[Mini Series] Blue 4

1.4K 210 18
                                    

"Jadi kau mengusirnya?" tanya Yoshi.

Hyunjin mendelik. "Siapa?"

Yoshi menunjuk Jihoon yang baru saja meneguk satu gelas kecil soju. "Kemarin ada pria bernama Junkyu yang tinggal di rumahnya,"

"Hah! Apa?!" kaget Yoonbin. "Sejak kapan Park Jihoon berani membawa pria lain ke rumahnya?!"

"Kalian harus tahu hal lain," Yoshi menepuk tangannya sebentar, menggerak-gerakkan telapak tangannya seolah menyuruh Hyunjin dan Yoonbin mendekat. "Pria cantik dan seksi itu meminta Jihoon jadi pacarnya, tapi bocah menyebalkan itu menolaknya!"

"Sudah kuduga." Hyunjin melirik Jihoon yang terus terusan minum soju. "Jadi itu sebabnya bocah itu begini?"

"Dia itu tidak bisa minum terlalu banyak, tapi memaksakan diri." celoteh Yoonbin.

"Ya! Sudah berhenti!" Yoshi menarik botol soju yang baru dari tangan Jihoon. "Kau itu sudah mabuk, dasar bodoh!"

"Aish! Berikan botolnya padaku!" Jihoon berusaha merebut botol soju di tangan Yoshi. "Imooooonim! Satu botol soju lagi~"

"Tidak bisa dibiarkan." Hyunjin menarik badan Jihoon. "Lebih baik kita mengantarnya pulang sekarang juga."

"Menyusahkan saja sih," desis Yoonbin sambil memunguti barang-barang Jihoon di atas meja.

Yoshi segera pergi membayar lalu ikut membantu Hyunjin memapah Jihoon yang mabuk masuk ke dalam mobil.

"Kau itu, kalau memang suka kenapa juga harus ditolak sih?!" sungut Yoshi, tangannya menoyor kepala Jihoon berkali-kali. Ini kesempatan emas, mumpung Jihoon sedang mabuk. "Lihat dirimu sekarang, aihh~ menyusahkan orang banyak saja!"

Berhubung Hyunjin, Yoonbin dan Yoshi adalah sahabat yang baik hati, tiga orang itu benar-benar mengantarkan Jihoon.

"Kepalaku pusing, sekalian saja lah aku menginap di rumahnya." Yoshi berujar sambil menekan tombol lift.

"Aku juga sudah mengantuk, malas kalau harus bergerak lagi." sahut Yoonbin.

Yasudah intinya tiga orang itu sepakat untuk menginap di apartemen Jihoon.

Ting!

Lift berhenti di lantai tujuh, Hyunjin segera menyeret Jihoon keluar dari lift. "Bocah ini kelihatannya kurus tapi kenapa badannya berat begini sih?" celoteh Hyunjin.

"Berat karna dosa kali." celetuk Yoonbin.

"Oh! Junkyu-ssi!" Yoshi menunjuk Junkyu kaget. Pria itu menemukan Junkyu berjalan sendirian di koridor. "Apa yang kau lakukan di sini?"

"Halo Yoshi-ssi..." pria itu menunduk sedikit dan tersenyum ke arah dua laki-laki lainnya. "Aku hendak membuang sampah," katanya sambil menunjuk kantung sampah di tangannya.

"Kupikir Jihoon sudah mengusirmu dari rumahnya," balas Yoshi. "Ternyata tidak ya?"

Junkyu buru-buru menggeleng. "Sebenarnya aku tinggal di sebelah," badannya berbalik untuk menunjuk apartemen nomor 82. "Itu rumahku."

"Oh astaga!" kaget Yoshi. "Ternyata kalian tetangga?!!"

Junkyu kembali mengulas senyum kecil, matanya kemudian menangkap sosok Jihoon yang dipapah dua temannya. "Dia... mabuk?"

"Hm!" Yoshi mengangguk semangat. "Hari ini dia hampir minum lima botol soju,"

"Astaga..."

"Sepertinya bocah itu menyesal telah menolakmu—"

"Hei, bisakah bicaranya nanti saja?" sela Yoonbin. "Tanganku rasanya mau putus kalau harus menahan tubuh berat Jihoon!"

"Cerewet sekali!" protes Yoshi. "Kan yang sejak tadi memapah bukan kau, tapi Hyunjin."

Recyle : JikyuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang