-1-

1.3K 149 12
                                    

Di taman yang cukup meriah, terlihatlah sosok Jane yang menggenggam setangkai mawar merah yang akan diberikan untuk pacarnya itu. Hari ini, mereka akan menghabiskan waktu bersama setelah hampir seminggu Jane sibuk dengan urusan pekerjaannya itu.

"Babe!" Panggil Jane ketika sosok Lisa menghampirinya "Ini untuk kamu"

Lisa melirik bunga mawar itu tanpa ada niatan untuk mengambilnya "Kita perlu bicara"

"Kamu mau bicara apa hurm? Katakan saja. Aku siap mendengarnya"

"Kita putus"

Deg

Mawar yang berada di genggaman Jane sontak jatuh ke tanah setelah kata kata itu meluncur keluar dari bibir Lisa.

"M-Maksud kamu?" Tanya Jane terbata bata.

"Kita putus. Aku tidak ingin punya pacar yang selalu sibuk seperti kamu!" Tegas Lisa.

Jane berusaha memegang tangan Lisa namun Lisa langsung mundur "Babe" lirih Jane.

"Aku sudah memikirkannya dengan matang dan sekarang saat yang tepat untuk kita mengakhiri semuanya" ujar Lisa dengan datar.

Mata Jane mula berkaca kaca. Lisa, sosok yeoja pertama yang membuatkan dirinya jatuh cinta dan sekarang setelah hampir 2 tahun mereka menjalinkan hubungan, Lisa ingin mengakhirinya? Tidak! Jane tidak akan membiarkan hal itu terjadi.

Bahkan sekarang Jane sudah bersimpuh didepan Lisa tanpa mempedulikan orang orang yang sudah menatap kearah mereka.

"Bangun Jane!" Arah Lisa.

"Tidak! Aku tidak mau putus Lis. Aku mencintai kamu. Tolong maafin aku" mohon Jane menyatukan kedua tangannya.

"Kamu tidak perlu meminta maaf. Ini sudah menjadi keputusan aku jadi aku harap kamu tidak akan mengganggu aku lagi. Terima kasih untuk kebahagiaan yang terjadi selama ini" tanpa mempedulikan sosok yang bersimpuh itu, Lisa langsung berganjak pergi dari sana.

"Lisa-ya, tolong jangan seperti ini" lirih Jane menatap kepergian sang mantan dengan air mata yang sudah mengalir keluar.


Dari jauh, ada sosok Rose yang memperhatikan segalanya. Dia hanya bisa mendengus geli setelah melihat  semuanya dengan jelas.

"Drama apaan si. Menggelikan" gumamnya menggedikkan bahunya dengan acuh.

"Lihat apaan?" Rose tersentak kaget.

Dia menatap sosok yang sudah mengagetkannya itu "Jae!" Kesalnya.

Jaehyun terkekeh kecil "Ayo pergi"

Rose mendengus sebelum berganjak mendekati mobil Jaehyun.

Buat pengetahuan semua, Jaehyun adalah sahabat Rose bahkan dia juga sudah menjadi Dokter peribadi Rose yang selama ini merawat penyakit yang diderita oleh Rose. Tapi jangan salah faham! Tidak ada rasa cinta diantara mereka karena mereka hanya bersahabatan. Lagian Jaehyun juga sudah mempunyai tunangan bahkan Rose cukup akrab dengan tunangan Jaehyun itu.

*

Sejak pertemuan tadi sore, Jane langsung kembali kemansion bahkan dia sudah mengurangkan dirinya didalam kamarnya.

Ingin sekali dia kembali menangis namun untuk saat ini dia sudah benar benar capek.

"Jane" Tiffany memasuki kamar sang anak dengan khawatirnya. Sebagai seorang Ibu, dia seakan tahu apa yang dialami oleh anak anaknya.

"Mom" Jane tersenyum tipis.

Tiffany berganjak duduk dikasur disamping sang anak "Kamu baik baik saja? Apa ada masalah?"

Jane menggeleng sedih "I'm not okay" lirihnya.

"Kenapa? Ceritakan saja semuanya kepada Mommy" bujuk Tiffany.

Tanpa ragu, Jane mula menceritakan semuanya dari awal membuat Tiffany kaget. Tiffany sudah cukup mengenali Lisa bahkan anggota keluarga yang lain juga sudah akrab dengan Lisa makanya dia benar benar tidak bisa menyembunyikan rasa kagetnya itu.

"Mommy sudah pernah bilang sama kamu, jangan terlalu sibuk sama urusan kamu sehingga kamu tidak mempedulikan pacar kamu itu"

Jane menghela nafasnya dengan kasar "Aku menyesal Mom. Aku fikir setelah aku lembur untuk menyelesaikan pekerjaan aku, aku bisa mendapatkan libur terus liburan sama Lisa"

"Cewek itu tidak suka diabaikan. Mereka butuh perhatian. Mommy harap setelah kejadian ini, kamu bisa menjadi lebih peka sama perasaan cewek" nasihat Tiffany diakhir kata.

"Tapi Jane hanya mau Lisa. Jane mau balikan sama dia"

"Kamu itu cowok. Jangan menjatuhkan harga diri kamu Jane. Kalau dia sudah membuang kamu, kamu tidak boleh terus mengejar dia lagi. Cari saja cewek yang lain. Masih banyak cewek diluar sana yang cocok untuk kamu. Ah, apa kamu mau Mommy mencarikan cewek untuk kamu? Teman-"

"Mom" potong Jane "Aku tidak mau siapa siapa kecuali Lisa!" Lanjutnya dengan tegas.

Tiffany menghela nafasnya dengan kasar "Mommy tidak suka anak Mommy menjatuhkan harga diri demi cewek. Kalau kamu masih ingin memperjuangkan Lisa, silakan saja tapi jangan pernah menjatuhkan harga diri kamu"

"Baiklah Mom" sahut Jane dengan lirih.

"Uncle!" Sosok anak laki laki yang berusia 5 tahun berlari memasuki kamar Jane.

"Ada apa Uwan?" Tanya Jane mendudukkan ponakannya itu dipangkuannya.

"Uwan hanya bosen. Uwan mau main sama Daddy tapi Daddy sibuk" keluh Junghwan yang bisa dipanggil Uwan itu.

"Tidak apa apa, Uwan bisa main sama Uncle. Ayo" Jane menggendong Junghwan lalu mereka berganjak keluar dari kamar untuk menuju keruang mainan.

Sementara Tiffany, dia hanya bisa menghela nafasnya dengan kasar ketika melihat kamar anaknya itu yang sudah dipenuhi oleh photo Lisa.

"Anak gue bucin banget si" keluhnya memijit pelipisnya yang pusing.











  Tekan
   👇

Second Choice ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang