halaman rumahku,Aku terus melihat mobil mereka sampai-sampai aku tidak sadar sudah ada rara di sampingku.
"Mereka siapa kak?"
Aku langsung menyembunyikan obat-obatan dan juga amplop itu kebelakangku,
"Huh?oh itu supir kepala sekolah.Tadi kakak di anterin karena tadi kakak ikut Rapat di sekolah lain." Ucapku setenang mungkin.
KAMU SEDANG MEMBACA
DESTINY LINE
Teen FictionKamu ga akan pernah tau! Gimana rasanya hidup menjadi Bukan siapapun diantara Mereka yang bisa lari lebih cepat.