"Reminder untuk diri sendiri; lain kali jangan merepotkan orang lain lagi yah.kamu tau,tidak ada yang benar-benar peduli soal kamu.mungkin hanya kamu sendiri,dan dia?"~Amel~
Amel pov!!
Aku hanya bisa menghela nafas kasar melihat mama dan keluarga dari Papa tiriku sedang berdebat di ruang keluarga,Aku tau mereka semua pasti sedang membicarakan tentang siapa yang akan menampungku.
aku sekarang tidak punya siapa siapa lagi.Rara yang selalu ada bersamaku sudah pergi untuk selama-lamanya,Tepatnya dua minggu yang lalu.Selama itu juga aku tidak pergi kesekolah,aku hanya berdiam diri di rumah mama.Bahkan rumahku juga sudah ku jual pada malam di mana Rara akan di operasi Paru-paru.aku tidak tau lagi harus kemana.
aku berpikir akan tinggal bersama mama di sini tapi,Aku tidak mau serumah dengan ayah tiriku.belum apa-apa saja dia sudah berani menggodaku,aku tidak akan mau tinggal di sini. Rumah papa tiriku ini terbilang besar dan bisa di bilang dia orang yang cukup berada,tapi tetap saja aku tidak akan mau tinggal bersamanya.
Aku sendiri masih bingung dimana malam itu tiba-tiba mama datang menghampiriku di rumah sakit,Aku tidak tau siapa yang memberitahukannya.Dia membawaku dan jasad Rara kerumah papa tiriku dan mengadakan upacara pemakanan di sini.
Aku terus berkutat dengan pikiran ku,aku memandang kolam ikan sampai reina saudari tiriku menghampiriku dan terus mengajak ku mengobrol.Aku tidak memperdulikannya sampai dia bosan dan memilih ikut diam di sampingku.
Aku benar-benar tidak tau harus kemana sekarang,aku tidak mau merepotkan mereka dengan menampung gadis yang tidak punya apa-apa sepertiku.
Sampai tiba-tiba dia menghampirku, dia adalah Yura. Anak dari adik papa tiriku.Dia gadis yang sebaya denganku,Bahkan katanya dia bersekolah di Sma merdeka bangsa,dimana itu adalah sekolah yang cukup dekat dengan sekolahku.
Saat kali melihatnya aku tak henti-hentinya mengagumi wajahnya itu.aku tau ini sangat lebay tapi itulah kenyataannya.dia sangat cantik dan memiliki sedikit kesan tampan di wajahnya,Dia juga tidak berpenampilan feminim.sepanjang dia di sini aku hanya melihatnya mengenakan kaos dan celana pendek biasa saja.
tiba-tiba dia Memanggilku dari arah teras rumah.lalu ia menghampiriku dan berdiri tepat di hadapanku.Aku hanya bisa menatapnya saja,dan dia juga balas menatapku.
"Mau tinggal bareng gue ga?! Gue ada apart pribadi." Katanya.
aku dibuat sampai tidak bisa berkata-kata kala Dia menawariku untuk tinggal bersamanya.lihatlah aku semakin mengaguminya,aku tidak bisa menahan tangisku dan kupeluk saja dia.Aku tidak tau harus membalas kebaikannya dengan apa,Aku benar-benar berterimah kasih padanya.walaupun masih sedikit ragu tapi aku tidak punya pilihan lain selain ikut bersamanya.
"Makasih." Ucapku di sela isakanku.Aku merasa dia membalas pelukan ku tak kala erat.
***
Yura pov!!
Dua minggu yang lalu,Anak tiri Om Rio meninggal dunia.Katanya dia terkena paru-paru basah,kasian sekali.padahal usianya masih sepuluh tahun.
Setelah menerima telfon dari Oma,Aku memilih untuk pergi kerumah Om rio dan menghadiri pemakaman anak tirinya itu.Sudah lama sekali aku tidak berkunjung kerumah om Rio,saat aku berkunjung malah untuk menghadiri pemakaman anak tirinya.
Saat Hari dimana aku sampai di rumah om Rio,aku melihat seorang gadis tengah berada di Taman depan rumah om Rio,jika ku lihat dia Seumuran denganku.dia memegang setangkai bunga mawar putih di tangannya,Saat aku mengamatinya dari samping tiba-tiba saja dia menoleh kearahku dan menatapku.tapi setelah itu Dia langsung mengalihkan tatapannya dariku.
Selama itu dia tidak pernah berbicara atau bahkan bergabung dengan kami,dia hanya bisa menyendiri dan memeluk foto adiknya.
Hari ini Semua orang sedang berdebat dan menghindari untuk menampung gadis itu,Yang kata Oma namanya adalah Amel.
"Kenapa ga Tante aja si yang nampung dia,Tante kan ibu kandungnya?" Akhirnya aku membuka suara dengan sedikit meninggikan suaraku.
Seketika semua orang terdiam dan menatapku,aku tidak peduli.aku sudah sangat lelah dengan pembahasan ini.
"T-tidak bisaa yura,kamu kan tau Tante sibuk ngurus Club.Tante juga Jarang banget ada di rumah,Tante akan selalu berada di Club sepanjang waktu." Katanya
Aku tau dia juga tidak akan mau menampung Anaknya sendiri,Dia adalah orang yang tidak akan mau di repotkan.Anaknya Om Rio saja tidak dia perhatikan.Aku sudah sangat mengenalnya,karena dia adalah mantan kekasih gelap papa.dan karena dia juga Mama dan papa jadi bercerai.
Tapi aku tidak memberitahukan itu semua ke om Rio,Bahkan papa sendiri juga sudah tidak perduli dengannya.Aku memilih utuk melupakan semuanya,tidak ada gunanya juga terus-terusan membencinya.
"Kalau ga bisa nampung dia atau ngurus dia,lebih baik gausah sama skali." Kata kak lora,Anak pertama Om Rio.
"Lagian nampung Seorang gadis itu tidak mudah,"
"Coba lihat lebih realistis lagi"
"Tuh,kalian juga pasti belum berpikir kesitukan"
Suasana kembali ricuh,semuanya kembali berdebat.Aku terdiam dan menundukkan kepalaku,aku mulai berpikir keras.
"Baiklah,bagaimana kalau kita kirim dia ke LA?" Kata oma.
Apa?LA?...Engga aku ga bakal ngebiarin itu,aku tau betul pergaulan di sana seperti apa.dan apalagi tidak ada yang memperhatikannya nanti,aku tidak mau masa depannya rusak begitu saja.
Aku langsung berdiri dan berjalan keluar,Semua orang langsung memandangku.
"AMELLL..."
Aku memanggilnya cukup keras dari teras rumah.Dia dan reina menoleh ke arahku,aku pun menghampirinya ke taman.
Saat sudah di depan mereka,aku sedikit menghela napas melepas kegugupan ku.
"Mau tinggal bareng gue ga?! Gue ada apart pribadi."
"Apa?,woi Yura lo dah gila apa hah!!."
Aku mendengar kak lora meneriakiku,semua orang tercengang dengan apa yang ku katakan,dan menatap kami dari teras rumah.
Aku hanya menatap mereka sebentar lalu ku alihkan kembali tatapanku ke Amel,aku melihat matanya berkaca-kaca.benar saja air matanya jatuh begitu deras,dia menangis dan tiba-tiba dia memelukku dengan sangat erat.
"Makasih" ucapnya
Aku tersenyum dan membalas pelukannya tak kala erat,aku tau apa yang aku putuskan ini sudah benar.aku menyelamatkannya dari pergaulan bebas yang akan berdampak buruk bagi masa depannya.
TBC
KAMU SEDANG MEMBACA
DESTINY LINE
Teen FictionKamu ga akan pernah tau! Gimana rasanya hidup menjadi Bukan siapapun diantara Mereka yang bisa lari lebih cepat.