-26-

670 109 8
                                    

Setelah lamarannya diterima, Jane langsung menyiapkan dirinya untuk bertamu kemansion orang tua Rose. Dia akan kesana bersama Rose untuk meminta restu agar bisa menikah.

Sekarang, jam sudah menunjukkan pukul 11 pagi dan Rose bersama Jane sudah berada didalam perjalanan untuk kemansion orang tua Rose.

"Sejujurnya aku malas bertemu sama Daddy" keluh Rose.

Jane memegang satu tangan Rose lantas dielusnya tangan sang gadis dengan lembut "Apa pun yang terjadi, dia tetap Daddy kamu. Jangan berdendam sama Daddy. Maafin salah Daddy. Anggap saja semua yang terjadi ini adalah kebaikan untuk kita"

"Kebaikan?"

"Iya. Coba kamu fikir, kalau kamu tidak diusir sama Daddy, kamu tidak akan bekerja di toko bunga itu bukan? Dan kita juga pasti tidak akan bertemu"

Rose tersenyum "Kamu benar. Tapi aku masih saja kesal sama sikap Mama sama saudara tiri aku itu. Mereka menyebalkan!"

"Abaikan saja mereka" ujar Jane menenangkan calon istrinya.


"Nona Roseanne" kedatangan keduanya langsung disambut oleh Pak Satpam yang sudah membukakan pintu gerbang.

"Pak Jang! Apa Bapak sehat?" Tanya Rose.

"Saya sehat Nona" sahut Pak Jang.

"Ah, iya Pak. Ini Jane. Dia calon suami aku"

Jane lantas membungkuk sopan dengan senyuman ramahnya.

"Pintar banget kamu mencari calon suami. Kalian memang cocok nih" ujar Pak Jang dibalas kekehan kecil dari Rose dan Jane.

"Apa Daddy ada?" Tanya Rose.

"Tuan ada didalam"

"Baiklah Pak. Aku masuk duluan ya" pamit Rose membawa Jane menghampiri mansion.

Ding dong~

Setelah beberapa detik menunggu, pintu mansion akhirnya dibuka dan keluarlah sosok Youngjae yang kelihatan kaget.

"Roseanne"

Secara tiba tiba pria itu membawa Rose kedalam dakapannya membuat Rose terbeku kaget.

"Maafkan Daddy. Daddy menyesal. Daddy sudah mengetahui apa yang terjadi" lirih Youngjae.

Rose melirik Jane. Melihat calon suaminya itu mengangguk, perlahan lahan Rose membalas pelukan Youngjae.

Hah~

Nyaman. Sudah lama Rose merindui pelukan hangat dari sang Daddy.

"Ayo masuk" ajak Youngjae setelah pelukan dilepaskan.

Kini mereka sudah duduk disofa diruang tamu dengan rasa canggung.

"Erm dimana Mama sama Leonara?" Tanya Rose memecahkan keheningan.

Youngjae menghela nafasnya dengan kasar "Tadi Daddy baru saja pulang dari persidangan. Daddy sama Mama kamu sudah resmi cerai. Mama kamu sudah Daddy usir dari sini"

"Nde!? Kenapa bisa?" Kaget Rose.

"Daddy tidak bisa bersama orang yang sudah mengkhianati Daddy. Dulu Daddy percaya dia menyayangi kamu tapi ternyata dia hanya berbohong. Gara gara dia dan Leonara, Daddy malah mengusir kamu yang tidak bersalah. Maafin Daddy ya" lirih Youngjae diakhir.

Rose tersenyum tipis "Syukurlah kalau Daddy sudah mengetahui kebenarannya" ujarnya.

Youngjae ikut tersenyum lalu dia menatap Jane "Terima kasih karena sentiasa ada bersama Rose"

"Om, sejujurnya kedatangan aku kesini adalah untuk meminta restu dari Om. Aku mencintai Rose dan aku ingin menikahi dia. Aku sudah melamar dia dan dia juga menerima lamaran aku. Hanya saja aku tidak bisa menikahi dia sebelum aku mendapat restu dari Om" ujar Jane dengan penuh sopan.

Youngjae terdiam selama beberapa detik "Apa kamu yakin sama keputusan kamu?"

"Aku yakin Om"

Youngjae tersenyum "Baiklah, kamu bisa menikahi dia. Om menyerahkan tanggungjawab Om kepada kamu. Tapi jika kamu sudah tidak mencintai dia, kembalikan dia kepada Om dengan baik seperti kamu mengambilnya dari Om. Jangan pernah menyakiti dia. Roseanne ini harta berharga untuk Om. Dan ingat, Om tidak ingin anak Om ini diselingkuhi!" Tegasnya diakhir.

Jane mengangguk tanpa ragu "Baiklah Om. Aku menerima tanggungjawab ini"

Youngjae beralih menatap Rose "Dan Rose, kembalilah kemansion ini. Daddy ingin menghabiskan waktu Daddy bersama kamu sebelum kamu menjadi istri Jane"

"Baiklah Daddy" sahut Rose.

*
*

Disisi lain, terlihatlah sosok Lisa yang baru saja keluar dari studio. Dia baru saja menyelesaikan photoshoot dan sekarang saatnya untuk bersantai.

"Mau kemana?"

Dahi Lisa mengernyit "Jisoo Oppa?"

"Aku ingin ngomong sesuatu sama kamu"

Lisa memutar bola matanya dengan malas "Apa ini soal Jane? Aku tidak ingin membahas soal dia lagi. Lagian aku juga sudah move on dari dia si"

Jisoo kelihatan kaget "Eoh, ternyata omelan aku waktu itu berpengaruh juga ya"

"Ck, Oppa mau apa si?" Kesal Lisa.

"Mau kamu"

"Nde!?"

Jisoo terkekeh kecil ketika melihat wajah cengo sang gadis "Memangnya boleh?"

"Oppa jangan aneh aneh!" Kesal Lisa "Aku harus pergi sekarang"

"Mau kemana?" Tanya Jisoo kepo.

"Ketemu mantan tunangan aku" sahut Lisa yang sudah capek menghadapi Jisoo yang terus bersikap kepo.

"Mwoya!? Kenapa harus bertemu sama mantan kamu itu lagi!?" Protes Jisoo.

Lisa menggedikkan bahunya dengan acuh "Mungkin saja dia ingin mengajak balikan"

"Dan kamu mau?" Tanya Jisoo kesal.

"Mendingan aku kembali bersama dia daripada aku terus mengejar Jane bukan?"

"Tidak tidak! Pokoknya kamu tidak boleh bertemu dia"

"Oppa tidak ada hak untuk menghalang aku ya! Lagian aku ingin bertemu mantan tunangan aku, bukannya aku ingin bertemu Jane"

"Tetap saja tidak boleh. Kamu harus ikut sama aku"

Lisa mendengus. Kakinya lantas melangkah pergi meninggalkan Jisoo.

"Yakkk!" Secara tiba tiba Jisoo menggendongnya layaknya karung beras.

"Turunin aku Oppa!" Teriak Lisa memukul pundak Jisoo berkali kali.

Jisoo meringis namun dia harus membawa Lisa pergi agar Lisa tidak menemui mantan tunangannya itu.

Posesif sekali Duda keren ini>_<





  Tekan
   👇

Second Choice ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang