Selesai makan malam, Rose akhirnya berpamitan dengan keluarga Kim karena Jane akan menghantarnya pulang dengan segera.
"Kapan kapan kamu kesini lagi ya" ujar Tiffany.
"Baiklah Mommy. Terima kasih untuk makan malamnya" ujar Rose dengan sopan.
"Seharusnya Mommy yang berterima kasih sama kamu karena kamu sudah memasak makan malam yang enak" ujar Tiffany dibalas senyuman oleh Rose.
"Rose, ayo" ajak Jane.
"Heh! Sama pacar masa panggil nama si" omel Tiffany.
"Terus mau manggil apa coba?" Balas Jane.
"Yang romantis lah" ujar Tiffany.
"Daddy yang sudah tua ini saja masih romantis sama Mommy kamu" sambar Nickhun.
Jane menghela nafasnya dengan kasar "Baiklah cintaku, Sayangku, ayo kita pergi" digenggamnya tangan Rose lantas dia membawa yeoja itu memasuki mobil.
"Nah, begitu dong" ujar Tiffany.
Jane mendengus "Aku duluan" pamitnya bergegas memasuki mobil.
Tidak butuh waktu yang lama, mobil yang dikendarai oleh Jane akhirnya meluncur keluar dari perkarangan mansion.
Sekarang suasana didalam mobil menjadi hening. Rose masih berusaha meneultralkan detak jantungnya yang terus berdetak dengan kencang gara gara panggilan dari Jane tadi.
"Masa gue jatuh cinta sama cowok ini si? Ah, tidak tidak. Gue tidak boleh jatuh cinta sama Jane Oppa. Gue hanya dibayar untuk menjadi pacar bohongannya" batin Rose berusaha menangkis perasaannya.
"Maaf" Jane memecahkan keheningan.
"Maksud Oppa?" Bingung Rose.
"Aku minta maaf kalau kamu tidak nyaman sama perlakuan keluarga aku. Mommy sudah terlalu senang si sama kehadiran kamu"
Rose tersenyum "Aniyo. Oppa tidak perlu minta maaf. Aku malah senang dengan perlakuan keluarga Oppa. Mereka menerima kehadiran aku dengan baik. Aku seakan bisa merasakan kehangatan keluarga aku yang sudah lama menghilang"
"Baguslah kalau kamu suka. Ngomong ngomong, apa besok kamu sibuk?"
"Seperti biasa, aku harus bekerja di toko bunga itu"
"Baiklah, besok aku akan menjemput kamu jam 6 sore. Kita ke mall untuk membeli gaun yang akan kamu pakai untuk ke acara pertunangan Lisa"
Rose mengangguk patuh "Arreosso"
Beberapa menit kemudian, tibalah mereka di perkarangan apartment yang ditinggali oleh Rose.
"Terima kasih untuk malam ini" ujar Jane.
Rose mengangguk "Aku duluan" pamitnya berganjak keluar dari mobil dan berlalu menunju ke apartment.
Sementara Jane memutuskan untuk bertemu teman temannya di sebuah bar.
"Akhirnya teman kita sudah muncul!" Heboh Jaemin ketika melihat kedatangan Jane.
"Sudah lama lo tidak nongkrong sama kita nih" ujar Jeno merangkul pundak Jane.
"Gue lagi banyak fikiran" ujar Jane mengambil segelas vodka dan langsung meminumnya.
"Soal Lisa?" Tanya Mingyu.
"Siapa lagi yang ada difikiran gue selain Lisa?" Balas Jane.
"Move on dong. Dia juga bakalan tunangan" ujar Baekhyun.
"Gue lagi berusaha move on kali" balas Jane.
"Bagaimana caranya?" Tanya Jaemin.
"Gue membayar cewek untuk menjadi pacar bohongan gue. Cewek itu bahkan sudah ketemu sama keluarga gue kok dan gue-"
"Lo akan membawa cewek itu ke acara tunangan Lisa?" Potong Baekhyun.
"Lo benar" sahut Jane.
"Gila! Niat banget ya lo" komentar Jeno.
"Gue terpaksa. Mommy gue mau banget gue move on dari Lisa" balas Jane.
"Ceweknya cantik?" Tanya Mingyu.
Tanpa sadar Jane tersenyum dan hal itu sontak membuat teman temannya saling tatapan dan ikut tersenyum "Cie, ada yang lagi jatuh cinta nih!" Teriak Baekhyun dengan heboh.
"Apa apaan si. G-Gue belum bisa melupakan Lisa ya" balas Jane sedikit kaku.
"Bohong nih" goda Jeno.
"Ck, bodo amat!" Ketus Jane.
Waktu terus berjalan dan kini Jane sudah sedikit mabuk begitu juga dengan teman temannya yang lain kecuali Baekhyun yang masih sepenuhnya sadar.
"Heh, bangun kalian semua!" Baekhyun membangunkan teman temannya itu.
"Berisik lo. Kita tidur disini saja deh" sahut Mingyu tanpa membuka matanya.
Baekhyun menghela nafasnya dengan kasar "Jane, ayo gue hantar lo pulang. Bisa bisanya nanti lo dimarahin orang tua lo"
"Huh? Gue tidak mau pulang. Gue mau Rose" racau Jane tersenyum.
"Rose siapa jir?" Bingung Baekhyun.
"Cewek gue lah. Cantik orangnya" sahut Jane.
"Dimana alamatnya?" Tanya Baekhyun.
"Dihati gue"
Plakk
Baekhyun yang terlanjur kesal sontak menggaplok kepala temannya itu "Gue serius setan!" Omelnya.
Namun Jane yang memang mabuk itu terus saja meracau tidak jelas.
"Bisa gila gue" gerutu Baekhyun. Tanpa meminta izin, dia langsung mengambil ponsel Jane lalu menghubungi Rose untuk meminta bantuan cewek itu.
"Halo Oppa. Ada apa?"
"Erm kamu Rose, pacar Jane?" Tanya Baekhyun.
"I-Iya. Kamu siapa?"
"Aku teman Jane. Sekarang Jane lagi mabuk di bar dan aku tidak bisa menghantar Jane pulang kemansion orang tuanya karena pasti dia bakalan dimarahin. Bisa aku menghantar Jane ke tempat kamu?"
"Bisa. Nanti aku kirim alamatnya"
Setelah panggilan berakhir, Baekhyun bergegas membopong Jane untuk dibawa masuk kedalam mobil.
"Katanya suka sama Lisa tapi sekarang malah ngomong soal Rose. Dasar buaya" gerutu Baekhyun.
“HI, THIS IS JENNIE. THIS YEAR WAS FILLED WITH MANY ACCOMPLISHMENTS, AND I'M SO THANKFUL FOR ALL THE LOVE I'VE RECEIVED. I'M ALSO EXCITED ABOUT WHAT'S TO COME, AS I START MY SOLO JOURNEY IN 2024 WITH A COMPANY THAT I HAVE ESTABLISHED CALLED OA. PLEASE SHOW LOTS OF LOVE FOR MY NEW START WITH OA AND OF COURSE, BLACKPINK. THANK YOU”
@oddatelier
CEO kita nihhh🔥
Tekan
👇
KAMU SEDANG MEMBACA
Second Choice ✅
FanfictionApa yang harus Jane lakukan? Memperjuangkan Lisa atau mempertahankan Rose? Chaennie/Jensé📌 Jenlisa📌 Jentop📌 Fanfiction 📌