-4-

687 109 8
                                    

Jam sudah menunjukkan pukul 11 malam namun Jane masih saja berada di sebuah club langganannya.

Cowok ini sudah mabuk bahkan dia terus meracau tidak jelas membuat Jaemin sahabatnya itu merasa kesal.

"Lisa Sayang. Hiks maafin aku" isak Jane.

Jaemin memijit pelipisnya yang pusing. Ingin sekali dia menghantar Jane pulang namun dia juga sudah sedikit mabuk.

Akhirnya dengan terpaksanya Jaemin menghubungi Jisoo agar datang menjemput Jane.

"Hyung, ini aku Jaemin"

"Eoh Jaemin-ah. Apa kamu tahu dimana Jane?"

"Jane mabuk dan aku tidak bisa menghantar dia pulang. Apa Hyung bisa menjemput Jane sekarang?"

Terdengarlah helaan nafas Jisoo diseberang sana "Hyung kesana sekarang"

Jaemin mengusap wajahnya dengan kasar setelah panggilan itu dimatikan "Bego lo Jane. Lo kenapa mabuk si. Nanti dimarahin lagi sama orang tua lo" omel Jane.

Namun sudah pasti omelannya itu tidak ditanggapi oleh Jane gara gara saat ini Jane sudah tertidur.

Setelah 15 menit menunggu, sosok Jisoo akhirnya tiba.

"Kenapa bisa mabuk?" Tanya Jisoo kesal.

Jaemin tersenyum canggung "Jane galau jadi dia meminta aku untuk menemaninya minum"

Jisoo mendengus lalu menepuk pipi sang adek dengan pelan "Jane, bangun"

Jane mengerjabkan matanya dengan bingung "Eungh Lisa-ya" racaunya.

"Hyung akan membawa Jane pulang. Bagaimana sama kamu? Apa mau Hyung menghantar kamu pulang juga?" Tanya Jisoo.

Jaemin menggeleng "Tidak perlu. Nanti sepupu aku akan kesini"

Jisoo mengangguk faham lalu menggendong Jane dipunggungnya. Setelah itu, dia bergegas membawa Jane pergi dari sana.

*

Dengan kesulitan Jisoo membawa Jane memasuki mansion. Kepulangan mereka sudah pasti disambut oleh sosok Tiffany dan Nickhun.

"Dia mabuk lagi?" Tanya Tiffany.

Jisoo mengangguk "Iya Mom"

"Astaga. Nih anak benar benar ya!" Marah Tiffany.

"Hahah Lisa-ya" racau Jane terus tertawa.

"Percuma Mommy marahin dia. Dia juga mabuk si" ujar Jisoo.

"Ji, kamu bawa dia kekamar" arah Nickhun.

Jisoo mengangguk patuh lalu bergegas membawa Jane kekamarnya.

"Sudahlah. Mendingan sekarang kita istirahat. Marahnya besok pagi saja" ujar Nickhun membawa sang istri kekamar.



Jisoo menghempaskan badan Jane diatas kasur membuat cowok itu langsung memeluk gulingnya dan tertidur "Cinta memang menyakitkan ya" gumam Jisoo menatap sosok sang adek dengan sendu.

"Daddy" dengan mengucek matanya, Junghwan berjalan memasuki kamar Jane.

"Loh, kenapa belum tidur?" Tanya Jisoo bergegas menggendong Junghwan.

Bocah itu meletakkan kepalanya diceruk leher sang Daddy "Uwan mimpi buruk. Ada monster mengejar Uwan" adunya.

Jisoo tersenyum tipis "Lanjut tidur ya. Daddy akan menemani Uwan"

"Arreosso Daddy" Junghwan yang memang mengantuk itu akhirnya tertidur dipundak sang Daddy.

Jisoo berjalan keluar dari kamar sang adek lalu dia membawa Junghwan kekamarnya. Dengan berhati hati dia membaringkan sang anak diatas kasur "Kamu pasti rindu sama Mommy kamu" bisiknya mengelus kepala sang anak.

"Irene-ah, bogoshipo" lirihnya.

*
*

Disisi lain, terlihatlah Rose yang baru saja selesai menikmati makan malamnya. Dia baru saja pulang dari pekerjaannya namun ternyata semua makan malam sudah dibuang oleh sosok Mama dan saudara tirinya itu makanya Rose terpaksa memasak mee instant yang bisa mengisi perutnya.

Brakkk

"Rose!"

Rose mendengus kesal ketika pintu kamarnya dibuka dengan kasar oleh sosok Leonara.

"Apa lo tidak melihat jam? Sekarang sudah hampir jam 1 pagi ogeb! Gue mau tidur!" Kesal Rose.

"Bodo amat! Lo kemana saja seharian ini hah!?" Marah Leonara.

"Memangnya itu urusan lo? Ah, gue lupa. Lo pembantu gue makanya lo perlu tahu jadual gue" ujar Rose dengan santai.

"Sialan!" Marah Leonara.

Rose menatap Leonara dengan malas "Sekarang lo mau apa?"

"Lo kemana saja tadi!?"

"Kenapa si lo sibuk banget sama urusan gue?"

"Itu karena gue tahu lo pasti sibuk ngerayu Dokter Jaehyun!"

Ah, sekarang Rose faham sama sikap saudara tirinya itu.

"Bukan urusan lo si. Lagian Jaehyun juga sudah tunangan jadi ngapain juga gue ngerayu dia? Buat pengetahuan lo, dia juga tidak mungkin suka sama lo kali"

Leonara menggeram marah. Dia memang ingin menjadikan Jaehyun miliknya dan gara gara itu juga dia tidak suka melihat Rose yang terus akrab sama sosok Jaehyun.

"Gue tidak peduli! Dia milik gue, bukan milik lo sama tunangannya itu!" Teriak Leonara sebelum berganjak keluar dari kamar Rose.

"Sinting nih anak" gumam Rose mematikan lampu kamarnya untuk tidur tanpa memikirkan kelakuan gila saudara tirinya itu.





*

Pagi harinya, sudah pasti Jane menerima omelan dari kedua orang tuanya.

Seperti saat ini, baru saja dia berganjak turun dari kamar namun dia langsung mendengar omelan sang Mommy.

"Sudah Mommy bilang sama kamu, jangan ke club lagi!" Marah Tiffany.

"Aku hanya ingin menenangkan fikiran aku Mom" ujar Jane mengusap wajahnya dengan kasar.

"Bukan seperti itu caranya. Daddy tahu putus cinta itu menyakitkan tapi kamu tidak boleh merusakkan diri kamu hanya gara gara itu. Move on Jane" nasihat Nickhun.

"Sulit Dad. Aku mencintai Lisa" keluh Jane.

"Hyung kamu saja bisa move on, masa kamu tidak bisa?" Balas Tiffany.

Jane mendengus "Mommy gitu mulu si"

"Terus kamu mau Mommy bagaimana hah?! Pokoknya Mommy tidak peduli! Dalam waktu seminggu ini, kamu harus move on dari Lisa dan cari pengganti Lisa. Bawa pengganti Lisa itu ketemu sama Mommy! Mommy tidak menerima bantahan!"

"Loh, tidak boleh seperti itu dong Mom!" Protes Jane.

"Tidak ada bantahan! Hanya ini cara Mommy untuk membantu kamu. Mommy yakin kamu akan menemukan sosok yang tulus mencintai kamu! Ini tantangan Mommy untuk kamu!"

Jane mengusap wajahnya dengan kasar. Melihat sang Mommy yang serius itu membuat dirinya tidak bisa membantah lagi. Akhirnya dia terpaksa menerima tantangan dari sang Mommy.

Huftt! Merepotkan!















  Tekan
   👇

Second Choice ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang