6

384 30 0
                                    

"Pulang sama siapa tadi tuh?" Tanya Riana kala Raena memasuki rumah

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Pulang sama siapa tadi tuh?" Tanya Riana kala Raena memasuki rumah.

"Yang tadi? Reva lah siapa lagi," Jawab Raena sembari melepaskan sepatunya.

"Kirain cowok, ngomong-ngomong masih awet aja sama Reva udah mau setahun, biasanya sebulanan doang udah ganti lagi temen kamu Na," ujar Riana.

"Nggak tau Bun, kata dia sih dia nggak peduli aku anak siapa, makanya sampe sekarang kita masih temenan baik-baik aja, tapi nggak tau juga sih kedepannya," jelas Riana lalu melangkah mendekati Riana, dan meletakkan kepalanya diatas paha Bundanya itu.

"Lagian mereka tuh aneh, masa temenan sama kamu karena Bunda penulis, kan Bunda cuman penulis bukan artis," balas Riana sambil mengelus lembut rambut hitam legam milik Raena.

"Ya sama aja Bunnn, Bunda itu penulis terkenal banyak anak-anak muda pembaca novel yang ngefans sama Bunda, kalau temenan sama aku kan otomatis bisa lebih dekat lagi sama Bunda, bisa pansos juga," ujar Raena dengan nada julid.

Asik bertukar cerita tiba-tiba Al sudah berdiri dibelakang Riana.

"Cerita apa sih kalian? Asik banget," celetuk Al membuat Riana dan Raena sedikit terperanjat.

"Ngagetin aja! Tiba-tiba udah dibelakang," ujar Raena menatap Al dengan raut kesal yang membuat Al terkekeh.

Sedangkan Riana mendongak melihat sang suami yang kali ini entah kenapa bisa pulang lebih awal.

"Kok pulang cepat?" Tanya Riana.

"Devano udah nyampe, siap-siap gih, biar kita berangkat," ujar Al tersenyum manis.

"Apaan senyum-senyum kayak gitu," ucap Raena melirik sinis Al, sebenarnya tadi pagi mereka lagi berselisih, jadi bawaan nya julid mulu.

Tanpa menggubris, Al malah mengecup pipi, dan jidat Riana, membuat Raena langsung bangkit berdiri.

"Bucinn teross, Ayah tuh ganggu, padahal aku duluan tadi yang mesra-mesraan sama Bunda," ujar Raena menghentakkan kakinya lalu pergi meninggalkan Al dan Riana.

"Dari pada jadi nyamuk mending turu." Raena melangkah menjauh dari ruang keluarga.

"Jiahh malah pergi, Yaudah sekarang giliran aku disini," ujar Al cepat-cepat menempati posisi Raena sebelumnya.

"Kamu tuh ya, suka banget bikin anak sendiri bete," peringat Riana, menepuk pelan bahu suaminya.

Al tertawa pelan.
"Seru lohhh Bunnn," balasnya.

"Seru, seru, udah ah tadi disuruh siap-siap, malah ikut tiduran disini, jas mu juga belum dibuka," ujar Riana menyibak jas putih kebanggaan milik Al.

"Sabarrr bunda, ayah mau tidur bentar, 5 minit aja ayah capek." balas Al malah melingkar kan tangannya ke pinggang Riana, lalu mencari posisi yang nyaman.

Riana membuang nafas, kalau sudah begini susah sekali memang menolak permintaan suami tercintanya itu.

***

"Na, tau nggak?" Tanya Reva menghampiri Raena, ia baru datang dari luar kelas membawa info untuk di sharing.

Raena yang tadinya fokus dengan ponselnya langsung menoleh.
"Nggak," jawabnya.

"Sabar monyet, gue belum siap ngomong," balas Reva menabok pundak Raena.

"Diluar tuh lagi rame, katanya tadi pagi ada anak baru, anak 11 IPS 4 nambah member tuh," ujar Reva memulai acara sharing info.

"Co ce?" Tanya Raena singkat.

"Co," balas Reva juga singkat.

"Ganteng? Kalau nggak skip," iya Raena memang to the point dia mandang fisik.

"Ganteng cuyy, gue cuman lihat sekilas doang langsung klepek-klepek, gini ceritanya gue bakalan cepat move on dari si ono," terang Reva menggebu-gebu.

"Seganteng apa sih? Sampe lo bakalan bisa move on dari si ono?" Tanya Raena penasaran, soalnya si ono itu ganteng pakek banget, jadi si anak baru ini pasti lebih ganteng lagi.

"Nanti les Buk Tias kita izin kamar mandi, kita sengaja lewat 11 IPS 4 ke kamar mandi yang pojok, ya walaupun jauh tapi demi cogan nggak apa-apa," ujar Reva meyakinkan.

"Seniat itu? Tapi jauh Rev mager banget kesana," gerutu Raena.

"Kan ku arungi 7 laut samudera, kan ku daki pegunungan Himalaya, apapun kan kulakukan tuk dirimu sayang kau penjaga hati~" senandung Reva malah melangkah ke arah belakang meninggalkan Raena.

Raena hanya terdiam lalu geleng-geleng kepala, seperti nya kali ini Reva benar-benar serius dengan crush  barunya itu.


***

Setelah permisi dari Buk Tias, Reva langsung menarik tangan Raena untuk mengikuti nya.

Mereka benar-benar merealisasikan rencana mereka.

"Udahlah panas, jauh lagi," gerutu Raena.

"Ya lo sih diajak lewat koridor IPA nggak mau," balas Reva sewot.

"Ya segan aja ege lewat dari sana," ujar Raena menekuk wajahnya, kelas 11 IPS 4 memang lain sendiri, letaknya malah berada diujung koridor anak IPA, entah apa maksudnya mereka harus dibuat disana.

"Segan segun segan segun, yaudah tahankan," cerewet Reva, Reva memang cerewet, tapi apa daya cuman dia yang tulus berteman dengan Raena, jadi Raena hanya menerima nya dengan lapang dada.

"Selll!" Panggil Reva kepada perempuan yang baru saja mau masuk ke kelas itu.

"Mereka freeles kayaknya Na, pas banget, bahkan keadaan pun mendukung kita," ujar Reva semangat.

"Oii? Paan?" Balas gadis itu, yang bisa Raena lihat namanya Sella Refalina dari name tag yang tersemat di almamater gadis itu.

"Nggak ada, cuman mau nyapa aja, oh iya ngomong-ngomong katanya ada murid baru ya?" Tanya Reva.

"Halah, Halah, Rev Rev, kayak gue nggak tau aja, bilang aja dari awal lo emang mau nanya tuh anak baru, lo mau tepe-tepe kan?" balas Sella meledek.

"Sa'ae, tapi emang bener sih," balas Reva cengengesan, sedangkan Raena hanya terdiam disamping Reva, biasa anak introvert, tak banyak orang yang ia kenal di sekolahnya ini.

"Dia lagi nggak ada, pergi tadi ngurus almamater sama buku-bukunya, dia pindahnya memang dadakan, jadi belum ada persiapan gitu," terang Sella, yang langsung dibalas desahan kecewa Reva.

"Aelahh gue udah effort banget buset izin ke kamar mandi malah kesini, udah lah kelas lo ini jauh, sia-sia dong semuanya," ujar Reva melemaskan bahunya.

"Makan tuh effort," ledek Sella lalu tertawa.

"Lo anak introvert kok mau keluar? Tumben-tumbenan, pasti diajak ni anak kan?" Tanya Della menunjuk Reva.

"Lo mah nethink mulu ke gue, dah ah mending kita balik aja." Ucap Reva lalu menarik tangan Raena, memang Raena sering ditarik-tarik kayak anak piyik.










" Ucap Reva lalu menarik tangan Raena, memang Raena sering ditarik-tarik kayak anak piyik

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
𝐂𝐀𝐂𝐓𝐔𝐒 𝐂𝐎𝐔𝐏𝐋𝐄 [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang