HAPPY READING - 18

3.3K 228 0
                                    





Yura pov!!

"Duh ga aktif lagi!"

Aku terus mencoba menghubungi Hp amel tapi ga aktif-katif,Aku semakin di bikin khawatir sekarang.Tadinya dia cuman pamit buat beli sesuatu kedepan tapi sampai sekarang blom balik-balik.

Tiba-tiba sebuah mobil terparkir tepat di depan apart ku,Aku langsung membulatkan mataku kala melihat Laura di dalamnya dengan Amel yang berada di pangkuannya.

"Anjinggg!!"

Aku langsung menghampiri mobilnya dan membukanya kasar.

"Bukaa!! Lo apain amell bangsattt!!" Bentakku.

Dia langsung membuka pintu mobilnya,Aku menarik amel dari pangkuannya dan menggendongnya ala bridal style.

"Lo jan kaburr!! Tunggu situ!!" Ucapku lalu membawa Amel masuk kedalam apart ku.

Aku bisa mencium aroma Alkohol dari tubuhnya membuatku semakin menggebu-gebu ingin menghabisi Laura.

Setelah membaringkan amel di kasurnya,Aku langsung bergegegas menghampiri Laura.Untungnya dia masih ada di sana dan tidak kabur.

"Lo apain amel hahh!!!" Bentakku mencengkram kuat bajunya.

"Apaansi lo!! Lepasinn!" Dia mendorongku kuat membuatku hampir terjatuh.

Aku benar-benar sudah habis kesabaran sekarang,Aku langsung berlari ke arahnya dan menendang wajahnya keras membuat kepalanya sampai membentur pintu mobilnya.

"Ahhwwwsssss!!..." dia meringis memegang sudut bibirnya yang sedikit sobek.

Aku kembali menghampirinya dan memukul wajahnya bertubi-tubi.Dia mencoba mendorong tubuhku tapi aku langsung melintir tangannya membuatnya meringis kesakitan.

"Brani-braninya lo bikin dia mabukk!!! Gue udah cukup sabar selama ini! Tapi kali ini gue bikin lo sampe ga bisa macem-macem lagi."

Aku langsung menendang belakangnya sampai terjatuh,Aku berjalan menghampirinya dan duduk di perutnya. Langsung saja aku kembali melayangkan pukulan bertubi-tubiku di wajahnya.aku tak memberinya jeda sedikitpun,Aku beranjak dari perutnya dan menyeretnya masuk kedalam apartku.

Aku tersenyum puas melihat wajahnya yang sudah berlumuran darah,Bahkan aku yakin kalau hidungnya sudah patah.Aku menyeretnya ke kamar mandi,Aku menarik kerahnya dan langsung mendorong kepalanya masuk kedalam bathup.

Dia mencoba berontak tapi aku menekan kuat kepalanya,Aku benar-benar hendak membunuhnya sekarang.Aku menarik kepalanya membuatnya langsung menghirup oksigen sebanyak-banyaknya,

"Gimana hah? Lo masih mau?"

Aku kembali mendorong kepalanya kedalam bathup,Tapi tiba-tiba seseorang menarik lenganku.

"Raaaa! Udah!!!" Ucap Amel menarik ku menjauh dari Laura

Aku melirik ke laura yang kini sudah setengah sadar,Tapi kemudian dia langsung berdiri dan hendak memukulku.

"Lauraaaa udahhh!!" Bentak Amel membuatnya langsung terdiam

Aku dan laura saling melemparkan tatapan tajam,Jika saja tidak ada amel pasti aku sudah membunuhnya.

"Kamu pulang skarang hiksss!!" Ucap Amel mendorong pelan tubuhnya.

Laura menatapku tajam dan menunjukku,Aku hendak menghampirinya tapi lagi-lagi Amel menahanku.

"Dia udah keterlaluan mel! Dia udah bikin kamu mabuk!ck..." Aku berdecih kesal,Percuma juga ngomong sama orang yang mabuk.

"Siapa bilang aku mabuk?!"

Aku langsung menatapnya,Begitupun Laura yang kini kembali menatap kami.

"Aku ga mabukk!! aku memang sempat minum tadi,tapi minuman itu cuman bikin aku pusing dan mual.Tapi aku masih sadarr sepenuhnya."

Aku melihat laura menghela nafas kasar lalu berjalan keluar dari apartku.Amel juga menatapnya dengan tatapan Khawatirnya.


***


Laura Pov!!

Aku memasuki kamarku dan menghempas tubuhku ke kasur,Badanku terasa sangat sakit.bahkan penampilanku sudah sangat Kacau Sekarang,Di tambah aku terus memikirkan perkataan amel yang mengatakan dia tidak mabuk.

"Sialann!! Kalau dia ga mabuk berarti.....yang tadi di mobil itu aghhhrrrr..." aku meremas seprei kasurku kesal.Aku benar-benar merutuki kebodohanku yang sudah membongkar semuanya kepadanya,

Aku berjalan ke arah cermin dan menatap diriku yang sudah terlihat sangat kacau,Aku mengepalkan tanganku kuat mengingat Yura yang hampir saja menghabisi nyawaku.Aku berjalan ke kasur mengambil ponselku dan menghubungi pengawal kakek,Karena pengawalku sendiri sudah ku pecat.

"Halo! Gue ada tugas lagi buat kalian! Jangan,Kakek ga usah tau.kalian kerumah gue aja ntar gue kasih tau ."Aku membuang hp ku ke kasur dan memilih untuk membersihkan badanku,Habis ini aku juga harus Kerumah sakit sendiri utuk mengobati lukaku.

Setelah membersihkan tubuhku aku berjalan ke arah ruang tamu dan sudah mendapati beberapa pengawal kakek berdiri di ambang pintu.

"Masuk!"

Mereka langsung berjalan ke arahku dan membungkukkan badan mereka,

"Duduk! Gue ada tugas penting buat kalian." Aku mendudukkan diriku dan mereka pun ikut duduk.

"Gue ada masalah serius sama bagas,Dia ngancem gue bakalan laporin kelakuan gue di sekolah ke kakek.gue takut kakek sampe drop kalau denger semuanya,jadi gue minta sama lo semua buat lebih ketat jagain kakek.Jangan sampe bagas ketemu sama kakek,Sebisa mungkin cegat dia.bahkan kalau perlu abisin ajah sekalian biar ga macem-macem!"

" baik Non,Non tenang aja.tapi kalau boleh tau wajah non kenapa bisa lebam begitu?"

"Ck gausah banyak nanya!!mending lo semua balik ke markas!jangan lupa pantau terus keamanan kakek di jerman."

"Siap non!!"

Aku sedikit lega sekarang,Kini pikiranku melayang mengingat dimana Dulu saat pertama kali kakek mengadopsiku dan Bagas di panti.Tapi saat sudah besar,dia malah memilih untuk hidup sendiri dan tidak perduli lagi dengan kakek.Bahkan sekarang dia malah mengancam keselamatan nyawa kakek,dia benar-benar sudah gila.

Tapi setelah itu Tiba-tiba saja Pipiku terasa memanas kala wajah amel melintas di benakku,Aku langsung menggelengkan kepalaku kuat.

"BEGO-BEGOO!!Ngapain sih gue pake segala curhat ke dia,Njrittt ilang udah image gue depan dia."

Aku mengusap wajahku kasar dan memilih untuk bersiap-siap pergi ke dokter untuk mengobati lukaku,besok aku akan menyuruh beberapa pengawal untuk mengambilkan surat pindahku.Aku tidak perduli lagi dengan ancaman bagas,Yang terpenting sekarang adalah bagaimana aku bisa melindungi kakek agar bagas tak bertemu dengangannya.

TBC

DESTINY LINETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang