Rose mengusap wajahnya dengan kasar. Sudah seminggu sang Papa pergi dan selama seminggu itu juga dia bekerja tanpa berangkat kuliah.
Capek namun dia harus bertahan karena dia membutuhkan uang untuk biaya pengobatannya itu.
Sejak kecil Rose dilahirkan dengan kondisi jantung yang lemah makanya dia gampang jatuh sakit sehingga Jaehyun menyarankan dirinya untuk mencari pendonor jantung yang cocok.
Namun mencari sosok pendonor jantung itu bukanlah gampang. Gara gara itu juga Rose harus bertahan dengan rawatan dan obat obatan sementara menunggu pendonor jantung yang cocok untuknya.
Kringg!
"Ahjumma aku mau bunga seperti biasa ya" Seorang cowok memasuki toko bunga dengan mata yang terus fokus menatap ponsel.
Dahi Rose mengernyit. Apa dia sudah setua itu sehingga dipanggil Ahjumma?
"Bunga yang mana?" Tanya Rose sopan.
Cowok itu akhirnya menatap Rose "Loh, kamu siapa?"
Rose mengerjab bingung "A-Aku bekerja disini"
"Dimana Ahjumma Rara?" Tanya cowok itu lagi.
"Ahjumma Rara belum datang. Kamu mau bunga apa? Aku bisa membantu kamu"
"Aku mau bouquet bunga Lily"
"Baiklah, tunggu sebentar" Rose bergegas menyiapkan pesanan cowok itu sementara cowok itu hanya menatapnya.
"Kamu baru saja bekerja disini? Aku tidak pernah melihat kamu si"
Rose melirik cowok itu sekilas "Sudah seminggu aku bekerja disini"
Cowok itu mengangguk faham "Aku pembeli setia di toko ini loh bahkan Ahjumma Rara tahu bunga yang sering dibeli sama aku"
"Kamu suka banget sama bunga lily?" Tanya Rose berusaha ramah.
"Aku suka mawar biru tapi aku sering memberikan bunga lily untuk pacar aku karena namanya hampir mirip sama lily"
Rose mengangguk faham "Beruntung si pacar kamu karena punya pacar yang romantis seperti kamu"
"Tapi sekarang sudah menjadi mantan"
"Huh?"
Cowok itu terkekeh kecil "Walaupun sudah menjadi mantan, aku akan tetap berusaha mendapatkan dia kembali"
Rose hanya mampu tersenyum canggung. Sedikit aneh si sama sosok cowok didepannya itu.
"Ngomong ngomong, nama aku Jane. Nama kamu siapa?"
"Nama aku Rose"
"Rose? Wah, nama kamu sama seperti bunga mawar"
Rose tersenyum tipis "Ini pesanan kamu. Bagaimana? Kamu suka?"
"Suka banget. Thanks" Jane mengeluarkan beberapa lembar uang lalu memberikannya kepada Rose "Kembaliannya untuk kamu saja"
"Benaran?"
"Iya. Aku suka sama bouquet ini. Aku duluan" setelah mengambil bouquet itu, Jane akhirnya berganjak pergi dari sana.
Dia harus segera ke apartment Lisa untuk membujuk mantan pacarnya itu.
Rose pula hanya menatap kepergian Jane dengan mata yang memicing tajam "Bukannya dia cowok yang gue lihat ditaman waktu itu?" Gumamnya.
Kring!
"Selamat datang. Ada yang bisa aku bantu?".....
*
Sudah hampir 2 jam Jane berdiri didepan pintu apartment Lisa namun sosok yang ditunggu tunggu masih saja belum pulang. Dia sudah berusaha menghubungi mantannya itu namun nomernya malah diblokir. Ah, malang sekali.
Namun Jane tidak akan menyerah. Apa pun yang terjadi, dia harus mendapatkan ceweknya kembali.
"Babe!" Serunya dengan senang ketika melihat sosok Lisa yang akhirnya kembali.
Berbeda dengan Jane yang kelihatan senang, Lisa malah mendengus sebal "Untuk apa lagi kamu kesini si!?" Kesalnya.
"Aku bawakan bunga lily untuk Lily kesayangan aku"
Lisa hanya melirik bouquet bunga itu tanpa berniat untuk mengambilnya.
"Harus berapa kali aku bilang sama kamu kalau aku sama kamu sudah tidak punya apa apa hubungan? Tolong berhenti berharap sama aku. Dan jangan datang kesini lagi. Aku tidak mau pacar aku salah faham!"
"Yang berhak untuk menjadi pacar kamu itu hanya aku! Cowok itu tidak cocok untuk kamu!"
"Memangnya kamu siapa nya aku? Aku sendiri yang berhak untuk memutuskan siapa pacar aku. Lepasin aku Jane! Aku sudah tidak ada rasa sama kamu lagi! Jangan mengganggu aku lagi!"
"Lisa-ya, aku mohon sama kamu. Tolong maafin aku. Aku janji tidak akan terlalu sibuk sama pekerjaan aku sehingga mengabaikan kamu. Aku janji akan menjadikan kamu prioritas utama aku. Tolong beri aku peluang" secara tiba tiba Jane melutut didepan Lisa dengan menyondongkan bouquet bunga nya itu.
"Aku sudah memaafkan kamu jadi tolong jangan mengganggu aku lagi! Tidak ada lagi peluang untuk kamu!" Dengan kasarnya Lisa mengambil bouquet bunga itu lalu dia membuangnya kedalam tempat sampah yang ada disana.
Jane menatap bouquet bunga itu dengan nanar "L-Lisa-ya"
"Aku muak!" Teriak Lisa bergegas membuka pintu apartment.
Brakkk
Ditutupnya pintu apartment itu dengan kasar meninggalkan Jane yang masih melutut didepan sana.
"Kamu tega Lisa-ya" lirih Jane dengan mata berkaca kaca.
*
Rose tersenyum puas ketika pembeli terakhir keluar dari toko dan sekarang saatnya untuk dia menutup toko karena jam juga sudah menunjukkan pukul 7 malam.
Dia benar benar merasa puas karena ramai pembeli yang datang dan menyukai hasil kerjanya.
Namun tidak bisa dipungkiri kalau dia sudah merasa capek. Dadanya juga sudah berdenyut sakit membuat dirinya memutuskan untuk beristirahat sebentar sebelum pulang ke mansion.
Tanpa sadar, dia tertidur disofa didalam toko bunga dan kebetulan sekali dia sudah mengunci pintu toko jadi tidak akan ada siapa siapa yang bisa masuk kesana lagi.
Tekan
👇
KAMU SEDANG MEMBACA
Second Choice ✅
FanfictionApa yang harus Jane lakukan? Memperjuangkan Lisa atau mempertahankan Rose? Chaennie/Jensé📌 Jenlisa📌 Jentop📌 Fanfiction 📌