-3-

763 114 5
                                    

Sekarang Rose sudah tidak bisa ke kampus. Dia sudah telat gara gara ulah Mama dan saudara tirinya itu. Astaga, semua uang bahkan kartu atm nya sudah diambil.

"Heh, sekarang sudah hampir jam makan siang. Lo masak sekarang!" Arah Leonara.

"Dih, siapa lo mau ngatur ngatur gue hah!?" Balas Rose kesal.

"Ingat ya, lo itu hanya babu disini!" Sentak Leonara.

Plakkk

Rose menampar Leonara. Sudah lama dia bersabar namun kali ini dia tidak bisa menahan emosinya lagi "Jaga omongan lo bocah!" Sentaknya.

Leonara menghentakkan kakinya dengan kesal setelah itu dia berlari pergi dari kamar Rose.

Tidak butuh waktu yang lama, dia kembali bersama sosok Haeyon.

"Ma, dia memukul aku" adu Leonara.

Rose menatapnya dengan malas "Drama" gumamnya.

"Siapa yang memberi lo izin untuk memukul anak gue hah!?" Marah Haeyon.

"Memangnya aku butuh izin untuk menampar setan?" Balas Rose santai.

"Yang lo bilang setan itu siapa!?"

"Ya kalian lah. Kalian sudah mengambil semua uang sama kartu atm aku dan perbuatan jahat kalian sama seperti perbuatan jahat setan" balas Rose.

Plakkk

Wajah Rose sontak berpaling kesamping ketika dia menerima tamparan dari Haeyon. Tangannya bahkan sudah terkepal emosi. Andai bukan gara gara menghormati sang Daddy, dia pasti akan membalas perbuatan Mama tirinya itu.

"Apa!? Tidak puas hati!?" Sentak Leonara ketika Rose menatap Mama nya dengan tatapan tajam.

"Gue bersumpah akan memastikan kalian menyesal!" Gumam Rose dengan marah.

Bukannya takut, Leonara bersama Haeyon malah tersenyum sinis "Sila lanjutkan halu lo" smirk Haeyon sebelum berganjak keluar dari kamar Rose diikuti oleh sang anak.

"Ck!" Rose berdecak sebelum memasukkan beberapa barangnya kedalam tas. Dia akan mencari pekerjaan untuk membiayai kehidupannya itu.

Rose tahu kalau dirinya tidak akan mendapatkan bantuan dari Youngjae karena Daddy nya itu akan sentiasa mematikan ponsel ketika mempunyai urusan diluar kota.

*

Disisi lain, terlihatlah Jane yang sudah menunggu didepan apartment Lisa. Dia tidak akan menyerah untuk mendapatkan hati Lisa walaupun Lisa sudah menolaknya berkali kali.

Ceklek

"Jane!?" Kaget Lisa ketika berganjak keluar dari apartment.

"Siapa dia!?" Dingin Jane ketika menyadari sosok yang juga keluar dari apartment itu.

"Bukan urusan kamu" balas Lisa santai "Mendingan sekarang kamu pergi" usirnya.

Jane menghela nafasnya dengan kasar "Lisa-ya, kita perlu bicara"

"Tidak ada yang perlu dibicarakan lagi. Kita sudah putus. Hubungan kita sudah berakhir Jane! Tolong terima kenyataan ini dong!" Sentak Lisa diakhir kata.

Jane menggenggam tangan Lisa namun sosok cowok yang bersama Lisa itu langsung menepis tangannya "Jangan kasar sama cewek bro" tegurnya.

"Mendingan lo pergi" usir Jane menatap cowok itu dengan tajam.

"Kamu yang harus pergi Jane!" Sambar Lisa "Ini apartment aku dan kamu tidak ada hak untuk mengusir pacar aku!"

Mata Jane mengerjab kaget "Pacar?" Ulangnya.

"Iya, pacar aku!" Sahut Lisa beralih memeluk lengan cowoknya itu "Ayo Sayang kita pergi"

"Let's go" cowok itu langsung membawa Lisa pergi dari sana meninggalkan Jane yang menatap kepergian mereka dengan tatapan yang sulit diartikan.

"Kamu milik aku Lisa-ya" gumam Jane dengan mata berkaca kaca.

*

Rose sudah tiba disebuah toko bunga dan kebetulan sekali pemilik toko itu memang membutuhkan pekerja makanya Rose langsung melamar pekerjaan disana dan bersyukurlah dia diterima disana.

"Sudah berapa lama Ahjumma membuka toko ini?" Tanya Rose basa basi kepada pemilik toko. Panggil saja Ahjumma Rara.

"Sudah hampir 5 tahun. Dulu, Ahjumma ingin toko ini diuruskan oleh satu satunya anak Ahjumma tapi sayangnya dia sudah berpindah dan tinggal bersama keluarga suaminya"

"Tapi anak Ahjumma pasti sering kesini bukan?"

Ahjumma Rara tersenyum miris "Sejak menikah, dia tidak pernah kembali kesini. Sepertinya dia lupa kalau dia masih mempunyai sosok Mama"

Raut wajah Rose berubah "M-Maaf karena sudah melontarkan kata kata yang mungkin menyakiti hati Ahjumma"

"Tidak Rose. Ahjumma malah senang karena bisa menceritakannya kepada kamu. Dan sekarang, bisa Ahjumma tahu apa alasan kamu ingin bekerja di toko bunga yang kecil ini?"

Rose tersenyum tipis "Aku punya penyakit dan aku butuh uang untuk biaya rumah sakit"

"Apa keluarga kamu tidak membantu kamu?"

"Daddy membantu aku kok tapi tadi semua kartu sama uang aku sudah diambil sama Mama dan saudara tiri aku setelah Daddy berangkat ke luar kota. Dan Mommy kandung aku, dia sudah kembali kerumah Tuhan"

Ahjumma Rara memegang tangan Rose lalu dia mengelus punggung tangan yeoja itu membuat hati Rose menghangat "Tidak ada yang sempurna dikehidupan ini tapi Ahjumma yakin kamu kuat. Kamu pasti bisa melalui semuanya"

"Terima kasih Ahjumma" seperti biasa, Rose menampilkan senyumannya yang benar benar tulus itu.












  Tekan
    👇

Second Choice ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang