-12-

695 115 8
                                    

Baru saja memasuki mansion, Jane disambut oleh sang Mommy yang memang menunggu kepulangannya itu.

"Dari mana saja kamu? Kenapa tadi malam tidak pulang? Mommy sudah capek menghubungi kamu tadi malam tapi kamu malah tidak mengangkat panggilan dari Mommy!" Marah Tiffany.

"Maaf Mom" ujar Jane merasa bersalah.

"Kamu mabuk terus tidur di bar?" Tebak Tiffany.

"Aniyo!" Bantah Jane "T-Tadi malam Jane tidur di apartment Rose kok" lanjutnya.

Wajah Tiffany yang tadinya lagi emosi langsung berubah bahkan kini dia sudah tersenyum "Jjinja? Jadi Mommy bakalan segera punya cucu nih?" Antuasisnya.

Pipi Jane bersemu merah "M-Mommy apa apaan si. Aku hanya menginap disana ya. Tidak melakukan apa apa loh"

"Tidak apa apa. Langkah pertama kamu sudah bagus"

"Dih, aneh banget si Mom. Biasanya marah kalau Jane tidur sama cewek tapi sekarang malah mendukung Jane tidur sama Rose"

"Itu karena Mommy mau banget Rose menjadi menantu Mommy. Lagian Mommy yakin dia cewek baik loh. Dia juga tidak mungkin mau tidur sama kamu"

Jane mendengus. Huft. Tingkah Mommy nya itu benar benar aneh ya.

"Mendingan sekarang kamu mandi terus siap siap. Daddy sama Hyung kamu bahkan sudah berangkat ke perusahan"

"Hari ini aku tidak masuk ke perusahan ya. Aku ada janji sama Rose"

"Mau kencan nih? Bagus! Kencan saja bersama Rose. Nanti Mommy yang ngomong sama Daddy kamu kalau kamu tidak bisa ke perusahan" antuasis Tiffany.

Dia bahkan sudah mendorong Jane untuk ke kamar "Cepatan siap siap. Kasian Rose menunggu kamu"

"Antuasis banget" gumam Jane sebelum memasuki kamarnya.



Dengan senyuman dibibirnya, Rose memasuki mobil pacar bohongannya itu.

"Sudah siap?" Tanya Jane.

"Siap!" Sahut Rose.

Jane tersenyum sebelum menjalankan mobilnya untuk pergi dari sana.

"Ngomong ngomong, kamu sudah ngomong sama pemilik toko bunga?"

"Aku sudah meminta izin sama Ahjumma Rara untuk libur hari ini" sahut Rose.

"Kalau begitu, kita langsung ke mall setelah pulang dari makam"

Rose hanya mengangguk dengan patuh. Lagian dia hanya perlu mengikuti keinginan Jane karena Jane sudah memberikan uang yang banyak kepada dirinya. Namun jika Jane meminta kehormatannya, dia akan langsung mengembalikan uang milik Jane.  Walaupun dia mencintai cowok itu, tetap saja dia hanya ingin dirinya menjadi milik suami sahnya.






*
*

Disisi lain, terlihatlah seorang cowok berjas hitam yang berdiri didepan Youngjae, atasannya itu.

"Bagaimana hasil penyelidikan kamu?" tanya Younjae.

"Seperti yang Bos inginkan, saya sentiasa memantau Nona Rose. Nona Rose bekerja di toko bunga dan dia juga tinggal di apartment bersama seseorang yang bernama Wendy"

Youngjae mengangguk faham. Dia memang mengenali Wendy sebagai teman kepada anaknya itu.

"Terus apa lagi info yang kamu dapatkan?"

"Akhir akhir ini Nona Rose lagi dekat sama seorang cowok. Namanya adalah Jane Ruby Kim, CEO JWorld Entertainment"

Dahi Youngjae mengernyit "CEO JWorld Entertainment?"

"Bos kenal sama Tuan Nickhun?"

"Nickhun? Ah, dia teman saya tapi kita sudah lost contact"

"Jane Ruby Kim adalah anak kedua Tuan Nickhun"

Youngjae kelihatan kaget "Jjinja?! Woah dunia ini sempit sekali. Apa kamu tahu apa hubungan Rose sama Jane?"

"Mereka pacaran. Tapi Bos tenang saja, saya sudah menyelidiki informasi soal Jane dan dia adalah cowok yang baik. Nona Rose juga kelihatan nyaman bersama dengannya"

"Baiklah. Kamu harus sentiasa memantau Rose dari jauh. Pastikan dia tidak mengalami kesulitan"

"Baiklah Bos. Saya permisi" Cowok itu membungkuk singkat sebelum berganjak pergi dari sana.

Youngjae menatap figura foto sang anak yang ada diatas meja kerjanya itu "Rose, maafkan Daddy. Daddy menyayangi kamu tapi Daddy juga kecewa sama kamu" gumamnya.

Buat pengetahuan semua, selama ini Youngjae terus membayar pembantu kepercayaannya untuk menjaga Rose dari jauh. Dia begitu menyayangi Rose namun kabar kehamilan Rose membuat dirinya begitu kecewa. Bukan hanya kecewa dengan sang anak, namun dia juga kecewa dengan dirinya sendiri karena gagal menjaga sang anak.

"Haeri-ah, maafin aku Sayang" lirihnya beralih mengelus bingkai foto istri pertamanya.









Sementara itu dimansion, terlihatlah Leonara yang kelihatan gelisah dengan memegang testpack ditangannya. Didepannya itu pula terlihatlah sosok Haeyon yang terus mengomelinya.

"Mama fikir itu testpack palsu karena kamu mau Rose diusir dari mansion tapi ternyata itu testpack asli milik kamu! Bagaimana kalau Daddy kamu tahu soal ini hah!?"

"Ck, aku tidak tahu Ma! Aku juga bingung!" Balas Leonara khawatir.

"Berapa usia kandungan kamu?"

"Sudah hampir 3 bulan"

Haeyon menghela nafasnya dengan kasar "Semakin lama perut kamu bakalan kelihatan. Mendingan kamu segera menikah"

"Mwoya!? Aku harus menikah sama siapa!?"

"Sama cowok yang sudah menghamili kamu lah"

"Tapi Reon tidak mau bertanggungjawab Ma!"

"Bawa Mama ketemu sana Reon! Pokoknya dia harus bertanggungjawab dan kalian harus segera menikah! Pastikan Daddy kamu tidak tahu soal kehamilan kamu ini!"

Leonara berdecak kesal. Dengan terpaksanya dia membawa sang Mama menemui pacarnya itu.











Tekan
   👇

Second Choice ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang