-2-

899 115 10
                                    

Seperti biasa, Rose akan bangun pada jam 5 pagi karena dia harus segera menyiapkan sarapan untuk keluarganya.

"Masak apaan lo?"

Rose menatap sosok adek tirinya itu dengan tatapan yang malas "Lo buta?" Balasnya.

Leonara mendengus "Dasar babu" dumelnya.

Dahi Rose mengernyit "Lo itu hanya menumpang disini. Jaga omongan lo ya" tegurnya.

"Gue menumpang? Hey, ini mansion Daddy gue" balas Leonara.

"Daddy lo? Ck, mimpi kali. Ini mansion Daddy kandung gue! Gue lebih berhak tinggal disini berbanding lo sama Mama lo itu"

"Kurang ajar ya!"

"Ada apa ini? Pagi pagi saja sudah ribut!" Youngjae menghampiri mereka diikuti oleh Haeyon.

"Daddy" dengan manjanya Leonara memeluk lengan Youngjae "Rose Eonnie jahat sama aku. Dia bilang aku hanya menumpang disini" adunya dengan manja.

Rose mendengus "Ck, drama"

"Roseanne" tegur Youngjae.

"Wae? Aku benar bukan? Dia hanya menumpang disini. Lagian mansion ini bukan sepenuhnya milik dia. Mansion ini peninggalan Mommy kandung aku" balas Rose.

"Rose, kamu tidak bisa seperti ini dong" tegur Haeyon.

"Tante diam saja ya!" Balas Rose.

"Ke kamar kamu sekarang! Kamu tidak boleh sarapan sebelum Daddy sama yang lain selesai sarapan!" Usir Youngjae.

"Aku juga tidak sudi kali makan sama kalian" balas Rose berganjak kekamarnya dengan kesal.

"Yeobbo. Anak kamu itu sudah kurang ajar. Kamu harus menghukum dia" ujar Haeyon.

"Biarkan saja. Dia masih belum menerima kepergian Mommy kandungnya" ujar Youngjae.

"Tidak bisa seperti itu dong. Kalau kamu membiarkan dia terus seperti itu, dia bakalan kurang ajar sama kamu. Dia sudah gede. Kamu harus menghukum dia" ujar Haeyon memanaskan suasana.

"Baiklah baiklah. Kalian makan saja duluan. Aku akan ke kamar dia" pamit Youngjae bergegas kekamar Rose.

"Bagus Ma" puji Leonara yang dibalas senyuman bangga oleh sang Mama.




"Rose" Rose mendongak menatap sang Daddy yang memasuki kamarnya.

"Dad" gumamnya pelan.

Youngjae berganjak duduk dikasur disamping Rose "Jangan bersikap seperti tadi ya. Daddy tidak mau anak Daddy ini menjadi sosok yang kurang ajar" nasihatnya.

"Tapi mereka nyebelin Dad!" Kesal Rose.

"Kamu harus belajar untuk menerima mereka"

Rose mendengus "Tidak akan"

Youngjae mengusap kepala sang anak "Bagaimana kondisi kamu?"

"Membaik si. Jaehyun bilang kalau aku tidak perlu bolak balik kerumah sakit kalau aku tidak terlalu capek"

"Syukurlah" Youngjae bernafas lega. Dia mengambil tangan sang anak lalu meletakkan sesuatu ditangan itu "Ini kartu atm punya Daddy. Tante kamu tidak tahu soal ini. Gunakan saja kartu ini untuk biaya kamu. Jangan ngomong sama Tante kamu soal ini" bisik Youngjae diakhir.

Rose memeluk sang Daddy "Terima kasih Dad"

Youngjae membalas pelukan sang anak "Sama sama princess"

Hah~

Youngjae memang begitu menyayangi Rose namun dia juga tidak bisa terus membela Rose didepan Haeyon dan Leonara karena itu hanya akan membuatkan masalah keluarganya semakin rumit. Akhirnya dengan cara seperti ini lah Youngjae bisa memberikan perhatian dan kasih sayangnya kepada satu satunya anak kandungnya.

Tanpa mereka sedari, ada sosok Leonara yang melihat semuanya dibalik pintu kamar yang tidak tertutup dengan rapat.




Rose sudah selesai bersiap siap dan sekarang saatnya untuk dia berangkat ke kampus. Baru saja dia berganjak turun dari lantai atas, dia dikagetkan dengan sosok sang Daddy yang sudah menyeret koper untuk keluar dari mansion.

"Rose-ah" panggil Youngjae ketika menyadari kedatangan Rose.

"Daddy mau kemana?" Tanya Rose.

"Daddy tiba tiba saja harus berangkat ke Italy atas urusan pekerjaan" ujar Youngjae.

"Daddy sendirian saja?" Tanya Rose.

"Daddy akan kesana bersama beberapa karyawan Daddy"

"Berapa lama Dad?"

"Mungkin 1 bulan. Cabang perusahan yang ada disana mengalami masalah dan Daddy butuh waktu untuk menyelesaikan masalahnya"

"Rose, biarkan saja Daddy kamu pergi. Daddy kesana untuk kerja loh" timpal Haeyon.

Rose memilih untuk tidak mempedulikan Haeyon. Dia hanya fokus menatap sang Daddy "Daddy hati hati ya"

"Iya sayang. Kamu harus rutin kerumah sakit untuk pemeriksaan kamu. Kamu bisa meminta Leonara menemani kamu" ujar Youngjae penuh perhatian.

"Betul! Aku bisa menemani Rose Eonnie" sambar Leonara yang sudah pasti berbohong itu.

"Daddy berangkat dulu ya" pamit Youngjae.

"Baiklah Dad" sahut Rose.

Setelah selesai berpamitan, Youngjae akhirnya berganjak pergi meninggalkan mansion dengan menggunakan mobil yang dikendarai oleh supir kepercayaannya.

"Mau kemana lo?" Tanya Leonara yang menghentikan langkah Rose.

"Kampus" singkat Rose.

"Ehh apa apaan itu. Lo itu bego, ngapain masih lanjut kuliah si" balas Haeyon bersmirk "Sekarang serahkan kartu atm yang diberikan oleh Daddy lo itu" pintanya.

"Tidak! Itu punya aku dan Tante tidak ada hak untuk itu!" Balas Rose.

Haeyon menatap Leonara dan seakan mengerti dengan tatapan itu, Leonara langsung mengunci pergerakan Rose.

"Apa apaan ini!? Lepasin gue!" Teriak Rose.

Haeyon pula langsung mengambil tas Rose lalu memeriksanya.

"Yakkk, kembalikan!" Teriak Rose yang masih meronta ronta itu. Bisa saja dia melawan Leonara namun saat ini dia harus mendapatkan kembali kartu atm yang diberikan oleh sang Daddy untuk pembiayaan rawatannya.









Tekan
👇

Second Choice ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang