•°•
"Sudah pernah bercinta di depan cermin?"
Junkyu yang tengah menuang lotion wajah ke atas telapak tangan melototㅡterlalu kaget dengan pertanyaan frontal Jihoon, dia jadi menuang terlalu banyak lotionnya.
"Uhuk!" bahkan sampai terbatuk kecil sebelum menjawab. "Kenapa tiba-tiba bertanya seperti itu?" tanyanya balik.
"Hanya penasaran," sahut Jihoon terlihat santai, berbanding terbalik dengan Junkyu yang gugup dan mencuri-curi pandang pada kaca besar di salah satu sudut kamar—sial, dia jadi membayangkan bagaimana jadinya jika mereka bercinta di depan cermin.
"Hei, kalau mau rambutmu lembab basahi saja dengan air, bukan lotion wajah." celetukan Jihoon barusan membuat Junkyu kembali menatap cermin meja rias. Sadar kalau tangannya kini memijat rambutnya dengan lotion wajah.
"Pftt!" dan Jihoon tidak tahan menahan tawa, menatap kekasihnya dengan tatapan menggoda yang menyebalkan. "Apa yang kau pikirkan? Sedang membayangkan kita bercinta di depan cermin, hm?"
"Ck," Junkyu sudah akan melempar botol lotion ke wajah Jihoon, tapi melihat laki-laki itu tertawa lepas Junkyu mengurungkan niatnya.
"Apasih yang kau baca di ponselmu?!" selesai dengan rutinitas malamnya Junkyu melompat ke atas kasur, bergabung dengan Jihoon yang lebih dulu berbaring sambil memainkan gawai. "Coba lihat!"
Ponsel bercasing kaikiki itu berpindah tangan, sementara Junkyu mencari tahu riwayat browsernya, Jihoon dengan segera melingkari perut Junkyu dengan tangannya. Menarik yang lebih muda untuk lebih menempel lagi.
"Cara agar kegiatan bercintamu lebih bergairah," dengan bola mata membulat Junkyu melirik Jihoon. "Harus ya kau mencari tahu hal seperti ini di internet?"
"Aku tidak mau harga diriku terluka kalau bertanya pada Yoonbin," yang lebih tua mendengus tapi setelah itu sibuk bermain-main dengan daun telinga Junkyu. "Yoshi tidak punya kekasih jadi percuma bertanya padanya, kalau Hyunjinㅡduh, lebih baik aku tidak bertanya padanya."
"Kenapa tidak bertanya padaku sih?" tanya Junkyu, dia menaruh gawai Jihoon pada meja nakas kemudian berbalik badan hingga mereka saling menatap. "Harusnya kau bertanya langsung padaku,"
"Memangnya sudah pasti aku akan bercinta dengamuㅡADUH!" Jihoon melotot ketika lengannya dicubit dengan cubitan kecil. "Sakit tahu!"
"Lalu kalau tidak denganku, dengan siapa lagi hah?!!!" sungut Junkyu, mengabaikan ringisan sakit Jihoon.
"Pacarku yang lain mungkinㅡARGH IYA IYA BERCANDA ASTAGA!" terlalu takut dengan Junkyu yang siap menendangnya Jihoon segera merengku yang lebih muda, membubuhkan berapa kecupan di pelipisnya agar amarah Junkyu mereda.
"Baiklah, aku akan bertanya langsung padamu kalau begitu." pelukannya terurai, ditatapnya lekat-lekat bola mata Junkyu. "Apa yang tidak kau sukai ketika bercinta? Posisi yang bagaimana yang kau inginkan? Lebih suka cara kasar atau cara lembut?"
Blush!
Junkyu tidak mengira kalau Jihoon benar akan bertanya padanya secara terang-terangan. Astaga, bagaimana bisa laki-laki Park ini menatapnya tanpa rasa malu? Lihatlah bola matanya, tampak berbinar-binar saat menunggu jawaban Junkyu.
"Kenapa diamㅡastaga, kenapa baru begini saja wajahmu sudah merah padam sih?" telapak tangan besar itu menangkup wajahnya, mengelus pipi tembamnya dengan lembut. "Bagaimana jadinya nanti kalau kau melihatku telanjang bulat, hm?"
Astaga, persetan Jihoon dengan mulut frontalnya!
Junkyu tidak tahan untuk tidak mencubitnya. "ARGH KENAPA AKU DICUBIT LAGI?!!" seru Jihoon.
KAMU SEDANG MEMBACA
Recyle : Jikyu
Fanfictiontrash of Jikyu fict, from senofyou - penggalan kisah yang tak lengkap. - random fic