-8-

692 117 2
                                    

Acara pertunangan Lisa akan berlangsung 1 minggu dari sekarang namun Jane masih saja belum menemukan sosok pengganti yang bisa dipamerkan kepada mantan pacarnya itu.

"Lo kenapa?" Tanya Jaemin.

"Gue pusing Jae" keluh Jane.

"Soal Lisa?"

Jane mengangguk "Gue harus menunjukkan kepada Lisa kalau gue sudah melupakan dia. Gue tidak mau dia fikir gue sosok pecundang"

"Memangnya lo sudah melupakan Lisa?"

Jane mengusap wajahnya dengan kasar "Gue masih berusaha. Semoga saja ada cewek yang benar benar bisa bikin gue bisa melupakan Lisa"

"Apa selama ini lo tidak kenal sama cewek lain selain Lisa?"

Ingatan Jane mula tertuju kepada sosok Rose yang pernah dia temui "Gue pernah ketemu sama satu cewek. Namanya Rose dan dia cantik si"

"Terus lo jatuh cinta sama dia?"

"Ngadi ngadi lo. Gue ketemu sama dia saja secara kebetulan. Tapi dia memang cantik si. Gue tidak bisa bohong kalau gue sempat terpesona sama auranya"

"Coba saja lo dekatin cewek itu. Mungkin dia jodoh lo"

Jane terdiam memikirkan usulan sahabatnya itu. Jika difikirkan, usulan itu tidak buruk si. Dia bisa saja meminta bantuan Rose untuk menjadi pacar bohongannya.





Setelah memikirkan semuanya dengan matang, Jane memutuskan untuk segera mencari keberadaan Rose.

Dan sekarang dia sudah memasuki toko bunga untuk bertemu Rose.

"Selamat datang, ada yang bisa aku bantu?" Tanya Rose menyambut kedatangan Jane.

Jane menatap sekeliling dan kebetulan sekali toko bunga itu lagi sepi "Hai Rose, bisa kita bicara?"

"Ada apa ya?" Tanya Rose.

"Aku butuh bantuan dari kamu"

"Bantuan?" Bingung Rose

"Aku akan membayar kamu kalau kamu ingin bekerja dengan aku”

"Kerja apa itu? Aku memang membutuhkan uang"

"Berpura pura untuk menjadi pacar bohongan aku didepan mantan aku"

"Heol! Pekerjaan apaan itu!? Dikira aku cewek murahan huh?" Heboh Rose.

"50 juta. Yes or no?" Tanya Jane tanpa basa basi.

"Yes🤑" sahut Rose dengan cepat. Awalnya dia memang protes si tapi tawaran yang diberikan oleh Jane membuat dirinya sudah tidak punya pilihan lagi. Lagian dia juga memang membutuhkan uang yang banyak untuk pengobatannya itu.

"Aku butuh nomer kamu" Jane memberikan ponselnya kepada Rose.

Dengan segera yeoja itu mengetik nomer ponselnya dan kembali menyerahkannya kepada Jane.

"Kamu harus menjadi pacar bohongan aku didepan keluarga aku. Minggu depan juga aku akan membawa kamu ke pesta pertunangan mantan aku. Pastikan sandiwara kita tidak ketahuan"

"Arreosso" sahut Rose dengan patuh.

Jane tersenyum tipis sebelum berganjak pergi meninggalkan Rose yang kelihatan bingung.

"Apa apaan itu? Langsung pergi huh?" Dumel Rose.

*

Jam 6 sore, Rose kembali ke apartment milik Wendy namun pemilik apartment itu masih belum pulang gara gara sibuk sama urusan pekerjaan.

Akhirnya tanpa berlama lama lagi, Rose memutuskan untuk membersihkan dirinya sebelum mengistirahatkan dirinya yang capek itu.

Ting!

Langkah Rose yang ingin memasuki kamar mandi terhenti. Dengan segera yeoja itu menyambar ponselnya untuk membaca pesan yang dikirim oleh seseorang.

Unknown number

-Save back. Aku Jane-

-Arreosso-

-Sudah makan malam?-

-Belum-

-Bagus. Sekarang siap siap. Ikut aku makan malam bareng keluarga aku-

-Mwoya!? Kamu serius!?-

-I'm serious-

-Tapi aku belum siap untuk ketemu keluarga kamu-

*Transfer 50juta*

-Sudah aku transfer-

-Arreosso arreosso, aku siap siap sekarang-

-Kirim alamatnya, aku jemput kamu-

Setelah selesai mengirimkan alamatnya, Rose langsung bergegas memasuki kamar mandi untuk membersihkan dirinya. Dia harus segera berdandan sebelum Jane tiba.




*

Hanya suasana hening yang menyelimuti keduanya. Sekarang mereka berada didalam mobil Jane untuk menuju ke mansion orang tua Jane.

"Ngomong ngomong, aku belum tahu soal kamu" ujar Jane memecahkan keheningan.

"Nama aku Roseanne Skyler Park. Umur aku 24 tahun. Mommy kandung aku sudah meninggal dan Daddy aku menikah lagi sehingga aku punya adek tiri. Tapi aku diusir dari mansion gara gara difitnah oleh Mama dan saudara tiri aku" tanpa ragu Rose menjelaskan semuanya.

"Mwoya!? Apa Daddy kamu yang mengusir kamu?" Kepo Jane.

"Iya. Daddy aku lebih percaya sama istri dan anaknya itu berbanding aku"

"Terus tadi itu apartment siapa?"

"Apartment Wendy Eonnie, sosok yang sudah aku anggap seperti Kakak aku sendiri"

Jane mengangguk faham "Aku hanya lebih tua 1 tahun dari kamu. Kamu bisa memanggil aku Oppa. Nanti kamu harus bilang sama keluarga aku kalau kita sudah lama ketemu dan kita saling mencintai. Mengerti?"

"Aku mengerti" sahut Rose tanpa ragu.

"Baguslah"


*

Dengan gugupnya Rose berdiri didepan pintu mansion keluarga Jane dengan sosok Jane yang menggandeng tangannya itu.

"Jangan gugup" ujar Jane sebelum menekan bel mansion.

Ceklekk

Keluarlah sosok Tiffany yang menghampiri keduanya "Apa ini calon menantu Mommy hurm? Cantik sekali" ujarnya tanpa basa basi.

"Annyeonghasaeyo Tante" sopan Rose.

"Panggil Mommy saja. Kamu calon menantu Mommy bukan? Ayo masuk" tanpa mempedulikan sang anak, Tiffany membawa Rose memasuki mansionnya itu membuat Jane menggerutu sebal.

"Mommy ishh!







  Tekan
    👇

Second Choice ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang