Akara
(.) bayang, bayangan.
"Mungkin, selamanya gue cuma bisa jadi bayangan buat dia."
---
cw // long naration dengan 12 ribu sekian words, aku saranin ambil tempat nyaman biar bacanya enak. hurt comfort. friend to lover.
...oOo...
"Hei, udah lama?"
Junkyu, yang semula bersandar malas sambil berselancar di internet lewat ponsel genggam, angkat kepala dan dapati sosok Jihoon yang tersenyum begitu lebar.
"Hei," tangannya dengan cepat men-lock ponsel serta melesakkan benda kotak itu ke dalam saku celana, otomatis bibirnya ikut mengulas senyum. "Gak juga, gue baru sampai sekitar lima belas menit lalu, mungkin."
"Lama juga," Jihoon benarkan tali ranselnya yang melorot sampai ke ujung pundak, sepasang sipitnya menatap lurus ke dalam tatap Junkyu. "Sorry, dosennya lupa absen jadi kita absen dulu tadi."
"Santai sih," sebelah tangan Junkyu keluar dari saku belakang celana, ia sodorkan sebungkus permen rasa anggur ke depan. "Permen?" tawarnya kemudian.
Masih dengan senyum atau bahkan tatap yang tanpa repot lepas dari kontak mata mereka, Jihoon terima bungkus permen berwarna ungu itu. "Thank's, jadi... mau langsung pulang?"
"Mampir gacoan dulu, gimana?"
Kontak mata baru terputus kala Jihoon melirik jam tangan, hanya sekian detik sebelum pandang mereka kembali bertemu. "Jam segini, rame gak ya?"
"Rame sih," sambil mengusak rambut Junkyu merogoh kunci motornya. "Tapi gak apa nunggu, toh, gak ada kelas lagi kan?"
Yang ditanya mengangguk lalu merampas kunci motor dengan gantungan kunci bertuliskan I Luv Jogja. "Gue yang bawa, hitung-hitung ucapan makasih lo udah jauh-jauh jemput ke sini."
Junkyu terkekeh. Jangankan dari fakultas teknik ke fakultas kesmas—yang jelas jaraknya lumayan dari ujung ke ujung—Jihoon gak perlu tahu, kalau mau ke ujung dunia pun ia akan tetap bergerak menjemputnya.
...oOo...
"Besok berangkat jam berapa?" Junkyu bertanya saat mereka masih dalam barisan mengantri untuk memesan di gacoan.
"Pagi, jam 8 kayanya udah kumpul di kampus." jawab Jihoon. Dia memperhatikan Junkyu dari atas sampai bawah, lalu tiba-tiba tersenyum tanpa alasan.
"Ngapain lo senyum-senyum sendiri?" Junkyu mengernyit serta memberi orang yang berhadapan dengannya itu dengan tatap aneh.
"Look lo hari ini persis kaya kutu buku," senyum itu berubah jadi kekeh ringan, Jihoon menarik-narik kerah kemeja Junkyu usil.
"Ya terus kenapa?" tanya Junkyu balik, calm down, ia sama sekali gak merasa tersinggung. "Ngaca coba, look lo hari ini persis anak kost yang gak mandi 3 hari."
Seperti Junkyu yang sama sekali gak ambil pusing dengan sarkasme tentang penampilanya, Jihoon pun begitu, dia justru menyemburkan tawa. Bahkan dua tangannya bertepuk tangan heboh; habit si Park kalau tertawa.
Tapi tetap selesai tertawa Jihoon sempatkan untuk menoyor kepala Junkyu, "anak kurang ajar." sahutnya masih dengan sisa tawa.
Junkyu sekali lagi gak masalah, toh ia kemudian balas menoyor kepala Jihoon, "jaga mulutmu wahai kawan." sungutnya.

KAMU SEDANG MEMBACA
Recyle : Jikyu
Fanfictiontrash of Jikyu fict, from senofyou - penggalan kisah yang tak lengkap. - random fic