-9-

768 116 12
                                    

Jane tersenyum menatap sang Mommy yang kelihatan begitu bahagia dengan kehadiran Rose. Seperti sekarang, Tiffany lagi memasak didapur dengan Rose yang membantunya. Kedua wanita itu terus mengobrol tanpa rasa canggung sehingga Jane cukup kagum melihat Rose yang kelihatan begitu tulus melayani sosok sang Mommy.

"Kamu memilih calon istri yang tepat" ujar Nickhun yang berdiri disamping Jane.

"Calon istri?" Beo Jane.

Nickhun terkekeh kecil "Daddy yakin Mommy kamu bakalan segera memutuskan melamar Rose untuk menjadi istri kamu"

"Aku belum siap Dad" keluh Jane.

"Kamu belum bisa melupakan Lisa?"

Jane terdiam. Tebakan Daddy nya itu benar namun dia tidak bisa menjawabnya karena dia yakin sang Daddy bakalan marah.

"Aku hanya belum siap untuk memulakan sesuatu hubungan. Aku takut kejadian dulu terulang" sahut Jane tidak sepenuhnya berbohong.

"Jangan mempermainkan hati Rose. Dia juga punya perasaan" nasihat dari sang Daddy membuat Jane bungkam.

"Kita punya tetamu?" Jisoo berjalan memasuki mansion dan menghampiri Daddy dan sang adek.

"Iya, pacar Jane" sahut Nickhun.

Alis Jisoo terangkat "Pacar?" Dia menatap kearah Rose "Cantik" pujinya.

Jane sontak menatap sang abang "Hyung jangan macam macam ya"

"Kenapa? Kamu takut Hyung mengambil pacar kamu?" Balas Jisoo menggoda sang adek.

"Hyung sudah punya anak. Tidak mungkin lah Rose mau sama Hyung" balas Jane.

"Kita lihat saja nanti" balas Jisoo yang masih ingin menjahili sang adek.

"Sudah Ji" halang Nickhun "Mendingan sekarang kamu mandi terus kita makan malam bersama"

"Baiklah Dad. Ngomong ngomong, dimana Uwan?"

"Lagi nonton diruang tamu"

Jisoo mengangguk singkat sebelum langkahnya berganjak menuju kekamar.









Acara makan malam akhirnya bermula bahkan Rose juga sudah berkenalan dengan sosok Jisoo dan Junghwan.

"Enak banget masakan kamu" puji Tiffany.

"Ah, biasa saja Tante" sahut Rose malu malu.

"Hey, panggil Mommy" protes Tiffany.

"Panggil Daddy juga" sambar Nickhun.

"Arreosso M-Mommy, D-Daddy" kaku Rose.

"Sudah berapa lama kamu kenal sama Jane?" Tanya Jisoo.

"Kenapa Hyung kepo?" Balas Jane.

"Diam kamu. Hyung lagi ngomong sama Rose ya, bukan kamu"

Rose melirik Jane sekilas sebelum menjawab "Sudah lama kok. Sekitar 1 tahun"

Jisoo beralih menatap Jane "Bukannya waktu itu kamu masih pacaran sama Lisa?"

Jane memutar bola matanya dengan malas "Terus? Waktu itu juga aku hanya kenal sama Rose, bukan aku jadikan dia sebagai selingkuhan aku"

"Jadi kapan kalian mau menikah?" Tanya Tiffany dengan antuasis.

Sontak membuat Jane dan Rose saling tatap dengan tatapan yang sulit diartikan.

"Belum saatnya Mom. Lagian Rose juga sibuk" sahut Jane pada akhirnya.

"Kamu kerja sayang? Dimana?" Tanya Tiffany.

"A-Aku kerja di toko bunga" sahut Rose merasa tidak enak.

"Sepertinya kita pernah ketemu deh" timpal Nickhun menatap Rose dengan serius.

"Maksud Daddy?"

"Dimana kamu pernah ketemu Rose?" Tanya Tiffany.

Nickhun kelihatan berusaha mengingatnya "Apa kamu anaknya Park Youngjae?"

"I-Iya" sahut Rose.

Nickhun tersenyum "Ah, dulu kita pernah ketemu. Waktu itu kamu masih saja berusia 15 tahun. Kita ketemu di perusahan Daddy kamu"

Rose berusaha mengingatnya "Om Nick?"

"Benar! Ternyata kamu juga masih ingat ya!" Antuasis Nickhun.

"Rose ini anaknya Youngjae, teman aku dulu loh. Tapi sudah lama aku tidak mendengar kabar Youngjae" jelas Nickhun kepada sang istri.

"Andai saja waktu itu aku juga kenal sama Rose pasti aku langsung menjodohkannya dengan Jane" Tiffany ikut antuasis.

Sementara Jane hanya bisa menelan ludahnya dengan kasar. Astaga, jika kedua orang tuanya sudah begitu menyukai Rose, itu artinya dia harus melanjutkan sandiwara mereka.

"Bagaimana kondisi orang tua kamu? Mereka baik baik saja? Andai bisa, Daddy ingin ketemu sama mereka" ujar Nickhun.

Rose tersenyum tipis "Mommy sudah meninggal"

Suasana seketika menjadi hening.

"Kita turut berdukacita untuk itu" ujar Tiffany menggenggam tangan Rose.

"Terus bagaimana kondisi Daddy kamu?" Tanya Nickhun.

Rose menggeleng "Aku tidak tahu"

"Maksud kamu?" Bingung Nickhun.

Rose menghembuskan nafasnya dengan kasar sebelum menjawab "Aku sudah tidak tinggal bersama Daddy. Aku diusir dari mansion gara gara Tante dan saudara tiri aku" jujurnya.

"Jae, apa yang sudah lo lakukan" gumam Nickhun merasa kecewa dengan sikap temannya itu.

"Sekarang kamu tinggal dimana? Mendingan kamu tinggal disini saja. Masih ada kamar kosong kok" ujar Tiffany.

"Terima kasih Mommy tapi aku sudah tinggal di apartment teman aku kok" tolak Rose dengan sopan.

"Kalau ada apa apa, bilang saja sama Mommy. Jangan merasa sungkang. Mommy tidak punya anak cewek jadi Mommy sudah menganggap kamu seperti anak Mommy sendiri" ujar Tiffany dengan tulus.

Rose tersenyum haru "Arreosso Mommy"

"Tante" panggil Junghwan.

"Iya Uwan?" Sahut Rose.

"Apa Tante tidak mau menjadi Mommy Uwan?" Polos bocah itu.

"Uwan" tegur Jisoo.

Rose tersenyum dan mengelus kepala Junghwan yang memang duduk disampingnya itu "Walaupun Tante tidak bisa menjadi Mommy Uwan, Uwan masih bisa ketemu Tante kok. Tante tidak akan melupakan Uwan. Kita juga bisa keluar jalan jalan" bujuknya.

"Benaran?" Tanya Junghwan.

"Benaran kok" sahut Rose membuat sang bocah tersenyum.

"Maaf ya Rose" ujar Jisoo merasa tidak enak.

"Tidak apa apa Oppa" sahut Rose.

Jane sontak mendelik. Apa apaan si. Hanya dia yang bisa dipanggil Oppa oleh Rose! Tidak boleh yang lain! Huft, menyebalkan!

"Habisin makanan kamu. Nanti aku akan menghantar kamu pulang" ujar Jane.

"Loh, sudah mau pulang?" Timpal Tiffany.

"Aku sibuk Mom" ujar Jane.

"Kalau kamu sibuk, kamu selesaikan saja urusan kamu itu. Biar Hyung menghantar Rose pulang" ujar Jisoo.

"Tidak!" Sambar Jane dengan cepat "Dia pacar aku, aku yang harus menghantar dia pulang!" Ujarnya tanpa sadar.

"Sepertinya ada yang cemburu" goda Nickhun membuat Jane tersadar.

"T-Tidak ya. Aku hanya ingin memastikan Rose pulang dengan selamat" sangkal Jane.

"Hyung juga bisa memastikan Rose pulang dengan selamat" Ah, Jisoo sepertinya masih ingin menjahili adeknya itu.

"Hyung jangan aneh aneh!" Kesal Jane dibalas kekehan kecil dari sang Abang.








Tekan
   👇

Second Choice ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang