-11-

773 122 4
                                    

Dengan kesulitan Baekhyun membopong Jane menghampiri Rose yang sudah menunggu didepan pintu apartment.

"Kamu Rose?" Tanya Baekhyun.

"Iya" sahut Rose membantu Baekhyun membopong Jane "Bawa saja Jane Oppa masuk" lanjutnya.

Keduanya membawa Jane memasuki apartment dan membaringkan cowok itu diatas sofa.

"Tadi Jane mabuk terus dia manggil kamu mulu si" lapor Baekhyun.

"Manggil aku?" Bingung Rose.

Baekhyun terkekeh kecil "Kamu pacarnya bukan?" Godanya membuat pipi Rose bersemu merah.

"Ngomong ngomong, nama aku Baekhyun. Aku seumuran sama Jane jadi kamu bisa memanggil aku Oppa"

"Baiklah Oppa. Terima kasih karena sudah menghantar Jane kesini"

Baekhyun mengangguk "Ini kunci mobil Jane. Aku akan pulang bareng taksi saja"

Setelah berpamitan, Baekhyun akhirnya berganjak pergi dari sana meninggalkan Jane yang sudah terkapar tidak sadarkan dirinya.

"Oppa kenapa bisa mabuk si" keluh Rose membantu melepaskan jaket yang dipakai oleh Jane agar cowok itu bisa tidur dengan nyaman.

Rose memutuskan untuk mengambil selimut dan juga bantal dikamarnya. Dia menyelimuti Jane agar cowok itu tidak merasa kedinginan.

Untung saja Wendy tidak akan pulang jadi Rose tidak perlu menjelaskan semuanya kepadanya.

"Sepertinya aku jatuh cinta sama Oppa" gumam Rose mengelus pipi mandu Jane.

"Lisa-ya" racau Jane secara tiba tiba.

Hati Rose mencelos ketika mendengar nama yang dipanggil oleh Jane. Ah, sepertinya dia harus segera sadar kalau dia hanyalah pacar bohongan Jane. Tidak seharusnya dia menyimpan perasaan yang lebih kepada cowok itu.

Tidak ingin semakin terluka, Rose memutuskan untuk segera memasuki kamarnya. Tidak lupa juga dia mematikan lampu utama apartment agar cahaya tidak mengganggu tidur Jane.










Pagi harinya, Jane terbangun dari tidurnya dengan rasa pusing dikepalanya. Ah, itu pasti gara gara efek alkohol yang sudah diminumnya.

"Sudah bangun?" Rose menghampiri Jane dengan membawa segelas teh hangat dan juga obat "Ini obat untuk menghilangkan pusing Oppa"

Tanpa membantah, Jane langsung meminum obat yang diberikan oleh Rose.

"Aku dimana?"

"Tadi malam Oppa mabuk jadi Baekhyun Oppa menghantar Oppa kesini" jelas Rose.

Jane mengusap wajahnya dengan kasar "Maaf merepotkan"

"Tidak merepotkan. Aku senang karena bisa membantu Oppa. Ngomong ngomong, kenapa Oppa mabuk? Oppa lagi banyak fikiran?"

Jane terdiam untuk beberapa detik. Dia memikirkan alasan kenapa dirinya bisa mabuk "Lisa" gumamnya secara tiba tiba.

Rose tersenyum tipis "Oppa belum bisa melupakan dia?"

"Sulit untuk melupakan orang yang kita cintai bukan? Lisa itu cinta pertama aku. Sudah banyak waktu aku habiskan bersama dia. Rasanya seakan mimpi, dia pergi tinggalin aku"

"Izinkan aku membantu Oppa melupakan dia"

"Mwoya!? Kamu serius?"

Rose mengangguk tanpa ragu "Oppa sudah membayar aku, sudah seharusnya aku membantu Oppa bukan?"

Jane tersenyum "Kalau begitu, kamu harus menjadi pacar bohongan aku sehingga aku bisa move on dari Lisa"

"Aku setuju!" Putus Rose. Bukan tanpa alasan Rose ingin membantu Jane melupakan Lisa. Itu gara gara Rose sudah mula sadar kalau dirinya mencintai Jane dan andai bisa, dia ingin menjadi pacar sebenar Jane, bukan hanya pacar bohongan.

"Sekarang ayo sarapan. Aku sudah masak" ajak Rose menarik Jane menuju kemeja makan.

"Kelihatannya enak" puji Jane.

"Oppa mau coffee atau teh?" Tanya Rose.

"Bisa aku mendapatkan susu? Aku suka susu" pinta Jane.

Rose terkekeh geli "Seperti bayi" gumamnya bergegas menyiapkan segelas susu untuk Jane.

Setelah selesai, mereka mula menikmati sarapan bersama.

"Benaran enak seperti tadi malam" puji Jane.

Rose tersenyum "Terima kasih. Aku bisa memasak gara gara bantuan Mommy aku"

"Kamu belum ada niatan untuk kembali ke mansion Daddy kamu?"

Rose kelihatan acuh "Untuk apa aku kembali? Daddy sendiri yang mengusir aku"

Secara tiba tiba Jane memegang tangan Rose yang berada diatas meja "Aku tahu kamu kecewa sama sikap Daddy kamu, tapi kamu tidak boleh berdendam sama Daddy kamu ya. Anggap saja Daddy kamu khilaf. Suatu hari nanti kebenaran pasti kebongkar kok. Dan disaat itu tiba, Daddy kamu pasti akan menyadari semuanya" nasihatnya membuat Rose terdiam.

"Rose sayang, apa pun yang Daddy kamu lakukan, kamu tidak boleh berdendam sama Daddy kamu ya"

Mata Rose berkaca kaca ketika ingatannya tiba tiba kembali ke masa lalu disaat sang Mommy masih ada bersamanya.

"Kenapa? Apa kata kata aku menyakiti kamu?" Khawatir Jane.

Rose sontak menggeleng "Aniyo. Aku hanya keingat sama Mommy. Kata kata Oppa hampir sama seperti kata kata Mommy sebelum Mommy meninggal"

Jempol Jane mengelus tangan Rose "Rindu sama Mommy?"

"Eung!"

"Baiklah, selepas sarapan nanti aku pulang dan jam 10 aku akan menjemput kamu. Kita ke makam Mommy kamu"

"Oppa serius!?"

"I'm serious" balas Jane

Tanpa sadar Rose beralih memeluk Jane "Aku belum mandi loh" ujar Jane berusaha melepaskan pelukan itu.

Namun Rose tidak peduli dan terus memeluk cowok itu "Nyaman, sama seperti pelukan Mommy" lirihnya.

Dan pada akhirnya Jane hanya diam dan membiarkan Rose terus memeluk dirinya walaupun saat ini jantungnya sudah berdetak dengan kencang.


















Dunia kpop sedang tidak baik baik saja bukan?

Banyak fans yang kecewa sama idol mereka bahkan ada Blink yang kecewa sama Jisoo & Jennie. Jujur, awalnya aku juga kecewa sama mereka tapi setelah aku fikirkan, aku tidak ada hak untuk menghalang mereka bukan? Kita hanya bisa menyadarkan mereka dengan komentar positif di postingan mereka agar mereka sadar.

Aku sudah posting soal ini di tiktok aku. Kalian bisa baca disana pendapat aku soal kasus ini.

Pokoknya kita hanya perlu mengambil sisi positifnya saja.

Memposting sesuatu bukan artinya mendukung kekejaman bukan? Itu mungkin hanya tuntutan pekerjaan untuk mereka.

Tapi, apa pun yang terjadi, kita harus sentiasa bersatu dan mendukung Palestine 🇵🇸

Ini bukan hanya tentang agama, tapi ini tentang kemanusian...

#FreePalestine🇵🇸




  Tekan
    👇

Second Choice ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang