-17-

653 119 21
                                    

Pagi harinya, Rose yang sudah bangun dari tidurnya itu tersenyum ketika menatap wajah polos Jane yang masih memejamkan matanya.

"Lucu, seperti bayi" gumam Rose mengelus pipi Jane dengan lembut.

Elusan itu membangun Jane "Eungh"

"Selamat pagi Oppa" sapa Rose dengan cerita.

"Selamat pagi juga Rosie" sahut Jane mengusap wajahnya.

"Kenapa Oppa tidak tidur disofa saja? Badan Oppa pasti pegel gara gara tidur disini" ujar Rose khawatir.

"Tidak apa apa. Aku baik baik saja kok" sahut Jane.

Ceklekk

Pintu ruangan dibuka dan masuklah Jaehyun yang menghampiri mereka.

"Aku akan memeriksa kondisi kamu" ujar Jaehyun sebelum menjalankan tugasnya sebagai Dokter.

"Sepertinya ada sesuatu yang bikin kamu senang nih makanya kondisi kamu sudah membaik" ujar Jaehyun.

"Senang banget soalnya ditemani tidur sama pacar aku" sahut Rose terkekeh kecil.

"Baguslah. Nanti setelah jam 10, kamu sudah bisa keluar dari sini" ujar Jaehyun.

"Akhirnya!" Rose bernafas lega.




Kini Rose sudah berada didalam mobil Jane karena pacarnya itu ingin menghantarnya pulang.

"Maaf ya karena merepotkan Oppa" ujar Rose merasa bersalah.

"Kamu ngomong apaan si? Kamu itu pacar aku. Aku tidak merasa direpotkan" sahut Jane.

Mendengar kata kata Jane membuat Rose tersenyum. Pacar? Ah, Rose senang sekali karena bisa menjadi pacar Jane yang sesungguhnya.

"Besok malam acara pertunangan Lisa bakalan diadakan. Apa kamu tidak apa apa? Kalau kamu masih sakit, kita tidak perlu kesana" ujar Jane.

"Aniyo. Aku sudah sehat. Oppa tenang saja" sahut Rose.

Jane tersenyum. Satu tangannya lantas beralih menautkan jari jarinya dengan jari sang pacar sementara tangannya yang lain digunakan untuk memegang stir mobil.

"Imut" puji Rose memainkan jari mungil sang pacar.

"Dulu banyak yang naksir sama aku loh. Bahkan ada juga cowok yang naksir sama aku gara gara mereka bilang wajah aku seperti cewek. Apa itu benar?" Jane mempoutkan bibirnya diakhir setelah menceritakannya.

Rose pula terkekeh kecil "Kamu imut sama ganteng bersamaan. Aku yakin kalau kamu cewek, aura kamu itu memang seakan mau ngajak nikah deh"

"Mungkin mini Jane bakalan imut juga" sahut Jane.

"Mini Jane?" Beo Rose.

"Hu'rm. Anak anak aku nanti" santai Jane.

Pipi Rose bersemu merah "Sepertinya kamu bakalan menjadi Daddyable si"

"Aku suka sama anak kecil. Aku mau punya adek si tapi takdir malah menginginkan aku menjadi anak bungsu" sahut Jane.

"Tapi Oppa punya saudara yang baik loh"

"Jisoo Hyung? Menurut kamu, bagaimana sama sosok Jisoo Hyung?"

"Jisoo Oppa sosok yang baik. Dia ganteng bahkan auranya seperti hot Daddy" jujur Rose.

Sudah pasti Jane mendengus "Aku juga bisa menjadi hot Daddy ya" gerutunya.

Rose terkekeh dengan menoel pipi mandu Jane "Cemburu?"

"Iya lah. You're mine!" Tegas Jane.

"Arreosso arreosso" sahut Rose tidak ingin membuat Jane semakin cemburu.

*

Hari yang ditunggu tunggu akhirnya tiba iaitu hari pertunangan Lisa.

Kini Rose bersama Jane sudah tiba di gedung mewah yang menjadi tempat Lisa melakukan pesta pertunangannya.

"Oppa baik baik saja?" Tanya Rose memegang tangan Jane.

Jane menghembuskan nafasnya dengan kasar sebelum mengangguk "Aku baik baik saja"

Rose tersenyum bagi menenangkan pacarnya itu "It's okay. Tatap saja aku. I'm here with you"

Jane ikut tersenyum "Baiklah. Ayo masuk" cowok ini beralih menggandeng tangan Rose untuk menghampiri Lisa.

"Akhirnya kamu datang" ujar Lisa.

Jane tersenyum tipis "S-Selamat atas pertunangan kamu"

"Terima kasih" ujar Lisa beralih menatap Rose "Jadi ini pacar kamu?"

"Iya" sahut Jane singkat sementara Rose hanya bisa tersenyum.

"Aku fikir kamu belum bisa move on dari aku" balas Lisa sedikit meledek.

"Awalnya si tapi sekarang aku sudah menemukan orang yang setia mencintai aku" sahut Jane beralih memeluk pinggang Rose dengan erat.

"Arreosso arreosso" sahut Lisa "Ngomong ngomong, ini tunangan aku" dia beralih memeluk lengan cowok disampingnya itu.

Jane berusaha menampilkan senyumannya walaupun saat ini dia ingin sekali mengeluarkan emosinya yang sudah lama terpendam.

"Aku tidak bisa lama lama soalnya aku harus bertemu calon mertua aku untuk membahas acara pernikahan aku. Duluan ya" pamit Jane bergegas membawa Rose pergi didalam sana.

"What's wrong?" Bingung cowok yang menjadi tunangan Lisa itu.

"Nothing. I guess he still can't move on from me" sahut Lisa santai.




Didalam mobil, Rose hanya bisa terdiam ketika melihat Jane yang sudah hampir menangis itu.

"Kenapa kamu kejam Lisa-ya" lirih Jane

"Oppa" lirih Rose mengelus pundak Jane namun secara tiba tiba Jane menjauh.

"Aku butuh waktu" ujar Jane.

"It's okay. Aku akan menemani Oppa" bujuk Rose.

Jane menatap Rose dengan tatapan sendu "Tolong tinggalkan aku sendiri" pintanya.

"Oppa" lirih Rose.

"Pergi"

"Tap-"

"Pergi Roseanne!" Teriak Jane.

Rose sontak tersentak bahkan dadanya sedikit nyeri gara gara teriakan Jane itu. Dengan tangan yang gementar, dia membuka pintu mobil dan berganjak keluar dari mobil.

Mobil yang dikendarai oleh Jane Itu lantas saja berlalu pergi meninggalkan Rose yang masih kelihatan kaget.

"Oppa" gumam Rose dengan mata berkaca kaca.







Tekan
   👇

Second Choice ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang