Author pov!!"Ini kembaliannya,Selamat datang kembali."
Amel mengambil beberapa uang kembalian yang di berikan oleh kasir indomaret,Ia lalu berjalan keluar dan menunggu Yura yang tadi sempat Izin buat Narik uang dulu ke ATM.
Tiba-tiba Mobil yang sangat ia kenali datang dan Terparkir tepat di depannya,itu adalah mobil Laura.Amel Hendak kabur tapi Cassie Gea dan Naomi sudah lebih dulu menahan tubuhnya.
"Mau kemana lo hah!! Cih lo kira kali ini lo bisa kabur dari Kita!" Naomi mencengkram kuat rahang Amel lalu menghempasnya kasar
"Bawa masuk cepet!!"
naomi langsung berjalan masuk kembali ke mobil laura di susul Gea dan Cassie,mereka mendorong paksa tubuh Amel masuk ke mobil.
"Lepasinn....." Amel terus saja berontak tapi gea dan cassie langsung menahan tubuhnya.
Naomi menjalankan mobil Laura dan meninggalkan Area parkir,ia mengendarai mobil laura dan menepikannya di salah satu taman yang sangat sepi dan cukup gelap.
Mereka menyeret paksa Amel dan membawanya ke sebuah tempat di taman itu,Di sana sudah ada Renata dan Laura yang sudah menunggu mereka.
"Lau itu mereka!" Renata Menatap sumringah ke arah amel.
Laura langsung berdiri dari duduknya dan melipat tangannya ke dada.
"Ngapain lo diem di situ,sini!"
Gea langsung mendorong Amel hingga jatuh tepat di depan kaki Laura.Laura menatap sinis ke arah amel yang terlihat gemetaran,
"Heh! Lo tau kan apa kesalahan lo?" Ucap Laura menjambak rambut Amel hingga menatapnya.
Amel hanya bisa menggelengkan kepalanya menahan sakit.
"Gatau? Mau gue kasi tau?berdiri!!"
Plak!!!
"Itu karena lo udah brani-braninya dateng bawa temen-temen jamet lo itu! Lo pikir dengan adanya mereka gue bakal lepasin lo? Jangan harap!!" Laura kembali mencengkram kuat rahang Amel setelah menamparnya keras.
"Maafin aku lau.....hikss."
"Siapa nama temen lo itu!" Tanya laura datar
Amel menggeleng dan menutup mulutnya rapat,
"Jawabb kalau gue tanyak!! Lo jangan bikin gue tambah Marah Njingg,SIAPA GA!!"
"Yu...raa."
Laura langsung mendorong tubuh amel hingga terjatuh,
"Cihh,Kampungan!"
Laura Menunjuk ke arah kursi taman dan menyuruh cassie mengambil sesuatu disana.Cassie mengambil Kantong kresek yang berisi tepung dan juga telur,lalu menyerahkannya Kepada laura.
"Bilang sama temen-temen lo buat ga ikut campur lagi! Kalu mereka berani ikut campur! Gue bakal bikin nasib mereka kayak lo,bahkan lebih parah kalau gue mau!!"
Laura membuka tepung terigu itu dan langsung menuangkannya di atas kepala amel,Lalu ia juga memecahkan telur ke atas kepala amel dengan Melemparnya.
"Dan!! Gue minta secepatnya lo urus surat pindah! Pangeran bagas lo itu udah nunggu lo di sekolah!"
Amel hanya bisa menunduk dengan air matanya yang tak henti-hentinya mengalir.
"Embernya Sini!!"
Renata langsung mengangkat ember berisi air selokan dan memberikannya kepada Laura,Laura langsung menuangkannya ke kepala Amel.
Amel memejamkan matanya kala air itu mengguyur tubuhnya,Sekarang dia sudah benar-benar berantakan dan kotor.
"HAHAHAHAHAH."
Laura ddk langsung menertawakannya bahkan menendang-nendang kepala Amel.
"Hiksss....."
Amel mengangkat kepalanya lalu menatap Laura yang tengah tersenyum puas kearahnya.
"Kalian kenapa sih?Aku udah pergi dari sekolah itu,Kenapa kalian masih aja ganggu aku?" Ucap Amel pelan dengan suara gemetaran.
Laura langsung menatapnya tanpa ekspresi,Lalu laura berjongkok di hadapan Amel. Dia mencekal dagu amel menghadapnya.
"Lo mau tau alasannya?" Ucap Laura,
Amel hanya menatapnya dengan Air mata yang masih bercucuran dari pelupuk matanya.
"Karena......" Laura menggantungkan kalimatnya,Dia lalu menjambak rambut amel kebelakang.
"WOIIII!!!"
Laura melepaskan tangannya dari rambut amel dan langsung menatap horor kepada orang yang sudah mengganggu aktivitasnya.Laura berdiri dan langsung melangkah mendekati orang tersebut.
"Pahlawan kemalamannya udah dateng nih,Dari mana aja lo huh?Liat tuh tanggung jawab lo udah jadi adonan kue rasa selokan," Ucap Laura tersenyum mengejek kearah Yura yang kini tengah Berada di hadapannya.
"Gada kapok-kapoknya lo pada!!" Ucap Yura mengepalkan tangannya
"Emang!!" Ucap Laura menatap yura malas.
"Mel! Sini!" Panggil Yura datar.
Amel hendak berlari menghampiri Yura tapi laura ddk menghalangnya,
"Sory tapi Amelnya masih mau kita pinjem.Masih ada urusan! Mending lo pulang gih,Lo gamau kan bernasib sama kayak dia.mumpung gue masih berbaik hati jadi lo gue lepasin kali ini." ucap Laura lalu berjalan menjauh dari Yura.
Yura mengeraskan rahangnya lalu mengambil Sebuah botol minuman dari dalam tasnya,ia langsung memecahkan botol itu ke batu yang ada di taman.
Sontak Laura ddk menatap kaget ke arahnya,Laura semakin memundurkan langkahnya mendekati teman-temannya.
"Heh! Jan nekat lo!!" Teriak Laura
Yura hanya menatapnya tajam,lalu mengarahkan pecahan botol itu kearah mereka.Membuat Laura ddk semakin memundurkan langkah mereka.
"Lepasin amel atau gue bikin ancur muka lo semua sekarang!!" Ucap yura Dingin
"Raa..,jangann raa.." ucap amel memohon,
Laura langsung berdecih kesal dan mendorong tubuh amel ke arah yura.
"Kali ini lo lagi-lagi gue lepasin! Tapi lain kali! Gue juga bakal balas sama perlakuan sok pahlawan lo itu! Awass Loo!!"
"Heh Jamet! Lain kali kalau mau nyelamatin dia jangan bawa gituan! Ga adill anjingg!!" Teriak Cassie
Lalu mereka semua langsung berlari kearah mobil mereka dan meninggalkan taman.
"Lo gapapakan? Sori gue datengnya telat." Ucap yura memeriksa keadaan Amel.
Amel hanya mengangguk dan masih saja menangis.
"Ck,nerbenner ya tuh anak! Sekali lagi dia giniin lo mel,gue ga segan-segan lagi!" Ucap Yura menggebu-gebu
"Ra...,udah! Kayaknya aku bakalan balik lagi kesekolah lama aku biar mereka ga ngejar-ngejar aku lagi."
"Ga!! Jangan gila Mel.justru lo bisa semakin di buly sama mereka,Pokoknya gue gabakalan biarin lo balik lagi kesekolah itu." Ucap yura mencengkram pelan lengan Amel
"Tapi cuman itu cara satu-satunya ra,Aku gamau kamu terus-terusan ikut dalam masalah aku.Nyawa kamu bisa dalam bahaya,mereka itu ga takut sama siapa-siapa mereka orangnya nekat," ucap Amel semakin terisak
"ngga mel,Gue bisa lawan mereka!Gue bisa lindungin lo,Lo percaya kan sama gue?" Ucap Yura meyakinkan amel
"Skarang kita balik oke!"
Amel hanya bisa terdiam dan menangis,yura langsung membawanya ke mobilnya dan meninggalkan taman.
TBC
KAMU SEDANG MEMBACA
DESTINY LINE
Teen FictionKamu ga akan pernah tau! Gimana rasanya hidup menjadi Bukan siapapun diantara Mereka yang bisa lari lebih cepat.