33

160 12 0
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.







Raena melangkah pelan menuju ruang rawat Darren, ia baru dari luar membeli sedikit camilan untuknya.

Entahlah, Bi Mala tak kunjung tampak di penglihatan nya, padahal kata Darren Bi Mala sudah ia panggil tadi malam, akhirnya ia harus membantu Darren sendiri, dan kemana-mana sendiri.

Bunda nya juga tak jadi datang, karena tiba-tiba ada tamu yang datang ke rumah nya, Ayahnya? Tadi di bawah ia berjumpa tapi apalah daya, Ayah nya adalah pekerja yang sangat sibuk, tentu tak bisa menemani nya lebih lama lagi.

Saat pintu ruang rawat Darren ia buka, ia cukup terkejut karena dua laki-laki yang langsung menatap kearahnya.

Tapi masalahnya, bukan hanya Darren disana tapi juga Revan. Mampus sudah!

"Raena?" panggil Revan juga terkejut, kenapa bisa ada perempuan itu disini.

Raena mematung sejenak, haruskah ia pura-pura salah ruangan?

"Dia sepupu gue," ujar Darren cepat.

"Ha? Sejak kapan?" tanya Revan masih bingung.

"Dia sepupu jauh gue, lo nggak tau ya karena kita kenal baru berapa bulan," jawab Darren beralasan.

"Sejak kapan lo punya sepupu?" tanya Revan sekali lagi, dan baru Darren sadari yang Revan tanya adalah Raena bukan dirinya.

"I-itu, sepupu jauh, jadi ngapain juga harus gue ceritain?" jawab Raena melangkah kearah sofa pura-pura tenang.

Dengan cepat Revan bangkit dari kursi yang disamping ranjang Darren lalu duduk di samping Raena.

"Ya gue kaget aja, si kawan sana sepupu lo," ujar Revan terkekeh kecil.

"Lagian dia nggak semenarik itu buat gue ceritain ke elo," balas Raena ikut terkekeh.

"Lah iya ya? Nggak ada untung nya juga," balas Revan.

Darren mengerutkan dahi nya, kenapa ia jadi di abaikan?

"Santai dong bro, lo kenal sama tu cewek juga baru setahun lebih, belagu bener," jawab Darren mencoba menetralisir nada bicara nya agar tidak kentara sedang menahan kesal.

Raena mengerutkan keningnya tak paham, ia melihat Revan dengan tatapan penuh tanya.

Revan mengedip-ngedipkan matanya memberi kode.

"Dih? Terus kenapa? Situ juga cuman sepupu jauh belagu bener," balas Revan semakin membuat Darren kesal.

"Nggak gue kasih restu lo jingan!" ujar Darren tak peduli rasa kesal nya meluap ke permukaan.

"Restu sepupu jauh emang ngaruh?" ledek Revan dengan senyuman miring nya.

"Au ah gelap, gue mau tidur," ujar Darren akhirnya mengalah, ia tidur dengan membelakangi mereka berdua.

𝐂𝐀𝐂𝐓𝐔𝐒 𝐂𝐎𝐔𝐏𝐋𝐄 [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang