Jika

482 59 6
                                    


...

Jika.

salah satu dari sekian banyak drama gak jelas Jihoon & Junkyu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

salah satu dari sekian banyak drama gak jelas Jihoon & Junkyu.

...


Bukan hal yang baru lagi kalau-kalau Jihoon muncul dari balik pintu kamarnya. Tidak kenal waktu atau tengah ada hujan badai pun kekasihnya itu sering kali muncul tanpa diminta. Karena sering kejadian Junkyu sampai malas mengunci pintu.

“Mana katanya marathon One Piece,” belum rapat pintu kamar menutup Junkyu sudah ditodong.

“Ngapain sih,” respon Junkyu masa bodoh, ia berguling ke pojok kasur sampai badannya dempet dengan dinding. Junkyu dapat posisi nyaman, telungkup dengan bantal mengganjal dada agar ia leluasa melihat-lihat album foto.

Tidak ada jawaban verbal, tapi kasur bergoyang disusul ada tangan juga kaki yang melingkari badan Junkyu. “Kenapa sih Ay, kangen nih.”

Bola mata Junkyu berputar malas, “belum bulet 3 jam tadi kita ketemu, Ji.”

“3 jam tuh lama, rasanya kaya 3000 tahun sudah berlalu...” saat melirik ke samping Junkyu dapati kekasihnya itu cemberut; bibirnya maju tapi setiap sudut bibirnya turun ke bawah.

Sambil berdecak Junkyu mendekatkan wajah mereka, ujung hidungnya sengaja digesek pelan dengan milik Jihoon. Kekasihnya merespon dehaman pelan, bibir cemberut itu hampir menyosor tapi Junkyu keburu menarik diri.

“Maaf, gak menerima orang sange di sini. Silahkan, pintu keluarnya ada di sebelah sana..” kata Junkyu.

Jihoon mengerang. “Ay...”

“Gak. Gak ada.” tolak Junkyu entah untuk apa.

“Belum juga ngomong, kenapa sih...”

“Udah kebaca ya..” sambil membuka album foto Junkyu melirik Jihoon sekilas. “Males gue ladenin orang sange—“

“Nangis aja apa ya gue... niat mau serius dibilang sange mulu, heran.” selak Jihoon.

Junkyu cuma menggeleng acuh. Ia kemudian asik sendiri, mengabaikan eksistensi Jihoon yang sama sekali gak bisa lepas memandang figur wajah Junkyu dari samping.

“Tadi tuh harusnya gue udah tidur, tapi kebangun.” cerita Jihoon.

“Hm..”

“Tau gak gue kebangun karena apa?”

“Ada yang ngeliatin kali, di sudut kamar—AARGHH!!” Junkyu mengerang ketika lengannya digigit kuat oleh Jihoon. “SAKIT!!”

“Mulutnya dijaga!” sebal Jihoon. Wajah kesalnya hanya bertahan sekian detik sebelum kembali pada wajah serius, yang entah sejak kapan Junkyu tak sadar kekasihnya itu bereskpresi serius begitu. “Gue mimpi.”

Recyle : JikyuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang